Masjid 168
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.
Kaum muslimin yang kami muliakan, Allah Ta’ala telah menceritakan kepada kita bahwa pintu-pintu Surga akan dibuka ketika orang-orang mukmin telah sampai di sana. Allah Ta’ala berfirman:

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ
وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ
وَالْمَلاَئِكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (23)
سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ (24)

“(yaitu) Surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholih dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang para Malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil meng-ucapkan): “Salaamun ‘alaikum bimaa shobartum” (keselamatan atasmu berkat kesa-baranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d: 23-24).
Mereka masuk Surga setelah Allah Ta’ala memperkenankan Syafa’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi orang-orang beriman untuk masuk ke dalam Surga.
Surga Mempunyai Delapan Pintu
Kaum muslimin rahimakumullah, sesungguhnya Surga memiliki delapan pintu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ فِيْهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ،
لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُوْنَ

“Di Surga ada delapan pintu. Ada sebuah pintu bernama ar-Royyan, tidak akan masuk ke pintu itu kecuali orang-orang yang ahli berpuasa.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3017).
Masing-masing mukmin akan dipanggil sesuai dengan amal perbuatan mereka. Orang-orang mukmin yang ahli sholat akan dipanggil dari pintu sholat, ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah, ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad, dan ahli puasa akan dipanggil dari pintu ar-Royyan. Namun ada juga mukmin yang dipanggil dari seluruh pintu Surga, yakni sebagian hamba Allah yang telah diberikan hidayah taufiq oleh Allah Ta’ala sehingga ia bisa melakukan seluruh amal sholih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ مِنْ شَيْءٍ مِنْ الأَشْيَاءِ فِي سَبِيلِ اللهِ
دُعِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةَ : يَا عَبْدَ اللهِ هَذَا خَيْرٌ،
فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ،
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ،
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ،
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ

“Barangsiapa yang menginfakkan sepasang harta dari segala sesuatu di jalan Allah (yakni sepasang kuda, unta atau yang lainnya), maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga (dengan panggilan): “Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan.” Barangsiapa termasuk orang yang ahli sholat, dia dipanggil dari pintu sholat. Barangsiapa termasuk ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk ahli sedekah, akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barangsiapa ahli puasa, akan dipanggil dari pintu  ar-Royyan.”

فَقَالَ أَبُوْ بَكْرٍ: مَا عَلَى هَذَا الَّذِي يُدْعَى مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ مِنْ ضَرُوْرَةٍ.
وَقَالَ: هَلْ يُدْعَى مِنْهَا كُلِّهَا أَحَدٌ يَا رَسُولَ اللهِ؟
قَالَ: نَعَمْ، وَأَرْجُوْ أَنْ تَكُوْنَ مِنْهُمْ يَا أَبَا بَكْرٍ


Abu Bakar berkata, “Seseorang dipanggil dari salah satu pintu tersebut tidaklah masalah (sebab satu pintu saja sudah merupakan kenikmatan), akan tetapi adakah seseorang yang dipanggil dari semua pintu-pintu itu, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Iya, dan aku berharap engkau adalah salah seorang di antara mereka wahai Abu Bakar.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3393)
Dalam redaksi yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَجَلْ، وَأَنْتَ هُوَ يَا أَبَا بَكْرٍ

“Ada, dan engkaulah orang itu wahai Abu Bakar.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, no. 6867, dari ‘Abdullah ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan bahwa seseorang yang berwudhu dengan benar dan menyempurnakan wudhunya, kemudian ia menengadah ke langit sambil berdo’a: “Asyhadu an laa ilaaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu.” Bagi orang ini, akan dibukakan delapan pintu Surga dan ia akan masuk ke dalamnya melalui pintu mana saja yang disukainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوَضُوْءَ
ثُمَّ يَقُوْلُ: أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

“Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu’ dan menyempurnakan wudhunya, kemudian ia mengucapkan: “Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allah semata, tiada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” melainkan pasti akan dibukakan baginya pintu-pintu Surga yang delapan. Silakan ia memasuki pintu mana saja yang disukainya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 345)
Luasnya Pintu-Pintu Surga
‘Utbah bin Ghazwan radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

وَلَقَدْ ذُكِرَ لَنَا أَنَّ مَا بَيْنَ مِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ مَسِيْرَةُ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً
وَلَيَأْتِيَنَّ عَلَيْهَا يَوْمٌ وَهُوَ كَظِيْظٌ مِنْ الزِّحَامِ

“Kami telah diberitahu bahwa jarak antara kedua daun pintu Surga itu sejauh perjalanan 40 tahun, akan tetapi akan datang suatu masa dimana pintu Surga akan didatangi dalam keadaan penuh berdesakan.”(Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shohih-nya, no. 5268).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ،
إِنَّ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيْعِ الْجَنَّةِ لَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ،
أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh jarak antara dua daun pintu Surga itu sejauh jarak antara Mekah dan Hajar, atau antara Mekah dan Bashrah.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 287, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Apakah Pintu-Pintu Surga Dibuka Pada Saat Ini?
Pada saat ini, pintu-pintu Surga dibuka pada waktu-waktu tertentu saja. Pintu-pintu Surga itu akan dibuka tatkala bulan Ramadhan tiba. Demikian pula pintu-pintu itu dibuka setiap hari Senin dan Kamis.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ

“Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu Surga dibuka, pintu Neraka ditutup, dan setan-setan pun dibelenggu.”(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 1793)
Pada hari Senin dan Kamis, pintu-pintu Surga dibuka dan orang-orang yang benar imannya akan diberikan ampunan kecuali mereka yang saling bermusuhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ،
فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيْهِ شَحْنَاءُ،
فَيُقَالُ: أَنْظِرُوْا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا،
أَنْظِرُوْا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا،
أَنْظِرُوْا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diberi ampunan bagi setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah sedikitpun, kecuali seorang yang antara ia dan saudaranya terdapat permusuhan. Lalu dikatakan (kepada Malaikat): “Tangguhkan kedua orang ini hingga keduanya berdamai. Tangguhkan kedua orang ini hingga keduanya berdamai. Tangguhkan kedua orang ini hingga keduanya berdamai.”(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 4652).
Maka hendaknya seorang muslim menghindari permusuhan dengan saudaranya sesama muslim, agar dirinya tidak kehilangan kebaikan yang banyak ini. Janganlah saling memutuskan tali silaturahim, atau tidak saling tegur sapa. Hendaknya seorang muslim menghindari segala perkara yang dapat memicu timbulnya permusuhan di antara mereka.
Berapakah Jumlah Pintu Neraka?
Surga mempunyai delapan pintu, sedangkan Neraka mempunyai tujuh pintu. Allah Ta’ala berfirman:

لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُوْمٌ (44)

“Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al-Hijr: 44)
‘Utbah bin Abdis Salami radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْجَنَّةُ لَهَا ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ وَالنَّارُ لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ

“Surga itu mempunyai delapan pintu, dan Neraka mempunyai tujuh pintu.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan dinilai shohih oleh Al-Albani dalam ash-Silsilah ash-Shohiihah, no. 1812)
Nas alullaaha wal 'aafiyah.

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.