onlen
Siswi kelas II SMP Negeri di Sidoarjo, menghilang dari rumah keluarganya di Tangerang. Ia ditemukan oleh polisi pada Selasa (9/2/2010) dini hari di Tangerang saat bersama sang pacar yang ia kenal lewat internet. Yang mengejutkan, kepada polisi Ia mengaku telah bersebadan dengan pacarnya itu sebanyak tiga kali selama kabur. (kompas.com, 11/2/2010)
Seorang mahasiswi di Gorontalo, dipanggil polisi setelah menulis status di jaringan pertemananFacebook. Ia dituduh  telah mencemarkan nama baik polisi. (vivanews.com, 31/1/2010)
Akibat menghina seorang guru dengan kata-kata kotor di jejaring sosial Facebook, sebanyak empat orang siswa SMA 4 Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dikeluarkan dari sekolah. (kompas.com, 12/2/2010)
Seorang Ibu di Florida, Amerika Serikat merasa terganggu dengan tangisan bayinya ketika ia sibuk bermain game online dari jejaring sosial Facebook. Ia lalu membunuh bayinya sendiri dengan cara mengguncangkan badannya berkali-kali. (JPNN, 29/10/2010)
***
Internet merupakan teknologi yang kini sangat digandrungi kaum muda. Berbeda dengan menonton televisi yang bersifat pasif, melalui media internet kita bisa aktif berinteraksi, menyampaikan aspirasi melalui website atau blog, menjalin relasi melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, saling berbagi informasi di forum seperti Kaskus, atau bahkan mengeruk keuntungan dengan menjalankan bisnis secara online. Namun, seperti pisau dapur yang bisa digunakan untuk menyakiti orang lain, internet juga memiliki sisi negatif. Ia bisa digunakan untuk hal-hal buruk seperti pornografi, judi, ataupun penipuan.
Berbeda dengan dunia nyata yang menghadapi orang lain secara langsung, dalam dunia maya internet, manusia tidak merasa canggung lagi ketika berinteraksi. Hal ini sering berdampak negatif, karena pengguna internet tidak lagi memikirkan bagaimana kondisi orang yang dihadapinya di luar sana. Ia bisa dengan santai mengeluarkan kata-kata kasar kepada orang lain di internet. Fenomena jejaring sosial seperti Facebook (seperti yang dikutip di awal artikel) telah menunjukkannya. Hal ini malahan bertolak belakang dengan tujuan dibuatnya situs tersebut, yaitu agar kita bisa berinteraksi kembali, menyambung silaturahmi dengan teman dan saudara secara baik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada remaja modern, adanya internet justru membuat interaksi sosial mereka di dunia nyata menjadi berkurang. Mereka menghindari pertemuan-pertemuan karena merasa lebih nyaman untuk berinteraksi via komputer, dan bahkan merasa “resah” jika meninggalkan komputer atau handphonenya sebentar saja. Perilaku ini lambat laun akan membuat mereka menjadi tidak percaya diri lagi dalam bertemu orang lain. Ia menjadi malu, tidak bisa menyampaikan pikirannya secara langsung. Ia tidak mengerti bagaimana membaca bahasa tubuh orang lain. Kepekaan sosialnya menjadi berkurang. Sehingga, akhir-akhir ini sering ditemui remaja yang terlihat sangat supel di dunia maya, namun menjadi sangat pendiam jika kita menemuinya secara langsung.
Merupakan salah satu karakteristik remaja bahwa ia ingin diakui, dianggap hebat dan “gaul” oleh lingkungan pergaulannya. Melalui internet, hal ini menjadi lebih mudah. Ia rajin mengupdate status Facebook agar dikomentari oleh teman-temannya. Apapun ia tulis, bahkan untuk hal-hal yang merupakan aib. Padahal Rasulullah mengajarkan,

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila ia mengatakan apa saja yang diketahuinya” [H.R. Muslim].
Yang paling memprihatinkan, tidak sedikit remaja kemudian memasang fotonya dengan pakaian minim yang tidak senonoh, untuk menarik lelaki lain berinteraksi dengannya. Na’udzubillah min dzalik.
Ber-internet bahkan sudah menjadi “oksigen” bagi sebagian remaja. Ia bisa duduk seharian di depan komputer, tidak perduli dengan sekelilingnya. Asyik membuka artikel di Kaskus sampai tengah malam, dan sibuk memberikan komentar di status Facebook temannya. Saking tidak bisanya beranjak dari internet, kalau sudah bosan, tidak ada lagi yang dilakukan, ia lalu mengalihkan perhatiannya, mulai mengakses pornografi.  Inna lillaahi wa Inna ilahi raji’un….
Padahal Allah berfirman yang artinya, “Demi masa, sungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling mewasiatkan dengan kebenaran dan saling mewasiatkan dengan kesabaran. [Q.S. Al-Ashr:1-3].
Saudaraku…..
Sudahkah engkau mengalami gejala seperti diterangkan di atas? Apakah engkau menghabiskan waktumu berinternet dalam hal-hal yang tidak bermanfaat, yang justru malah mendatangkan kerusakan bagi dirimu?
Jika ya, maka bertakwalah!
Jadilah hamba Allah yang bersyukur atas nikmat-Nya. Nikmat mengakses internet manfaatkanlah untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Kunjungilah situs-situs yang bermanfaat, yang menambah keimanan kepada Allah, yang membuatmu tahu dan mengerti mengenai Islam. Atau -jika Allah memudahkanmu- jadikanlah internet sebagai media dakwah. Engkau bisa menyampaikan kebaikan dengan menyebarkan ayat-ayat Allah dan perkataan Rasul-Nya. Kenalkan umat ini dengan para ulamanya. Sebarkanlah kebaikan Islam di dunia maya.
Namun, jangan sampai hal tersebut lalu mendominasi kehidupanmu. Ingatlah bahwa kita hidup di dunia nyata. Kita harus belajar bagaimana menghadapi orang lain di dunia nyata. Dengan berinteraksi di dunia nyata, kita akan belajar kapan harus bersabar, kapan harus mengalah, kapan harus menolong orang lain. Hal inilah yang tidak akan kita dapatkan di dunia maya.
Kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan bantuan orang lain di dunia nyata. Bergaullah dengan tetangga dengan cara yang baik. Mulailah salam kepada mereka, perhatikan mereka, tolong-menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan. Semoga Allah memudahkan kita melakukannya, karena silaturahmi dengan lingkungan terdekat sekarang ini adalah hal yang semakin jarang ditemui dalam kehidupan remaja saat ini. Kita sibuk sekolah, sibuk berteman dengan handphone dan komputer, lalu tidak memerhatikan orang-orang di sekeliling kita secara langsung.
Saudaraku…..
Manfaatkanlah waktu mudamu ini untuk hal-hal yang berguna. Masa muda adalah masa keemasan. Tenagamu sedang melimpah dan kecerdasanmu sedang berada pada puncaknya. Manfaatkanlah itu dalam wujud syukur kepada Allah, manfaatkanlah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
“Pergunakan lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum masa pikunmu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum masa matimu.” [H.R. Al-Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani v].(Ristyandani)

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.