Subuhnya…dimana aku berada masih enak dalam kelambu rindu sambil berfoya-foya dengan waktu, masa bagaikan menderu langkah tiada arah tuju fikiran terus berangan, terlupa aku semakin dihujung waktu siapa aku didepan Rabbku.
Zuhurnya….aku lebih memikirkan kelaparan kehausan dan rehatkuaku lebih mementingkan tuntutan jabatanku aku berpacu dengan waktu aku gembira menghitung keuntungan, aku terlupa betapa besar kerugian jika aku menggadaikan sebuah ketaatan, siapa aku didepan Rabbku.
Asarnya…aku lupa warna, waktu cepat berubah bagaikan di dorong-dorong, aku masih dengan secawan kopi, terlupa panas tidak di ujung kepala aku masih bercerita tentang si tuah yang setia dan si jebat yang durhaka, siapa aku didepan Rabbku.
Maghribnya…aku melihat warna malam tetapi aku masih bersembunyi disebalik tabirnya, mencari sisa-sisa keseronokan, tidak terasa ruang masa yang singkat jalan yang bertingkat-tingkat ruginya berlipat-lipat, siapa aku didepan Rabbku.
Isyaknya….kerana masanya yang panjang aku membiarkan penat menghimpit dadakua, aku membiarkan kelesuan menggangguaku, aku rela terlena sambil menarik selimut biru, bercumbu-cumbu dengan waktuku, siapa aku didepan Rabbku
kini aku jadi tertanya-tanya, sampai kapan aku akan melambatkan sujudku, ketika azdan berkumandang lagi aku membiarkan masjid menjadi sepi, padahal di ujung hidup ada mati. Bagaimana jenazah akan dishalatkan disini, jika ruangku dibiarkan kosong, jika wajahku menjadi asing pada mentari dan juga bintang-bintang.
Ini sholatku.... bagaimana dengan sholatmu? Mungkin tak ada salahnya bertanya pada Allah... Ya Allah bagaimana aku, hamba Mu yang hina ini, kelak di hadapan Mu?
Selasa, 30 November 2010
Label:Renungan
0 komentar:
Posting Komentar