Untuk memahami pemikiran dan kepribadian sayyid quthb, maka perlu menelusuri latar belakang kehidupannya. Sayyid quthb lahir di Mausyah, salah satu provinsi Asyuth, di dataran tinggi Mesir. Ia lahir pada 9 Oktober 1906. Nama lengkapnya adalah Sayyid Quthb Ibrahim Husain.
Quthb mempunyai lima saudara kandung. Saudara kandung pertamanya adalah Nafisah, saudara perempuannya ini lebih tua tiga tahun darinya. Berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain -sebagai penulis- Nafisah tidak. Tetapi ia menjadi aktivitas islam dan menjadi syahidah.
Kedua, Aminah. Ia juga aktivis islam dan aktif menulis buku-buku sastra. Ada dua buku yang diterbitkan Aminah, yaitu fi tayyar al – hayyah (dalam arus kehidupan) dan fith – thariq (di jalan). Aminah menikah dengan sayyid muhammad kamaluddin as sanuari pada tahun 1973. Suaminya meninggal sebagai syahid di penjara pada 8 november 1981.
Ketiga, hamidah. Hamidah adalah adik perempuan quthb yang bungsu. Ia juga seorang penulis buku bersama-sama dengan saudara-saudaranya dengan judul al-athyaf al-arba’ah. Keaktifannya dalam pergerakan islam, membuat dirinya difonis penjara 10 tahun dan dijalaninya selama 6 tahun 4 bulan. Setelah keluar dari penjara, ia menikah dengan Dr. Hamdi mas’ud.
Kekempat muhammad (quthb). Ia adalah adik quthb dengan selisih umur sekitar 13 tahun. Ia mengikuti jejak sayyid quthb dengan menjadi aktivis pergerakan islam dan penulis tentang masalah islam dalam berbagai aspeknya. Lebih dari 12 buku telah ditulisnya.
Ayah quthb bernama al-haj quthb bin ibrahim, seorang petani terhormat yang relatif berada, dan menjadi anggota Komisaris Partai Nasionalis di desanya. Rumahnya dijadikan markas bagi kegiatan politik paratainya. Di situlah rapat-rapat penting diselenggarakan, baik yang dihadiri oleh semua orang, maupun yang sifatnya rahasia dan hanya dihadiri oleh orang-orang tertentu saja. Lebih dari itu, rumah ayah quthb juga menjadi pusat informasi yang selalu didatangi oleh orang-orang yang ingin mengikuti berita nasional dan internasioanal dengan diskusi-diskusi para aktivis partai yang sering berkumpul di situ atau untuk membaca koran.
Quthb bersekolah di daerahnya selama 4 tahun dan ia mampu menghafal al-qur’an ketika berusia 10 tahun. Pengetahuannya yang mendalam dan luas tentang al-qur’an dalam konteks pendidikan agama, tampaknya mempunyai pengaruh yang kuat dalam hidupnya. Pada usia 13 tahun, quthb dikirimkan pada seorang pamannya ke kairo untuk melanjutkan pendidikannya. Ia lulus dari dari darul ulum memperoleh ijazah S1 dalam bidang sastra dan diploma dalam bidang pendidikan. Ketika kuliah ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran abbas Mahmud al-aqqad yang cenderung pada pendekatan pembaratan. Ia sangat bermminat pada sastra inggris dan dilahapnya segala sesuatu yang dapat diperolehnya dalam bentuk terjemahan.
Sayyid quthb bentuk tubuhnya kecil, berkulit hitam dan bicaranya lembut. Oleh teman-teman sezamannya ia dinyatakan sebagai sangat sensitive, tanpa humor, sangat sungguh-sungguh, dan mengutamakan persoalan.
Di darul ulum itulah quthb berkenalan dan memjadi akrab dengan kepustakaan barat dan sebagaimana intelektual muda lainnya waktu itu, ia tumbuh sebagai pengagum barat. Setelah lulus, quthb bekerja sebagai pejabat di kementrian instruktur public (pendidikan – pen). Ia adalah peserta aktif dalam debat-debat sastra dan social pada zamannya. Kemudian ia menjadi penulis tangguh dan mulai menerbitkan puisi dan kritik-kritik sastranya.
Sejak masuk bangkou sekolah dasar, quthb mengahafal alquran dengan tekun. Ia juga mengikuti lomba hafalan alquran di desanya, masyuah. Ia dengan kemampuan yang menakjubkan mampu menghafal alquran dengan akurat dalam waktu 3 tahun. Ia mulai menghafal umur 8 tahun dan menyeleseikan hafalan alquran dengan sempurna pada umur 11 tahun.
Dari pengetahuannya yang mendalam tentang alquran dan sastra, akhirnya quthb membuat karya at-tashwir al-fanni al-quran. Dalam bukunya ini quthb mengumakakan tentang keindahan dan ilustrasi artistic dalam alquran. Dalam mendefinisikan ilustrasi artisitk (at-tashwir al-fanni), qsuthb berkata: “ia adalah instrument terpilih dalam gaya alquran yang memberikan ungkapan dengan suatu gambaran yang dapat dirasakan dan dikhayalakan mengenai konsep akal pikiran, kondisi kejiwaan, peristiwa nyata, adegan yang dapat ditonton, tipe manusia dan juga tabiat manusia. Kemudian ia meningkat dengan gambaran yang dilukiskan itu untuk memberikan kehidupan yang menjelma atau aktifitas (gerak) yang progresif.
KARYA-KARYA SAYYID QUTHB
Karya-karya sayyid quthb selain beredar di Negara-negara islam, juga beredar di kawasan eropa, afrika, asia dan amerika. Di mana terdapat pengikut-pengikut ihwanul muslimin, hamper dipastikan di sana terdapat buku-buku squthb, karena ia adalah tokoh ikhwan terkemuka.
Buku-buku hasil torehan tangan sayyid quthb adalah sebagai berikut.
1)     Muhimmatus sya’ir fil hayah wa syi’r al jail al-hadhir, terbit tahun 1933.
2)     As-syathi’ al-majhul, kumpulan sajak quthb satu-satunya, terbit febuari 1935.
3)     Naqd kitab “mustaqbal ats-tsaqafah di mishr” li ad-duktur thaha Husain, terbit tahun 1939.
4)     At-tashwir al-fanni fil-quran, buku islam quthb yang pertama, terbit april 1945.
5)     Al-athyaf al-arba’ah, ditulis bersama-sama dengan saudara-saudaranya: aminah, Muhammad, dan hamidah, terbit tahun 1945.
6)     Thifl min al-qaryah, berisi tentang gambaran desanya serta catatan masa kecilnya di desa, terbit tahun 1946.
7)     Al-madinah al-manshurah, sebuah kisah khayalan semisal kisah seribu satu malam, terbit tahun 1946.
8)     Kutub wa syakhshiyat, sebuah studi quthb terhadap karya-karya pengarang lain, terbit tahun 1946.
9)     Asywak, terbit tahun 1947.
10) Masyahid al-qiyamah fil-quran, bagian kedua dan serial pustaka baru al-quran, terbit pada bulan april 1947.
11) Raudhatut thifl, ditulis bersama aminah as-sa’id dan yusuf murad, terbit dua episode.
12) Al-qashash ad-diniy, ditulis bersama abdul hamid jaudah as-sahhar.
13) Al-jadid fi al-lughah al-arabiyah, bersama penulis lain.
14) Al-jadid fi al-mahfuzhat, ditulis bersama penulis lain.
15) Al-adalah al-ijtima’iyah fi al-islam, buku pertama quthb dalam hal pemikiran islam, terbit april 1949.
16) Ma’rakah al-islam wa ra’simaliyah, terbit febuari 1951.
17) As-salam al-islami wal-islam, terbit oktober 1951.
18) Fi zhilalil qur’an, cetakan pertama juz pertama terbit oktober1952.
19) Dirasat islamiyah, kumpulan berbagai macam artikel yang dihimpun oleh muhibbudin al-khatib, terbit 1953.
20) Al-mustaqbal li hadza ad-din.
21) Khashaish at-tashawwur al-islami wa muqawwimatuhu, buku dia yang mendalam yang dikhususkan untuk membicarakan karakteristik aqidah dan unsur-unsur dasarnya.
22) Al-islam wa musykilat al-hadharah.
23) Ma’alim fith-thariq.
Sedangkan studinya yang bersifat keislaman harakah yang matang, yang menyebabkan ia dieksekusi (dihukum penjara) adalah sebagai berikut.
1)     Ma’alim fith-thariq.
2)     Fi zhilalil as-sirah.
3)     Muqawwimat at-tashawwur al-islami
4)     Fi maukib al-iman
5)     Nahwu mujtama’ islami.
6)     Hadza al-qur’an
7)     Awwaliyat li hadza ad-din
8)     Tashwibat fi al-fikri al-islami al-mu’ashir

Shalah abdul Fattah al-khalidi, pengantar memahami tafsir fi dzilalil qur’an,
Sayyid quthb as-syahid al-hayyi
John L Esposito, ancaman islam

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.