Ayo tebak, dari sederatan iklan yang ditampilkan di media, baik cetak maupun elektronik, objek apa yang paling sering ditampilkan atau ditonjolkan selain produk yang diiklankan? Betul profil perempuan. Coba lihat, mulai dari iklan produk yang menawarkan obat nyamuk, rokok, handphone keluaran terbaru, pelumas mesin atau oli, minuman penambah stamina, sepeda motor, peralatan mandi, kopisusu hingga barang elektronik. Semua dari iklan produk tersebut memanfaatkan profil perempuan semata- mata hanya menarik perhatian, dan bahkan ada yang sengaja mengeksploitasi tubuh perempuan. Demi uang yang tak seberapa, perempuan- perempuan tersebut mau saja mempertontonkan tubuh mulusnya untuk dinikmati oleh mata jalang manusia, khususnya laki-laki..

Sungguh, kasihan. Mungkin sedikit yang menyadari bahwa hal- hal diatas adalah salah satu wujud penghinaan yang merendahkan kemuliaan perempuan. Sama hinanya dengan konteks kecantikan dan kemulusan bodi yang tengah digelar sekarang. Itulah Miss Indonesia satu ajang pemilihan ratu Indonesia yang dilangsungkan tiap tahunnya. Seakan ikut menghebohkan ajang tersebut, berbondong- bondonglah kaum hawa mendaftarkan dirinya. Dengan bermodalkan wajah cantik, tubuh langsing, semampai, kulit mulus tak bak porselen, mereka dengan bangga mengikutsertakan dirinya meramaikan ajang umbar aurat dan syahwat itu. Dengan dalih ingin turut mengahrumkan nama Indonesia, merekapun menggantungkan khayalannya menjadi pemenang dan bisa mewakili Indonesia dalam perehelatan ratu sejagad, Miss World. Tanpa terasa dosa. Berbicara tentang miss Indonesia, saya kembali teringat satu kejadian yang sangat memalukan sekaligus menggelikkan diajang ratu kecantikan sedunia, Miss Universe. Waktu itu wakil Di Indonesia mengatakan,: Indonesia is beautifull city”. Lalu dengan tanpa malu tampil dengan bikini two pieces yang hanya bisa menutupi organ vital perempuan. Otomatis , telanjang bulat. Sayapun tertawa bercampur prihatin. Wajah dan bodi oke tapi otal kosong. Memang hanyalah pepesan kosong tentang 4B( Brain, Behavior, Beauty, dan Brave)yang katanya menjadi standar penilaian pemenang tersebut. Brain bukanlah perempuan pintar yang mau ikut dalam ajang pameran bongkahan daging berjalan tersebut. Bukanlah perempuan cerdas bagi mereka yang rela menggadaikan kemuliaannya dengan ketenaran atau pundi- pundi rupiah. Hanya perempuan yang bodoh yang melucuti pakaiaanya, mempertontonkan kecantikan tubuhnya demi tepuk sorak laki- laki.



Behavior. Tak aka nada kebaikan akhlak disana. Yang ada hanyalah sebaikan sikap yang penuh kepura- puraan. Semuanya adalah kebaikan perilaku serba palsu. Setiap senti senyumny Itu palsu, dan kepeduliannya palsu. Semua hanyalah lip service demi kilatan kamera dan popularitas. 
Beuty. Cantik itu relative, tergantung siapa yang melihat dan menilai. Jangan terkecoh dengan standar kecantikan ala Barbie. Tubuh ideal, pinggul aduhai bak gitar spanyol, hidung mancung, bibir tipis, kulit putih dan rambut lurus panjang tergerai. Persis manekin berjalan. Tahu apa itu manekin?? Boneka cantik yang biasa dipasang di took- took baju. Tapi sayang, tak punya otak. 

Brave. Kalau penilaian ini, mungkin ada sedikit benarnya. Setiap perempuan yang mengikuti ajang kecantikan pasti memiliki keberanian khusu. Berani tak berbusana lagi, berani berbikini, berani mempermalukan diri didepan jutaan mata. Memang perempuan- perempuan inilah jagonya. Body kinclaung otak kosong.gelar inilah yang pantas disandangkan kepada perempuan- perempuan jenis ini. Gelar yang sama juga cocok untuk kita berikan pada para model perempuan yang berlenggok- lenggok seksi di catwalk,aktris film- film yang memancing syahwat, perempuan pendamping tamu di bar, di kafe atau tempat biliar, SPG, dan kawan- kawannya yang serupa.

Inilah Kapitalisme. System busuk inilah yang menjadi biang keladi semua kerusakan dimuka bumi, termasuk hadirnya fenomena perempuan- perempuan berbodi kinclaung tapi berotak kosong. Perempuan inilah yang jadi keserakahan para borjuis capital. Ideologi ini jugalah yang menyulap kaum hawa menjadi boneka- boneka manekin yang deiberinya pakaian tapi telanjang.

Dari rahim system Kapitalisme ini pula lah lahir gagasan gender equality(kesetaraan gender), yakni upaya menyetarakan perempuan dan laki- laki dari beban- beban yang dianggap menghambat kemandirian.

Beban itu antara lain perempuan sebagai ibu, seperti hamil, menyusui, mendidik anak, dan mengatur rumah tangga. Lalu berlomba- lombalah kaum perempuan meninggalkan kodratnya. Mereka bersaing menyejajarkan diri denga laki- laki. Namu apa daya, begitu memasuki ranah publik, mereka dieksploitasi habis- habisan. Tubuh perempuan yang seharusnya dilindungi, malah diumbar auratnya kemana- mana demi mengeruk untung materi. Maka disibukkanlah para perempuan berotak kosong hanya mengejar kecantikan fisik. Mereka lebih sibuk memikirkan agar bodynya tetap kinclong. Jadilah para perempuan bukan lagi sibuk mengurusi masalah umat, upgrade pemikiran dan iman, tapi malah pusing memikirkan berat badan, trend fashion terbaru, kosmetik paling mutakhir apalg yang paling booming.

Teracuninya pola berfikir kaum perempuan ini mengakibatkan mereka merasa rendah diri dan hina jika hanya berperan sebagai ibu rumah tanga. Dampak berikutnya, lahirlah generasi tanpa bimbingan dan pengasuhan optimal para perempuan yang menjadi ibunya.

Betapa kejamnya perlakuan kapitalisme terhadap kaum perempuan seharusnya bisa menyadarkan nurani dan akal kita untuk melawan dan memberontak. Cuma perempuan bodoh saja yang rela dirinya dan kemuliaan martabatnya sebagai manusia diinjak sedemikian hinanya.

Tapi saya yakin, masih banyak perempuan- perempuan diluar sana yang kinclong luar dalam. Perempuan- perempuan yang menyadari sepenuh bahwa aturan yang sempurna adalah hanya dari RabbNya. Perempuan yang cerdas lagi mencerdaskan. Mereka dengan sekuat jiwa raga bergerak mengubah kaumnya dari otak kosong menjadi pada berisi. Tentunya hanya dengan Islam. Karena memang hanya Islamlah satu- satunya yang bisa menjadikan kaum perempuan menjadi mulia, menjadi luar biasa. Wallahu a’lam bi ash shawab.

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.