REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST – Shalat pertama Aysha dilakukan dengan penuh perjuangan. Ia yang tak hidup di lingkungan Muslim, tak bisa meminta bantuan siapa pun untuk mengajarinya cara-cara shalat.
Alhasil, ia belajar shalat dari internet karena tak ada yang bisa mengajarinya. Melalui internet, Aysha belajar bagaimana tata cara berwudhu, dan doa-doa apa saja yang diucapkan ketika shalat.
Awalnya, Aysha sempat merasa takut seandainya tak bisa melafalkan bacaan-bacaan shalat dalam bahasa Arab. Ia juga tidak memiliki sajadah dan jilbab. Banyak ketakutan yang justru ia rasakan setelah masuk Islam.
Saat pertama kali shalat, ia menuliskan bacaan dan gerakan shalat di atas kertas. Lalu memegang kertas di tangan kanan, membacanya, kemudian bersujud, membaca lagi dan seterusnya. “Aku yakin itu terlihat sangat lucu. Tapi setelah itu, aku berhasil menghapalkan doa-doa shalat dalam bahasa Arab,” kenangnya.
Perlahan, Aysha mulai menemukan teman baru melalui situs jejaring sosial Facebook. Dari ‘saudara online’ itu, ia menemukan begitu banyak cinta dan keberanian saat berjumpa dengan saudara seiman.
Kemudian melalui situs pertemanan itu, seorang pria Muslim memberinya sajadah, jilbab serta buku-buku berisi tuntunan dan doa. Aysha juga mendapatkan Alquran pertamanya dari Yordania. “Aku tidak bisa membeli Alquran di sini. Sekarang, sudah lebih dari dua tahun aku memakai jilbab,” kata dia.
Bagi Aysha, hidup adalah sebuah ujian besar. Namun, ia bersyukur atas ujian yang menimpanya. Dengan begitu ia memiliki kesabaran dan harapan. “Pada hari kiamat, aku akan sangat bersyukur karena telah mencoba untuk menjadi lebih baik dengan memahami agamaku,” ujarnya.
Ia percaya bahwa semua hal yang sudah ditakdirkan Allah takkan bisa berubah. Tapi setiap orang bisa memilih apa yang baik bagi hidupnya. Kini, Aysha mencoba untuk membimbing para ‘calon mualaf’. “Aku memberi mereka buku-buku tentang Islam, sajadah dan mushaf Alquran. Alhamdulillah, kami bisa shalat bersama-sama dan mereka benar-benar bahagia,” ungkapnya.
Dengan melakukan semua itu, Aysha hanya ingin menunjukkan pada semua orang bahwa umat Islam memiliki sifat ramah, santun, dan baik hati.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Dwi Murdaningsih
0 komentar:
Posting Komentar