Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah, saat ditanya apakah iman bertambah dan berkurang.
Beliau menjawab : “Iman bertambah sampai mencapai bagian tertinggi dari surga ketujuh. Dan iman juga menurun sampai mencapai bagian terendah dari lorong-lorong tambang di perut bumi".
Begitulah Iman, banyak penyebab yang bisa menaikkannya, memperkuatnya, dan membuatnya tumbuh berkembang, sebaliknya banyak penyebab pula yang menurunkan, melemahkan dan meruntuhkannya.
Iman yang bertambah kokoh laksana akar pohon yang kuat menghunjam tanah, menopang batang yang menjulang subur, rindang, dan berbuah lebat, memberi keteduhan dan banyak manfaat. Sedangkan Iman yang turun merapuh akan mengotori jiwa, menjauhkan keadilan dan mendekati kedzaliman, menimbulkan kegersangan dan banyak kerusakan.
Selayaknyalah orang-orang beriman memperhatikan sebab-sebab naik turunnya iman, karena akan berpengaruh terhadap kemanfaatan hidupnya di dunia dan keselamatannya di akhirat kelak. Insya Allah, buku dalam genggaman anda ini dihadirkan untuk memenuhi harapan tersebut. Di dalamnya dijelaskan secara rinci penyebab naik turunnya iman pada seseorang, serta amal-amal memperkuat tumbuh dan berkembangnya iman dalam jiwa seorang muslim. Dikisahkan pula perilaku para sahabat dan salafus shalih dalam menjaga keimanannya.
Berikut ini beberapa cara yang dapat meningkatkan keimanan kita.
1. Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an. Dengan begitu akan membuat hati tenang dan damai. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih, anggap Allah sedang berbicara dengan kita. Manusia digambarkan dalam beberapa kategori di dalam Al-Qur'an; pikirkan kategori manusia seperti apa kita.
2. Menyadari kebesaran Allah Swt. Semuanya berada dalam kendali-Nya. Terdapat banyak tanda-tanda kebesaran-Nya yang bisa kita saksikan. Semua yang terjadi merupakan kehendak-Nya. Allah Swt. melihat dan mencatat segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang berada di bebatuan hitam di dalam malam yang gelap gulita tanpa sinar bulan tetap akan terlihat dan dicatat.
3. Berusahalah untuk menambah pengetahuan, setidaknya sesuatu yang dasar dalam hidup kita misalkan bagaimana berwudhu yang benar. Mengetahui makna di balik nama-nama Allah dalam asmaul husna. Orang yang bertaqwa adalah mereka yang berilmu.
4. Menghadiri majelis-majelis yang di dalamnya berisi kegiatan untuk mengingat Allah. Dalam majelis seperti itu kita akan dikelilingi oleh para malaikat.
5. Kita harus memperbanyak perbuatan baik. Satu perbuatan baik akan diikuti oleh perbuatan baik lainnya. Allah Swt. akan mempermudah jalan bagi seseorang yang melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik harus dilakukan secara terus menerus bukan cuma sesekali saja.
6. Kita harus takut akan kematian; mengingat mati akan membuat kita takut untuk berbuat kesenangan.
7. Mengingat beberapa tingkatan akhirat, contohnya ketika kita di dalam kubur, ketika kita diadili atau ketika kita di surga atau neraka.
8. Berdoa, sebagai realisasi bahwa kita membutuhkan Dia. Tundukkan diri kita dan jangan iri terdapat sesuatu yang berbau materi yang ada di dunia ini.
9. Cinta kita kepada Allah Swt. harus ditunjukkan dalam bukti nyata. Kita mengharap Allah akan menerima semua ibadah kita, dan menghindarkan kita dari berbuat dosa. Sebelum tidur, kita harus merenungkan perbuatan baik apa saja yang telah kita lakukan pada hari ini.
10. Menyadari dampak dari dosa dan ketidaktaatan- kadar keimanan seseorang akan meningkat dengan cara berbuat baik dan kadar keimanan kita akan menurun apabila berbuat maksiat. Semua yang terjadi merupakan kehendak-Nya. Ketika musibah menimpa kita- itupun berasal dari Allah Swt. Dan merupakan akibat langsung dari ketidaktaatan kita kepada-Nya.
Wallahu’alam Bishshowab
Sumber: http://www.Islamway.com
Rabu, 24 November 2010
Label:Renungan
0 komentar:
Posting Komentar