Pendeta RM alias Roy (49) seorang  gembala Gereja Bethel Indonesia (GBI), dilaporkan jemaatnya yang juga  staf Gereja GBI ke Polresta Manado, dalam kasus pelecehan seksual  terhadap sejumlah jemaat wanitanya.
Hal itu diungkapkan oleh dua wanita yang  pernah menjadi korban Pendeta Roy. Sebut saja Anggrek (35) seorang Staf  Kantor GBI. Sejak tahun lalu, wanita ini memendam kasus pelecehan  terhadap dirinya. Kata Anggrek, RM menyuruhnya menanggalkan pakaian saat  konseling masalah rumah tangga, yang menurut Anggrek, konseling atas  inisiatif RM sendiri. Kejadian itu terjadi di rumah RM, ketika itu ia  disuruh datang ke rumah, “Dia suruh saya lepaskan celana, katanya ingin  lihat vagina saya,” tuturnya.
Tragisnya, saat pelecehan seksual terjadi di rumah RM, ibu dua anak ini diiming-imingi alat bantu seks (sex toy). “Saya disuruh, buka celana katanya di kamar anak, kebetulan istrinya tidak ada di rumah,” ujarnya.
Saat hendak dibicarakan, Anggrek mengaku  malah difitnah di depan jemaat “Katanya saya ini perempuan tak baik,  menggodanya, saya sakit hati, kaget dan malu di depan banyak orang,”  ungkap Anggrek.
Anggrek berharap, agar kejadian ini  segera ditindaklanjuti karena sudah sekian lama terpendam. “Sudah lama  kasus ini, karena cuma dipendam, tidak ada tindak lanjut dari pusat,”  tuturnya.
Jemaat lain juga dizinahi dengan rayuan ‘Sex Toy’
Ternyata Anggrek bukanlah satu-satunya  korban nafsu liar Pendeta Roy. Korban lainnya, sebut saja bernama Bunga  (28) juga mengaku dilecehkan, payudaranya dipegang, Februari 2011 silam,  di rumah RM. Mirisnya, Kata Bunga, ia dirayu dengan cara ditunjukkan  alat-alat permainan sex (Sex Toy).
“Ada tiga alat sex toy ditunjukkan, lalu  dia tunjukkan cara pakainya. Kemudian dada saya dipegang,” tutur Bunga  di Polresta Manado.
Lebih rinci, bunga mengatakan, pagi  sekitar pukul 05.30 WITA, pertengahan Februari 2011, ia ditelpon sang  gembala, agar datang ke rumahnya. Ia pun dijemput sopir RM.
Sesampai di rumah, ternyata istri RM tak  ada. Bunga mengaku membantu RM membersihkan rumah. Tiba-tiba, RM mulai  membicarakan masalah seksual, bahkan kata Bunga, RM sengaja menunjukkan  alat seks kepunyaan RM. “Ada tiga satu mirip kucing, lalu satu besar ada  geriginya, kemudian satu yang mirip kondom,” tutur Bunga.
....Ada tiga alat sex toy ditunjukkan, kemudian dada saya dipegang,” tutur Bunga di Polresta Manado...
Lanjut dia, di tengah pembicaraan,  tiba-tiba RM sudah berada di belakang korban, Bunga mengaku dadanya  langsung dipegang. Ia memilih menghindar ketimbang melayani nafsu sang  gembala.
Korban pun Dituduh Pernah Tidur dengan Dua Pendeta
Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah  nasib yang dialami Bunga. Sudah menjadi korban pencabulan oknum Pendeta  Gereja Bethel Indonesia (GBI), kehormatan Bunga sebagai seorang wanita  juga dilecehkan. Ia difitnah dengan tuduhan sebagai wanita murahan  karena pernah tidur dengan dua pendeta lain.
“Kaget, sakit hati, tapi saya bukan tipe yang suka menangis,” ungkap wanita ini kepada wartawan, Selasa (5/7/2011).
Kata Bunga, petinggi organisasi GBI pun  cenderung lebih percaya RM, sehingga kasusnya terabaikan. Bunga pun  berani melapor agar kasus ini, tak terendap lagi, karena cenderung  ditutup-tutupi pihak tertentu. “Biar semua tahu, supaya jangan ada lagi  korban lain,” tandasnya.
Kini kasus pelecehan seksual terhadap  sejumlah jemaat gereja ini ditangani polisi, setelah Bunga dan Anggrek  melaporkan Pendeta Roy, Sang Gembala Gereja Bethel Indonesia (GBI) ke  Polresta Manado, Selasa (5/7/2011). Bunga dilecehkan Februari 2011  silam, sedangkan Anggrek sejak November 2010.
Mendapat laporan pelecehan seksual  pendeta oleh dua korban tersebut, Kasat Reskrim Polresta Manado,  Komisaris Asep Darmawan berjanji akan segera menindaklanjuti dengan  melayangkan surat panggilan.
Tak hanya Pendeta RM alias Roy (49) gembala Gereja GBI sebagai terlapor, namun semua pihak terkait juga akan dipanggil.
“Bila keterangan mengarah, kita akan panggil semua orang-orang yang berkaitan dengan kasus tersebut,” jelas Asep.
....Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu....
Sebagai seorang Gembala Gereja yang  notabene adalah panutan jemaat, tak seharusnya Pendeta RM alias Roy  terjatuh dalam larangan Tuhan “Jangan berzinah” dalam Sepuluh Firman (The Ten Commandments).
Ataukah ia salah menafsirkan ayat Perjanjian Lama? Sehingga salah langkah dalam mempraktikkan ayat: “Ia  berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat  keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. Engkau menginginkan kemesuman  masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah  susu kegadisanmu.” [silum/tribun]
0 komentar:
Posting Komentar