Mimpi mendengar guruh (petir) beserta angin
Bermakna raja (penguasa) yang zholim lagi yang kuat (pengaruh terhadap rakyatnya), ini untuk mimpi orang yang sedang bepergian. Sedangkan kilat untuk mimpi orang yang sedang dalam perlawatan, maksudnya adalah ketakutan (kekhawatiran).
Dan kilat untuk mimpi orang yang berada dalam rumah (tidak dalam bepergian) dapat dita’birkan dengan harapan, sebagai dasarnya adalah Firman Alloh SWT.
Dalam surat Ar ro’d ayat 13
Dan kilat untuk mimpi orang yang berada dalam rumah (tidak dalam bepergian) dapat dita’birkan dengan harapan, sebagai dasarnya adalah Firman Alloh SWT.
Dalam surat Ar ro’d ayat 13
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَن يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
“Dialah Tuhan yang Memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan”.
Menurut sebagian keterangan, mimpi mendengar guruh (kilat) dengan tanpa turun hujan, boleh dita’birkan dengan kekhawatiran (bagi orang yang bermimpi di rumah maupun dalam bepergian).
Sedangkan guruh (kilat) beserta hujan ta’birnya adalah sebagai pertanda adanya obat bagi orang yang sakit.
Pelangi atau hujan dapat menunjukkan ta’bir aman dari kekeringan (kelaparan),
sedangkan mimpi melihat pelangi kuning dapat menunjukkan ta’bir timbulnya penyakit , sedang pelangi merah bermaksud penumpahan darah.
Menurut sebagian pendapat bahwa mimpi melihat pelangi bermakna perkawinan sahabat (handai taulan).
Banjir
Menunjukkan takwil akan ada musuh yang menyerang sedangkan pancuran yang mengalir dari air hujan mengandung ta’bir kebaikan dan kesuburan.
Awan (kabut)
Bermimpi melihat awan (kabut) dapat mengandung ta’bir hikmah, ilmu dan rahmat. Yaitu agam Islam. Jika di dalam mimpi tidak terdapat tanda-tanda suatu siksaan, sebagaimana dia bermimpi melihat awan bercampur gelap atau beserta angin atau huru-hara yang menjadikan kebingungan manusia.
Barang siapa yang bermimpi bahwasanya dia mempunyai awan (kabut) atau mengumpulkannya atau berjalan di dalamnya atau mengendarainya maka dia akan memperoleh ilmu, hikmah dan rahmat yang besar.
Hikayat
Syeikh Ja’far Ash Shodiq r.a pernah ditanyai tentang mimpi seorang lelaki yang makan awan (kabut), sedangkan di depannya terdapat awan (kabut) yang banyak.
Beliau menjawab: “Sebagus-bagus mimpi adalah mimpi lelaki ini”. Dia belajar ilmu dan meningkat terus sebutan baiknya serta memperoleh kemuliaan. Dengan ilmunya itu pula ia akan mendapat pujian bagus, pangkat dan martabat yang tidak diperoleh seorang jua pun.”.
Beliau juga pernah ditanyai lagi tentang seorang yang bermimpi seolah-olah awan melindunginya.
Maka jawab beliau: “Jika orang itu sakit maka dia akan segera sembuh, seandainya banyak hutangnya maka akan dapat segera membayarnya, dan sekiranya dia fakir tentu Alloh SWT akan mencukupi kefakirannya, dan seumpama dia teraniaya niscaya akan segera mendapat pertolongan. Karena awan itu bermaksud rahmat. Lihat saja Rosululloh saw yang ditutupi (dilindungi) awan dalam setiap pertempuran dan peperangan."
Awan (kabut)
Bermimpi melihat awan (kabut) dapat mengandung ta’bir hikmah, ilmu dan rahmat. Yaitu agam Islam. Jika di dalam mimpi tidak terdapat tanda-tanda suatu siksaan, sebagaimana dia bermimpi melihat awan bercampur gelap atau beserta angin atau huru-hara yang menjadikan kebingungan manusia.
Barang siapa yang bermimpi bahwasanya dia mempunyai awan (kabut) atau mengumpulkannya atau berjalan di dalamnya atau mengendarainya maka dia akan memperoleh ilmu, hikmah dan rahmat yang besar.
Hikayat
Syeikh Ja’far Ash Shodiq r.a pernah ditanyai tentang mimpi seorang lelaki yang makan awan (kabut), sedangkan di depannya terdapat awan (kabut) yang banyak.
Beliau menjawab: “Sebagus-bagus mimpi adalah mimpi lelaki ini”. Dia belajar ilmu dan meningkat terus sebutan baiknya serta memperoleh kemuliaan. Dengan ilmunya itu pula ia akan mendapat pujian bagus, pangkat dan martabat yang tidak diperoleh seorang jua pun.”.
Beliau juga pernah ditanyai lagi tentang seorang yang bermimpi seolah-olah awan melindunginya.
Maka jawab beliau: “Jika orang itu sakit maka dia akan segera sembuh, seandainya banyak hutangnya maka akan dapat segera membayarnya, dan sekiranya dia fakir tentu Alloh SWT akan mencukupi kefakirannya, dan seumpama dia teraniaya niscaya akan segera mendapat pertolongan. Karena awan itu bermaksud rahmat. Lihat saja Rosululloh saw yang ditutupi (dilindungi) awan dalam setiap pertempuran dan peperangan."
0 komentar:
Posting Komentar