WASHINGTON (Arrahmah.com) – Agen intelijen AS, CIA, sedang menggunakan fasilitas rahasia di Somalia untuk tujuan mencegah terorisme serta penjara rahasia di ibukota Somalia, majalah The Nation melaporkan, Selasa (12/7/2011).
Laporan itu mengatakan bahwa CIA memiliki sebuah kompleks penjara berdinding tebal di pantai Samudra Hindia.
Menurut majalah itu, tempat itu pun memiliki bandara sendiri dan dijaga oleh tentara Somalia, tetapi aksesnya ada di bawah kontrol Amerika.
The Nation mengatakan upaya ini merupakan bagian dari usaha Amerika Serikat untuk menangani Harakah Al Shabaab Mujahidin serta kelompok-kelompok terkait yang diklaim AS terkait dengan sejumlah plot teror terhadap Amerika Serikat.
Laporan itu pun mengatakan CIA menggunakan penjara rahasia bawah tanah di markas Badan Keamanan Nasional (NSA) Somalia, tempat penahanan sejumlah orang yang dicurigai anggota Al Shabaab atau memiliki keterkaitan dengan kelompok ini.
Beberapa tahanan telah ditangkap di Kenya dan beberapa lokasi lain. The Nation pun melansir bahwa penjara ini secara resmi dijalankan oleh NSA Somalia, tapi personil intelijen AS yang membayar mereka dan menginterogasi para tahanan.
(althaf/arrahmah.com)
Laporan itu mengatakan bahwa CIA memiliki sebuah kompleks penjara berdinding tebal di pantai Samudra Hindia.
Menurut majalah itu, tempat itu pun memiliki bandara sendiri dan dijaga oleh tentara Somalia, tetapi aksesnya ada di bawah kontrol Amerika.
The Nation mengatakan upaya ini merupakan bagian dari usaha Amerika Serikat untuk menangani Harakah Al Shabaab Mujahidin serta kelompok-kelompok terkait yang diklaim AS terkait dengan sejumlah plot teror terhadap Amerika Serikat.
Laporan itu pun mengatakan CIA menggunakan penjara rahasia bawah tanah di markas Badan Keamanan Nasional (NSA) Somalia, tempat penahanan sejumlah orang yang dicurigai anggota Al Shabaab atau memiliki keterkaitan dengan kelompok ini.
Beberapa tahanan telah ditangkap di Kenya dan beberapa lokasi lain. The Nation pun melansir bahwa penjara ini secara resmi dijalankan oleh NSA Somalia, tapi personil intelijen AS yang membayar mereka dan menginterogasi para tahanan.
(althaf/arrahmah.com)
0 komentar:
Posting Komentar