Sejak Rasulullah menyarankan untuk menemui Uais dalam rombingan orang-orang Yaman dengan tanda-tanda yang disebutkan Rasulullah tersebut,sejak itu Umar dan Ali dalam setiap kesempatan berusaha untuk mencarinya.
bagi yang belum membaca kisah uswah ini silahkan baca dulu awalnya Sang Zuhud Sejati.
Dari hadits Rasulullah, Uais Al Qarni memiliki tanda-tanda diantaranya ia adalah seorang miskin, tingginya sedang, rambutnya lebat, ada tanda putih sebesar dirham pada bahu kiri dan telapak tangannya.Suatu ketika Umar dan Ali bertemu dengan serombongan orang Yaman ini, keduanya mendapat informasi bahwa Uais Al Qarni tinggal di padang pasir seorang diri tanpa kawan seorang pun.
Dia tampaknya gila, tidak makan apa yang di makan orang dan tidak pula merasakan senang atau susah.
Ketika orang tersenyum dia menangis dan ketika orang menangis dia malah tersenyum.Mendengar cerita orang-orang Yaman itu semakin mendorong Umar dan Ali untuk segera bertemu.Akhirnya di suatu tempat terpencil terjadi pertemuan ketiga hamba Allah itu sebagaimana di tuturkan oleh Abu Na'im Al asfahani berikut ini:
Umar:Apa pekerjaan Anda?
Uais:Saya bekerja sebagai penggembala.
Umar:Siapa nama Anda?
Uais:Saya adalah hamba Allah.
Umar:Itu sudah jelas, kita semua hamba Allah, izinkan kami melihat badan anda lebih dekat?
Uais:Silahkan.
Umar dan Ali:Kami berkesimpulan adalah yang dikatakan Rasulullah, dan karena itu berikan pelajaran dan doakan akami.
Uais:Saya tidak pernah mendoakan khusus kepada seseorang, tetapi saya mendoakan kepada seluruh kaum muslimin.Siapakah anda berdua?
Ali:Beliau ini adalah Umar bin Khattab Amirul Mukminin, dan aku adalah Ali bin Abi Thallib.
Uais:Assalamu'alaikum wahai Amirul Mukmini dan Wahai Ali bin Abi Thallib, semoga Allah membalas kebaikan kalian berdua atas jasa-jasa tuan kepada umat islam.
Umar:Ajarilah kami wahai hamba Allah?
Uais:Carilah rahmat Allah dengan taat dan mengikuti dengan penuh harap dan takut kepada-Nya.
Umar:Terima kasih atas pelajaran yang amat berharga ini.Kami telah menyediakan seperangkat pakaian dan uang untuk anda.Kami harap agar di terima.
Uais:Terima kasih Amirul Mukminin, saya tidak menolak, tetapi tidak membutuhkan hadiah itu.Upah saya 4 dirham.Itu saja sudah kelebihan, hingga sisanya kuserahkan kepada ibuku.Aku hanya makan buah korma dan minum air putih dan belum pernah memakan makanan yang dimasak.
Hidupku kurasakan tidak akan sampai kepada petang hari dan kalau petang hari aku tidak merasa akan sampai kepada pagi hari.Hatiku selalu dzikir kepada Allah dan amat kecewa kalau dzikirku terputus, terima kasih tuan-tuan......
Begitulah sepenggal dialog dari Umar dan Ali serta uais sahabat nabi ini.Karena terlalu panjang untuk di tulis, postingan ini akan masih berlanjut di postingan berikutnya tentang kehidupan uais ini.Kita bisa banyak mengambil pelajaran yang berharga dari kisah dan cerita ini untuk umat islam, kaum muslimin muslimat, saudaraku semuanya.
Selasa, 27 April 2010
0 komentar:
Posting Komentar