Bagi Musafir Lebih Baik Berpuasa atau Berbuka?
Pendapat Syaikh al-Albani:
Dari Hamzah bin Amr al-Aslami ra, ia bertanya kepada Rasulullah
saw tentang puasa dalam perjalanan: maka beliau bersabda : "Mana
yang lebih mudah bagimu, maka lakukanlah. Yaitu; berbuka dibulan
Ramadhan, atau puasa dalam perjalanan"(Diriwayatkan dengan sempurna dalam kitab al-Fawaid (1/161)
Disini saya ingin mentakhrij lafadz ini. Pertama, karena sumber
ucapan ini. Kedua, hadits ini mengandung keringanan Rasulullah
saw dan pilihan bagi musafir antara puasa dan berbuka yang
kesemuanya mengarah kepada kemudahan. Manusia dalam hal ini
berbeda-beda kemampuan dan tabiatnya, sebagaimana yang kita
saksikan dan kita pahami. Ada yang mudah baginya berpuasa
bersama-sama dengan orang-orang, sehingga tidak perlu
mengqadha ketika mereka tidak berpuasa. Ada yang tidak
mementingkan hal ini, dan ia memilih berbuka, kemudian
mengqadhanya. Semoga sholawat Allah tercurahkan kepada Nabi
yang Ummi ini yang telah diturunkan kepadanya:
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu"(QSal-Baqarah:185)
ash-Shahihah (VI/898-899/Bagian Kedua)
0 komentar:
Posting Komentar