"Sebaik-baik manusia adalah yang diberi umur panjang dan baik amalnya.
Dan sejelek-jelek manusia adalah yang diberi umur panjang dan jelek amalnya."
(HR.Ahmad).
Islam sangat menaruh perhatian terhadap waktu.
Dalam Al-Qur'an, bertebaran ayat-ayat yang berhubungan dengan waktu, bahkan berkali-kali Allah SWT bersumpah atas nama waktu.
Hal ini menandakan betapa pentingnya waktu dalam kehidupan manusia.
Maka tidak usah merasa heran jika Islam mengingatkan kita akan waktu minimal 5 kali sehari semalam.
Belum lagi anjuran untukmenghidupkan waktu sepertiga malam terakhir dan waktu dhuha (saat matahari sepenggalah).
Mengingat pentingnya waktu, maka kita layak bertanya, sejauh mana komitmen kita terhadap waktu.
Bila kita termasuk orang yang meremehkan waktu, tidak kecewa saat pertambahan waktu tidak menghasilkan peningkatan kualitas diri, maka bersiap-siaplah menjadi orang yang merugi.
Kita ini telah, sedang dan akan selalu bepacu dengan waktu.
Satu desah nafas sebanding dengan satulangkah menuju maut.
Alangkah ruginya manakala banyaknya keinginan, melambungnya angan-angan, serta meluapnya harapan tidak diiringi dengan meningkatnya kualitas diri.
Maka siapa pun yang bersungguh-sungguh mengisi waktunya dengan kebaikan, niscaya Allah akan memberikan yang terbaik bagi orang tersebut.
Sebuah postingan sebagai pengingat bagi penulis akan pentinganya waktu, berusaha mengefektifkan waktu serta berusaha tidak menunda waktu di lain waktu.
Semoga diberi kekuatan ke arah tersebut.
Amin.
Kamis, 04 November 2010
0 komentar:
Posting Komentar