"Tidur awal, bangun lebih awal membuat seorang pria sehat, kaya dan bijaksana" - pepatah yang terkenal yang diciptakan oleh penulis, ilmuwan dan penemu Amerika, Benjamin Franklin. Dan ia tidak sendirian dalam keyakinan ini. Penulis Samuel Johnson juga mengatakan bahwa "tidak ada yang bangun pagi yang tidak pernah ada gunanya".

Ini bukan hanya pendapat tetapi fakta ilmiah yang sudah terbukti. Sebuah studi oleh para peneliti di Brigham Young University di Provo di negara Amerika - Utah menemukan bahwa:

"Siswa yang biasa tidur terlambat dan tidur larut malam hari, nilai rata-rata (IPK) mereka lebih rendah bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki kebiasaan ke tempat tidur lebih awal dan bangun tidur lebih awal. Dari semua faktor yang diteliti, waktu bangun erat hubungannya dengan hari kerja siswa. Setiap jam lama tidur rata-rata siswa di hari kerja dikaitkan dengan penurunan point sebesar 0,13 pada IPK (0.0 -4,0 skala). "
Sumber: Journal of American College Health 2000; 49: 125-130

Tentu saja, kita umat Islam sudah terbiasa bangun bukan hanya pada saat fajar tetapi sebenarnya setengah jam sebelum itu untuk memulai hari dengan ritual ibadah salat subuh (dan bahkan lebih awal di bulan Ramadan sebelum memulai hari puasa).


Kesuksesan Spiritual

Apakah berkah rohani salat subuh?

Menurut sebuah hadis yang tercatat dalam kitab Sahih Muslim, nabi Muhammad mengatakan bahwa tindakan yang sungguh berharga bagi Allah adalah shalat pada waktunya. Pada kesempatan lain Nabi Muhammad juga berkata kepada sahabat-sahabatnya:

"Lima waktu shalat dapat dibandingkan dengan aliran air tawar, yang mengalir di depan rumah kalian, di mana kalian terjun lima kali setiap hari. Apakah kalian berpikir bahwa akan ada meninggalkan kotoran di tubuh kalian? Ketika mereka menjawab: "Tidak ada sama sekali!" Muhammad berkata: "Sesungguhnya shalat lima waktu menghapus dosa, sama seperti air menghilangkan kotoran." (Bukhari, Muslim)

Dan ketika berdiri di samping pohon di musim gugur, ia mengatakan:

"Ketika seorang Muslim melakukan shalat dengan khusyu dan tulus, dosa-dosanya akan gugur seperti gugurnya daun pohon ini." (Ahmad)

Selain itu, dalam Quran kita diberitahu bahwa sujud (dalam shalat) membawa kita lebih dekat kepada Allah (96:1).

Nabi Muhammad juga memberitahu kita bahwa shalat subuh dan Isya secara berjamaah sangat kaya berkah:

"Jika saja orang tahu apa berkah dalam shalat subuh dan Isya, mereka akan datang kepada mereka, bahkan jika mereka harus merangkak." (Bukhari dan Muslim)

Dan menurut Utham, (RA), nabi Muhammad mengatakan:

"Untuk melaksanakan shalat subuh [fajar], dalam jamaah adalah seperti berjaga sepanjang malam." (Muslim).


Bahan Sukses

Dalam Surah 23, ayat 1-2 dari Quran kita belajar bahwa:

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya."

Kesuksesan spiritual pasti. Tapi sebagai Muslim kita juga dipanggil untuk tidak hanya mendapatkan berkah rohani bagi akhirat, tetapi juga berhasil secara material bersamaan. Meskipun panggilan untuk bekerja keras dan mengerahkan sebagian besar dari kemampuan dan bakat sudah jelas dalam agama kita, Kristen Barat sering memiliki sikap ambigu terhadap kekayaan, kadang-kadang memuliakan kemiskinan dan salah menafsirkan Injil tentang pernyataan Yesus bahwa "cinta uang adalah akar dari segala kejahatan". Berarti uang itu sendiri adalah akar segala kejahatan. Sebagai seorang Muslim, saya lebih cenderung setuju dengan dramawan George Bernard Shaw yang mengatakan bahwa "kekurangan uang adalah akar segala kejahatan".

[Shaw adalah pengagum Nabi Muhammad dan dalam buku The Genuine Islam (1936), ia menyebutnya sebagai "orang luar biasa" dan "penyelamat kemanusiaan"]

Nabi Muhammad sendiri menyatakan:

"Akan ada waktu fajar atas orang-orang ketika kehancuran manusia akan berada di tangan istri, orang tua, dan anak-anaknya. Mereka menghinanya karena kemiskinan dan akan membuat tuntutan yang akan mendorong dia untuk terlibat dalam kegiatan tersebut (untuk mendapatkan uang lebih) yang akhirnya akan menghancurkan agamanya. " - Baihaqi. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud (RA) dan Abu Hurairah (RA)

Hadits lain mengatakan:

"Yang paling baik adalah kekayaan seorang Muslim". - Sahih Bukhari hadits 4:95 Diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri (RA)

Kekayaan yang memungkinkan kita untuk mengurus keluarga kita, tetap berada di jalan lurus dan menghindari melakukan kejahatan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan. Kekayaan yang memungkinkan kita untuk memenuhi kewajiban kita membayar zakat. Kekayaan yang memungkinkan kita untuk membantu orang lain dan berkontribusi untuk dakwah melalui amal tambahan. Kekayaan yang memungkinkan kita untuk memenuhi kewajiban kita untuk pergi haji.

Pedagang muslim kaya yang damai menyebarkan Islam di seluruh Afrika Barat dan wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Malaysia, Indonesia dan Brunei. Dan jika kita melihat generasi pertama umat Islam, kita menemukan contoh sukses dari Abdur-Rahman bin Auf. Orang kedelapan yang memeluk Islam, ia bermigrasi dua kali ke Abyssinia. Abdur-Rahman membaktikan dirinya dalam pertempuran Badar dan Uhud, menderita lebih dari dua puluh luka di kedua perang tersebut. Lalu dimulai tanpa apa-apa, ia melanjutkan untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa sebagai pedagang, menjadi terkaya dari sahabat lain. Dari kekayaannya, Abdur-Rahman membiayai pasukan Muslim, memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan keluarga Muhammad setelah kematian Nabi dan terkenal luas karena kemurahan-Nya yang luar biasa.

Jadi bagaimana kita bisa mengubah kebiasaan untuk bangun shalat Subuh untuk keuntungan materi kita? Tentu bukan dengan menyelinap kembali ke tempat tidur lagi dan meringkuk di Facebook selama beberapa jam. Seperti Nabi Muhammad mengatakan:

"Jihad yang paling besar adalah mengendalikan diri sendiri (hawa nafsu)." (Bukhari)

Dalam konteks subuh, ini artinya sekali bangun, tetap bangun! Tetap bangun dan melakukan sesuatu yang berguna. Bekerja pada tujuan kita. Jika kita tidak memiliki tujuan apapun, buatlah beberapa. Tentukan apa yang ingin kita capai dalam hidup. Merancang sebuah rencana untuk membuat tujuan tersebut menjadi kenyataan kemudian mengambil tindakan. Anda akan kagum pada apa yang bisa anda lakukan di jam-jam sepi ketika sebagian dari sisa dunia masih tertidur. Anda dapat mengatur hari Anda, belajar bahasa, belajar keras untuk kursus atau mendapatkan gelar Anda atau pergi jogging di kesejukan pagi.

Kita juga dapat tetap aktif setelah fajar untuk keuntungan karir kita dengan mengerjakan pekerjaan sebelumnya, dan tetap produktif sehingga ke satu jam berikutnya tanpa gangguan karena tidak ada orang yang mengganggu dan telepon belum mulai berdering.

Keuntungan Subuh lainnya adalah bahwa sepanjang jalan kita dapat mendengarkan kaset atau siaran radio mengenai kebijaksanaan dan inspirasi dari pembicara motivasi dan bisnis. Kita menghabiskan ratusan kilometer di mobil kita setiap tahun, dengan waktu yang sama kira-kira dengan yang dihabiskan untuk kuliah di universitas. Gunakan waktu ini dengan baik, terutama ketika di pagi hari ketika Anda santai dan mengemudi di jalan yang hampir kosong. Bila Anda dalam keadaan segar dan baik sehingga dapat mengambil semuanya, anda telah menjadikan mobil Anda sebuah universitas di atas roda.

Setiap hidup kita berbeda, tetapi anda tahu bagaimana menerapkan ide-ide untuk situasi Anda sendiri.

Ambil tindakan sekarang!

"Ah, itu terlalu keras", saya mendengar Anda berkata. Yah Allah meyakinkan kita dalam Qur'an bahwa:

"Kami tidak meletakkan beban pada siapa pun di luar kemampuannya." (Quran: 23:62)

Sangat mungkin untuk mengubah jam-jam dini untuk mendapatkan keuntungan besar. Kita diwajibkan bangun untuk shalat subuh pula. Dari sini kita mendapatkan keuntungan spiritual. Mari kita begadang dan mulai bekerja. Mengapa hanya satu jenis keuntungan jika kita dapat memiliki keduanya - spiritual dan material. Sebagai Muslim kita ditempatkan secara unik. Subuh berikutnya adalah kurang dari 24 jam dari sekarang. Hal pertama dilakukan yang besok pagi, pastikan bahwa Anda mendapatkan keuntungan dari keuntungan fajar ganda Anda.

Catatan kaki penulis: Setelah mengerjakan tugas-tugas lain, saya mulai artikel ini pukul 6 pagi dan baru saja selesai pukul 8.20. Sekarang untuk hari kerja!



Diterjemahkan secara bebas dari artikel oleh: Michael Young 

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.