1. Dari Umar bin Khaththab ra., ia berkata : “Ketika kami sedang duduk di dekat Rasulullah SAW tiba-tiba muncul seorang lelaki berpakaian putih, berambut hitam pekat, bekas jalannya tidak terlihat dan tidak seorangpun di antara kami mengenalinya. Ia duduk menghadap Beliau SAW, lalu menyandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha Nabi, seraya berkata : Wahai Muhammad, terangkan kepadaku tentang Islam!” Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah hendaknya engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan ibadah haji ke Baitullah jika
memenuhi syaratnya.” Ia berkata : “Engkau benar!” Kami keheranan karenanya, dia bertanya tetapi membenarkannya. Lebih lanjut ia berkata : Sekarang terangkanlah kepadaku tentang Iman!” Rasulullah SAW menjawab : “Yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, para Rasul-Nya dan hari akhir, serta engkau beriman kepada baik dan jeleknya taqdir. Ia berkata : “Engkau benar.”Selanjutnya terangkan kepadaku tentang ihsan!” Rasulullah menjawab : “Yaitu hendaknya engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya. Ketahuilah, bahwa Dia selalu melihatmu.” Orang itu kembali bertanya: “Beritahukan
kepadaku kapan terjadinya hari kiamat?”

Rasulullah SAW menjawab : “Tidaklah orang yang bertanya lebih mengetahui
daripada yang ditanya.”
Orang itu berkata lagi : “Kalau
begitu beritahukanlah tanda-tanda (terjadinya) hari kiamat!”
Rasulullah SAW menjawab: “yaitu apabila budak perempuan
melahirkan bayi perempuan yang akan menjadi majikannya
dan engkau akan melihat orang yang asalnya tidak bersandal,
telanjang, papa, penggembala kambing, menjadi orang-orang
yang saling berlomba meninggikan bangunan rumahnya.”
Kemudian orang itu berlalu. Kami terdiam beberapa saat. Lalu
Rasulullah SAW bertanya : “Hai Umar, tahukah engkau siapa
yang bertanya tadi?” Umar menjawab: “Allah dan Rasul-Nya
lebih tahu.” Rasulullah SAW memberitahukan : “Dia adalah
Jibril. Ia datang untuk mengajari kalian tentang agama
Islam.” (HR. Muslim)

2. Dari Abu Dzar bin Junadah dan Abu Abdurrahman Muadz bin
Jabal ra., dari Rasulullah SAW, beliau bersabda :
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada.
Sertailah (tutuplah) kejelekan itu dengan kebaikan, niscaya
kebaikan tadi akan menghapus kejelekan dan gaulilah
manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)

3. Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata : “Kali tertentu saya berada di
belakang Nabi SAW, kemudian beliau bersabda : “Hai anak
kecil, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat,
yaitu : “Jagalah (perintah) Allah, niscaya ia akan menjaga
dirimu, jagalah (larangan) Allah niscaya kamu dapati Allah
selalu dihadapanmu. Jika engkau minta, mintalah kepada
Allah, dan jika engkau meminta pertolongan maka mintalah
pertolongan kepada Allah. Dan ketahuilah, jika umat manusia
bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) kepadamu
niscaya mereka tidak akan dapat melakukan hal itu kepadamu
kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah
kepadamu. Dan jika mereka bersatu hendak mencelakakan
dirimu, niscaya mereka tidak akan dapat mencelakakanmu
kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah padamu.
Telah diangkat pena dan telah keringlah (tinta) lembaranlembaran
itu.” (HR. Imam Tirmidzi)

Dalam riwayat selain Tirmidzi dikatakan, Rasulullah SAW
bersabda : “Peliharalah (perintah) Allah niscaya engkau akan
menemui-Nya di hadapanmu. Hendaklah engkau mengingat
Allah di waktu lapang (senang), niscaya Allah akan mengingatmu
di waktu susahmu. Ketahuilah, sesungguhnya sesuatu yang
seharusnya luput mengenaimu, tentulah sesuatu itu tidak akan
mengenaimu. Ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu disertai
kesabaran, kesenangan itu ada kesudahan dan sesudah kesulitan
pasti ada kemudahan.”

4. Dari Anas ra., ia berkata : “Sesungguhnya kalian sekarang
melakukan perbuatan-perbuatan yang sangat mudah, padahal
pada masa Rasulullah SAW perbuatan-perbuatan semacam itu
kami anggap termasuk hal-hal yang merusak agama.” (HR.
Bukhari)

5. Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda :
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu cemburu; dan cemburunya
Allah Ta’ala yaitu, apabila ada seseorang yang melakukan
perbuatan-perbuatan yang diharamkannya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

6. Dari Abu Hurairah ra., ia mendengar Nabi SAW bersabda :
“Ada tiga orang Bani Israil yang mempunyai penyakit belang,
botak dan buta. Kemudian Allah hendak menguji mereka,
maka Allah mengutus malaikat kepada mereka. Malaikat itu
datang kepada Si belang dan bertanya : “Apakah yang paling
kamu inginkan?” Si belang menjawab : “Saya menginginkan
paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilang
penyakitku yang menjadikan orang-orang jijik melihatku.
Malaikat itu kemudian mengusap Si belang, maka hilanglah
penyakit yang menjijikannya, ia juga diberi paras yang
tampan dan kulit yang bagus. Malaikat itu bertanya lagi :
“Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si belang
menjawab : “Unta,” ada yang mengatakan “sapi”. Kemudian
ia diberi unta yang sedang bunting sepuluh bulan, dan
Malaikat tadi berkata : “Semoga Allah memberi berkah atas
rahmat yang kamu terima.”
Kemudian malaikat mendatangi Si botak, dan bertanya :
“Apakah yang paling kamu inginkan ?” Si botak menjawab :
“Rambut yang rapi dan hilangnya penyakitku, yang
menyebabkan orang-orang jijik kepadaku.” Malaikat itu lalu
mengusap si botak dan hilangkah penyakitnya, serta
tumbuhlah rambut yang rapi. Malaikat itu bertanya lagi :
“Harta apakah yang paling kamu senangi ?” Si botak
menjawab : “Sapi.” Malaikat pun memberinya sapi yang
sedang bunting. Dan ia berkata : “Semoga Allah memberi
berkah atas rahmat yang kamu terima.”
Selanjutnya malaikat itu mendatangi Si buta dan bertanya :
“Apakah yang paling kamu inginkan ?” Si buta menjawab :
“Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat
melihat orang.” Malaikat itu lantas mengusap Si buta dan
Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat itu bertanya
lagi: “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si buta
menjawab : “Kambing.” Kemudian ia diberi kambing yang
sedang bunting.

Selang beberapa tahun, unta, sapi dan kambing berkembang
biak yang akhirnya unta itu memenuhi suatu lapangan,
demikian pula dengan sapi dan kambing. Kemudian malaikat
tadi datang kepada Si belang dengan menyerupai orang yang
berpenyakit belang seperti keadaan Si belang waktu itu, dan
berkata: “Saya adalah orang miskin, yang kehabisan bekal di
tengah-tengah perjalanan. Sampai hari ini tidak ada yang
mau memberi pertolongan kepada saya kecuali Allah, saya
harap engkau mau memberi pertolongan. Saya benar-benar
minta pertolongan kepadamu dengan menyebut yang telah
memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang halus
serta harta kekayaan, dan saya minta seekor unta untuk
bekal di dalam melanjutkan perjalanan saya.” Si belang
berkata : “Hak-hak yang harus saya berikan masih banyak
saya tidak bisa membekali apa-apa.”
Malaikat itu berkata: “Kalau tidak salah saya kenal dengan
kamu. Bukankah kamu dulu orang yang berpenyakit belang
sehingga orang-orang lain merasa jijik kepadamu. Bukankah
kamu dulu orang yang miskin kemudian Allah memberi
rahmat kepadamu?” Si belang berkata : “Harta kekayaanku
ini adalah dari nenek moyang.” Malaikat itu berkata: “Jika
kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti
keadaan semula.” Kemudian malaikat itu datang kepada Si
botak seperti keadaan Si Botak waktu itu, dan berkata seperti
yang dikatakan pada Si belang. Si botak juga menjawab
seperti jawaban Si belang. Kemudian malaikat itu berkata :
“Jika kamu berdusta semoga Allah mengembalikanmu seperti
semula.” Malaikat tadi terus ke tempat Si buta dengan
menyerupai orang yang buta seperti keadaan Si buta waktu
itu, dan berkata: “Saya adalah orang miskin yang kehabisan
bekal di tengah-tengah perjalanan dan sampai hari ini tidak
ada yang mau memberi pertolongan kepada saya kecuali
Allah, saya berharap mudah-mudahan kamu mau memberi
pertolongan. Saya benar-benar minta pertolongan kepadamu
dengan menyebut yang telah mengembalikan penglihatanmu
dan saya minta satu ekor kambing untuk bekal di dalam
melanjutkan perjalanan saya.” Si buta berkata : “Saya dahulu
adalah orang buta kemudian Allah mengembalikan
penglihatan saya. Maka ambillah apa yang kamu inginkan dan
tinggalkanlah apa yang tidak kamu senangi. Demi Allah
sekarang saya tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu
yang kamu ambil karena Allah Yang Maha Agung. Malaikat itu
berkata : “Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu
hanyalah diuji dan Allah benar-benar ridha kepadamu dan
Allah telah memurkai kedua kawanmu.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

7. Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus ra., dari Nabi SAW,. beliau
bersabda : “Orang yang cerdik adalah orang yang selalu
menjaga dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati.
Sedangkan orang yang kerdil yaitu orang yang hanya
mengikuti hawa nafsunya tetapi ia mengharapkan berbagai
harapan kepada Allah.” (HR. Tirmidizi)
8. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda
: Termasuk kesempurnaan Islam seseorang, apabila ia
meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.”
(HR. Tirmidizi)

9. Dari Umar ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Seorang
suami tidak akan ditanya kenapa ia memukuli isterinya?” (HR.
Abu Dawud)

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.