Oleh: Dr. Setiawan Budi Utomo

Kirim Print
dakwatuna.com – Di antara langkah manajemen konflik adalah rasionalisasi antara idealisme dan realisme sehingga tercapai titik temu kompromis yang positif sebagaimana dikatakan oleh Syeikh Musthafa Masyhur: “Kita kompromi untuk mengambil pilihan yang maslahat lebih baik daripada bercerai untuk pilihan yang paling maslahat (ashlah) dan kita kompromi untuk mengambil pilihan yang benar lebih baik daripada kita bertengkar untuk pilihan yang paling benar”.

Di antara metode efektif untuk menunjukkan dan merubah kebiasaan, sikap, persepsi, pikiran dan pendirian orang lain yang salah tanpa menimbulkan kejengkelan, kedongkolan dan ketegangan yaitu:

1. dengan lebih dahulu menunjukkan kebaikan dengan pujian dengan tulus ikhlas

2. dengan menunjukkan kesalahan orang secara tidak langsung sebab banyak orang yang tidak suka digurui dan dikuliahi

3. Dengan membicarakan lebih dahulu kesalahan dan cacat sendiri, sebelum melancarkan kecaman kepada orang lain

4. Memberi perintah dalam bentuk dan nada suatu usulan sebab tidak ada orang yang suka diperintah

5. Mencoba tidak menyinggung perasaan dan titik sensitif orang lain, sebab setiap orang menginginkan tetap terpeliharanya rasa harga dirinya.

6. Memberikan dorongan dengan memuji perbaikan yang telah diusahakan betapapun kecilnya, dan pujian ini dilakukan dengan senang hati dan penuh semangat.

7. memberikan reputasi baik kepada orang lain sebagai kekuatan moral sehingga ia harus mempertahankannya

8. Memuji, membesarkan hati dan menyikapi seolah kesalahan orang lain itu mudah dibetulkan

9. Usahakan agar orang lain suka melakukan apa yang Anda inginkan.

Rumah tangga ibarat tanaman memerlukan siraman, pupuk dan sinar di samping penjagaan dan perawatan dari yang mengganggu pertumbuhannya, maka rasa cinta, perhatian dan simpati merupakan kebutuhannya. Semuanya itu dapat didukung dengan beberapa kiat untuk menambah simpati orang lain dan meningkatkan kebahagiaan rumah tangga di antaranya yaitu:

1. Jangan sering dan cepat merengek. Menurut laporan Boston Post bahwa banyak wanita dunia yang merusak kebahagiaan rumah tangganya dengan rengekan-rengekannya

2. Cintailah dan biarkanlah hidup dengan cara sendiri menurut kecenderungan fitrinya dan jangan mencoba merubah hidup pasangan Anda. Psikolog L.F. Wood dalam Growing Together in the Family menyatakan bahwa sukses dalam perkawinan tidak bisa dicapai dengan menemukan pandangan yang serasi dan hebat, melainkan dicapai dengan menjadi sendiri pasangan yang serasi dan hebat. Demikian pula Prof. Henry James menegaskan bahwa yang pertama-tama diperlukan dalam pergaulan ialah tidak mencampuri cara khusus orang lain dalam mencari dan menemukan kebahagiaannya, asal caranya tidak bertentangan dengan norma dan caranya sendiri dalam menemukan kebahagiaan.

3. Menjauhkan perceraian dengan menghindari banyak cerewet, mengomel dan mengumpat karena berharap yang terlalu banyak pada pasangan secara tidak proporsional dan realistis

4. Berilah secara spontan pujian, terima kasih dan penghargaan terhadap hasil usaha orang lain betapapun kekurangannya

5. Memberikan attensi-attensi kecil kondisional yang dapat meredam potensi konflik. Menurut cerita, George M. Cohan, raja teater di New York sesibuk apapun masih menyempatkan waktu untuk menelpon dua kali sehari kepada keluarganya.

Hal seperti itu juga terjadi pada seorang ulama fiqih di Madinah Dr. Abdullah Az-Zahim yang selalu menelpon istrinya setibanya di kampus untuk menanyakan kabarnya dan memberitahukan kesampaiannya di kampus. Tujuan semua itu ialah untuk membuktikan bahwa Anda ingin menggembirakan pasangan Anda, dan bahwa kebahagiaan, kondisi dan hidupnya sangat berarti bagi Anda dan menjadi perhatian Anda selalu. Para pasangan khususnya kaum wanita sangat memperhatikan hari-hari penting dalam kehidupannya seperti hari kelahiran dan perkawinannya yang sensitif bila dilupakan oleh pasangan. Rayakan bersama secara islami atau minimal berikanlah hadiah atau ucapkanlah selamat ataupun sekadar percakapan kenangan. J. Sabbath, seorang hakim kondang di Chicago telah menyidangkan 40.000 kasus proses perceraian, dan berhasil mendamaikan 200 suami istri. Katanya: “Di antara peredam konflik dalam perkawinan yang paling banyak justru hal-hal remeh. Suatu hal kecil misalnya, jika sang istri melambaikan tangannya ketika suaminya pergi bekerja bisa mencegah perceraian.”)

6. Bersikaplah hormat dan sopan-santun kepada orang lain terlebih pasangan hidup

7. Berusaha mempelajari dan memperbaiki penampilan seksual.

Dr. G.V. Hamilton dalam What is wrong with marriage menyatakan bahwa kebanyakan problem-problem dalam perkawinan timbul karena konflik seksual dan kesesuaian syahwati yang kurang baik. Pendeknya banyak kesukaran dalam perkawinan karena faktor lain yang bisa diabaikan asal hubungan syahwatinya memuaskan. Dr. P. Popenoe, konsultan ahli Lembaga Masalah Perkawinan di Los Angeles menyimpulkan penyebab utama kandasnya perkawinan ialah:

a. tidak ada keserasian syahwati,

b. kurang kompak penggunaan waktu luang,

c. kesulitan keuangan,

d. cacat rohani, jasmani dan perasaan.

Islam mengharuskan setiap muslim agar bersikap adil, baik terhadap orang yang dicintai maupun yang tidak disukai. “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah:8) Implementasi sikap adil ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam manajemen konflik untuk mengikis gejala fanatisme dan egoisme serta meredam ketegangan komunikasi

Penutup: Evaluasi dan Introspeksi Bersama dalam Manajemen Konflik

Manajemen konflik ini sangat penting bagi setiap pasangan yang masih peduli arti penting keutuhan rumah tangga dan melanjutkan bahtera keluarga sampai ke tempat tujuan serta menganggap bahwa tiada harta yang paling berharga selain keluarga dan tiada mutiara seindah keluarga sebagaimana pesan theme song sinetron Keluarga Cemara di televisi.

Manajemen konflik ini penting untuk dipelajari dan dibiasakan terutama bagi pasangan yang masih peduli arti kesalehan bukan hanya kesalehan pribadi melainkan juga kesalehan keluarga artinya baik terhadap keluarga dan membawa keluarga kepada yang lebih baik secara lahir dan batin, sebagaimana sabda Nabi saw. : “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik sikapnya terhadap keluarganya dan saya adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya.”

Hal ini penting bagi pasangan yang bukan penganut trend keblinger wajarisasi perceraian dan trend single parent sebagaimana yang dialami oleh sederetan artis, kaum selebritis, orang terkenal dan figur publik seolah perceraian merupakan hal yang wajar meskipun bagaimanapun juga sebenarnya sebuah tragedi perjalanan hidup manusia. Yaitu pasangan yang terlibat konflik rumah tangga dan tetap berusaha mencari jalan kompromi, rujuk, berhenti bertengkar dan berselisih serta kembali bekerja sama dengan memaklumi kekurangan dan memaafkan kesalahan masing-masing demi melanjutkan bersama perjalanan bahtera rumah tangga dan masa depan anak-anak.

Sebagai latihan praktis dalam manajemen konflik rumah tangga ada baiknya menggunakan evaluasi di antaranya pertanyaan-pertanyaan kecil ini yang merupakan saduran dari tulisan Emmet Crozier di American Magazine dengan beberapa penyesuaian dan editing mengenai faktor penyebab mengapa perkawinan bisa gagal dan kandas di tengah jalan.

Apakah Anda masih mencumbu pasangan Anda, dan kadang-kadang membawakan makanan atau bunga kepadanya? Apakah Anda memberinya hadiah pada hari lahirnya dan pada hari ulang tahun perkawinan (Hadits Nabi saw. tahadauw tahabbu: Saling memberikan hadiahlah kalian niscaya akan saling mencintai) Apakah Anda memberi attensi yang tak terduga-duga kepadanya atau menunjukkan bukti kasih-sayang Anda? Apakah Anda berusaha tidak mengecam pasangan Anda terutama di depan orang lain? Apakah Anda berusaha memahami berbagai perasaan pasangan Anda dan komit untuk membantunya dalam mengatasi sat-sat kesulitan, keletihan, kegelisahan dan cepat marah? Apakah sedikitnya setengah dari waktu luang Anda gunakan untuk berdekatan dengan pasangan Anda? Apakah Anda sedemikian arif dan bijaksana untuk tidak membanding-bandingkan pasangan Anda dengan orang lain baik dari segi penampilan fisik, pemenuhan kewajiban, pelayanan dan attensi?

Apakah Anda sungguh-sungguh memperhatikan kehidupan intelektual, interaksi sosial, pergaulan perkumpulan dan bacaan pasangan Anda maupun pemikirannya (fikrahnya) tentang berbagai masalah sehingga bisa diskusi dan nyambung? Apakah Anda berusaha mencari alasan untuk memuji dia dan menunjukkan rasa kagum kepadanya? Apakah Anda telah membiasakan diri mengucapkan terima kasih atas hal-hal kecil yang ia lakukan untuk Anda dan juga mengucapkan permohonan maaf untuk setiap kesalahan yang Anda lakukan? Apakah Anda sudah memberikan kemerdekaan penuh kepada pasangan Anda untuk menjalani aktivitas, karier, kehidupan, pilihan-pilihan dalam hidup? Apakah Anda berusaha untuk selalu bersikap sebaik-baiknya, seriang-riangnya, seceria-cerianya bila sedang berkumpul bersama supaya ia ikut riang dan senang? Apakah Anda berusaha menjadikan pelayanan Anda kepadanya bervariatif dan bahkan mengejutkan untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan?

Apakah Anda memiliki pengertian tentang pekerjaan yang dilakukan oleh pasangan Anda sehingga dapat membahasnya bersama? Apakah Anda bisa memikul bersama segala kesulitan-kesulitan pasangan Anda dalam menunaikan kewajiban-kewajibannya? Apakah Anda berusaha untuk bisa bergaul sebaik-baiknya dengan keluarga pasangan Anda? Apakah Anda berpakaian dan berpenampilan sesuai dengan selera dan keinginan pasangan Anda? Apakah Anda mengabaikan perbedaan dan perselisihan kecil yang tidak prinsipil demi memelihara keutuhan dan kedamaian rumah tangga? Apakah Anda berusaha mempelajari olahraga, permainan dan hiburan yang disukai oleh pasangan Anda, sehingga Anda pun bisa melakukannya dalam waktu senggang dan bermanfaat bagi semuanya? Wallahu A’lam Wabillahit taufiq wal Hidayah. []


Sumber : http://www.dakwatuna.com/2009/mengelola-konflik-keluarga-menjadi-daya-rekat-bagian-ke-2/



Share

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.