Agama Islam telah ada di Siprus sejak abad ke-7 Masehi.

Siprus merupakan nama sebuah pulau di Laut Mediterania Timur. Negara ini terkena] sejak zaman kuno karena kekayaan mineral, anggur, dan keindahan alamnya. Siprus terdiri atas pegunungan tinggi, lembah yang subur, dan pantai yang luas. Negara yang terletak di Asia Tengah ini berada sekitar 40 mil (65 km) di selatan Turki, 60 mil (100 km) sebelah barat Suriah, dan 480 mil (770 km) di tenggara Yunani. Ini adalah pulau terbesar ketiga Mediterania setelah Sisilia dan Sardinia. Secara umum, luasnya tidak lebih besar dari Jakarta. Bahkan, pada sensus 2006, penduduknya hanya 746.000 jiwa.

Orang-orang Siprus mewakili dua kelompok etnis utama Yunani dan Turki. Siprus Yunani yang berjumlah empat per lima penduduk, berasal dari campuran penduduk asli dan imigran dari Peloponnese yang terjajah sekitar 1200 SM.

Pemukim berasimilasi sampai abad ke-16. Sekitar seperlimanya adalah Siprus Turki, keturunan para prajurit tentara Ottoman yang menaklukkan pulau itu pada 1571 dan imigran dari Anatolia yang dibawa oleh pemerintahan sultan. Sejak 1974, tambahan imigran dari Turki telah dibawa untuk bekerja di tanah kosong. Mereka meningkatkan total angkatan kerja.


Saat ini, kata siprus tidak selalu digambarkan sebagai Siprus. Kata ini lebih sering digunakan bersama-sama dengan awalan Yunani atau Turki, sebagai pengakuan dari dua kelompok etnis besar di Siprus. Siprus Yunani adalah komunitas Ortodoks Yunani yang berbahasa Yunani, sedangkan Siprus Turki adalah komunitas Muslim yang berbahasa Turki.

Ketika Siprus merdeka dari Inggris pada 1960, Konstitusi Republik mendefinisikan Siprus Turki dan Siprus Yunani sebagai dua kelompok etnis yang terpisah. Pada saat itu, para anggota dari kedua kelompok masih menghuni desa-desa dan kota, namun sudah saling berbaur.

Pada kebanyakan kasus, keduanya hidup bersama dalam damai dan merayakan perayaan hari besar juga secara bersama-sama. Sayangnya, peristiwa 1974 memisahkan Pulau Siprus Turki dan Siprus Yunani. Kedua kelompok masyarakat itu tidak lagi hidup berdampingan selama lebih dari 30 tahun.

Agama Islam masuk ke Siprus sekitar tahun 649 Masehi, pada saat pemerintahan Islam di Madinah dipimpin oleh Khalifah Usman bin Affan. Kendati masuk ke negara tersebut lebih awal, sampai tahun 1974, kebanyakan pemeluk agama Islam berasal dari orang-orang Siprus Turki. Jumlahnya mencapai 18 persen dari total penduduk. Namun, saat ini jumlahnya mencapai 264.172 Muslim atau sekitar 10 persen dari total penduduk. Sebagian besar tinggal di bagian utara.


Penduduk Siprus Turki mayoritas menganut ajaran Islam Suni. Berbeda dengan kebanyakan pemeluk Muslim Suni lainnya, Muslim Siprus sangat kental dalam pengaruh tasawuf, baik dalam kebudayaan maupun spiritualnya. Aliran tasawuf yang berkembang adalah Naqsabandi Haqqani yang dipimpin oleh Syaikh Muhammad Nazim Al-Qubrusi dari Larnaca.

Pada masa pemerintahan Ottoman (Turki Usmani) pada tahun 1572-1878, sebagian besar umat Islam menetap di Siprus Turki. Selama abad ke-17, pemeluk Islam tumbuh pesat. Sebagian merupakan imigran Turki, lainnya adalah orang keturunan Yunani yang memeluk Islam.

Beberapa peninggalan Islam ada di Siprus termasuk di dalamnya Masjid Arabahmet di Nikosia (dibangun pada abad ke-16 ), Masjid Hala Sultan

Tekke atau Umm Masjid Haram Larnaca (dibangun pada abad ke-18), Masjid Lala Mustafa Pasha, Selimiye Masjid, dan Masjid Haydarpasha.

Kisah perebutan wilayah

Siprus merupakan semenanjung wilayah Islam yang dibebaskan oleh kaum Muslim pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah setelah sebelumnya dikuasai oleh pemerintahan Islam pada masa Usman bin Affan tahun 28 Hijriah.

Ketika terjadi Perang Salib, Inggris datang ke negeri ini pada 1191 M dan menduduki Siprus selama Perang Salib. Kaum Muslim kemudian membebaskannya kembali dari cengkeraman Inggris.

Inggris paham akan nilai strategis Siprus. Bahkan, mereka menjadikannya sebagai pangkalan titik tolak menyerang negeri-negeri Islam. Karena itu, Inggris mengelabui Daulah Usmaniyah pada 1878, dengan dalih menghadapi Rusia, sehingga bisa menyewa pangkalan di Siprus. Inggris mendeklarasikan kependudukannya atas Siprus pada Perang Dunia I tahun 1914.

Inggris mulai mendorong etnis Yunani Nasrani agar bermigrasi ke Siprus demi mengubahnya menjadi semenanjung yang mayoritasnya non-Muslim. Inggris membuat undang-undang yang berkaitan dengan masalah kependudukan, artinya bebas dari kaum Muslim etnis Turki. Tujuannya untuk melemahkan eksistensi dan kekuatan Turki di sana. Caranya dengan menetapkan syarat bahwa siapa saja yang berkewarganegaraan Turki dilarang menjadi warga negara Siprus yang dikuasai Inggris dan mereka tidak boleh tinggal di Siprus.

Sementara itu, Inggris memberi kemungkinan kepada orang Siprus etnis Yunani untuk memerintah semenanjung dan mengontrol nasib kaum Muslim. Karena itu, jumlah pemeluk Nasrani xii Siprus yang berasal dari luar makin meningkat, sedangkan jumlah penduduk asli yang Muslim makin berkurang. Inggris mengokohkan eksistensinya di Siprus dengan membangun dua pangkalan militer di sana.

Pascakudeta dan intervensi Turki, secara militer, di Siprus pada 1974, semenanjung terbagi menjadi dua bagian. Etnis Turki, di utara semenanjung pada 1983, mendeklarasikan Republik Turki Siprus Utara (The Turkish Republic of Northern Cyprus) dan berada di bawah kontrol negara Turki yang luasnya 37 persen dari luas Kepulauan Siprus.

Wilayah ini oleh Turki diakui sebagai wilayah independen. Bagian selatan tetap berada di bawah kontrol etnis Siprus keturunan Yunani, yakni Republik Siprus yang meliputi 59 persen luas Kepulauan Siprus dan masuk sebagai anggota Uni Eropa.

Karenanya, hingga kini. Siprus tetap terbagi menjadi dua wilayah Siprus Yunani dan Siprus Turki. Bahkan, dalam budaya pun Siprus terbagi menjadi Turki di bagian utara dan Yunani di selatan negara ini.

Sampai sekarang, agama Siprus Yunani masih kebanyakan milik otosefalus Gereja Ortodoks Siprus (78 persen), sedangkan Siprus Turki merupakan Muslim (18 persen). Agama-agama lain terwakili di pulau tersebut, termasuk Maronit dan Apostolics Armenia (empat persen).

Sama halnya di Turki, gaya dan penampilan masyarakat Siprus Turki sudah sangat Eropa. Namun, banyak juga perempuan yang mengenakan jilbab, walaupun tidak sebanyak di Turki.

Bed syaifuddineWikn
Republika

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.