SHALAT SUNAH RAWATIB

Sholat sunah rawatib adalah Sholat yang dilakukan untuk mengiringi sholat fardu, Biasanya dilakukan pada saat sebelum atau sesudah sholat Fardu. Ada 2 macam sholat rawatib yaitu Ba'diyah atau sholatyang dilakukan setelah sholat Fardu dan Qabliyah sholat yang dilakukan sebelum sholat fardu.
Sholat rawatib tersebut ialah:

* 2 Rokaat sebelum Sholat Subuh (Sholat sunah Fajar)
* 4 Rokaat sebelum Sholat Dzuhur atau Sholat Jum'at
* 4 Rokaatsetelah Sholat Dzuhur
* 4 Rokaat sebelum Sholat Ashar
* 2 Rokaat sebelum dan sesudah Sholat Maghrib
* Dan 2 Rokaat setelah Sholat Isya.

Hikmah melakukan Sholat Rawatib ini ialah untuk menyempurnakan kekurangan dalam Sholat Fardu. Biasanya kekurangan dalam Sholat Fardu ialah karena kurang khusyu' atau kurang memperhatikan bacaan dll. maka dari itu Sholat ini sangat penting untuk menyempurnakan SholatFardu yang kurang sempurna.

Niat Sholat ini ada 2 macam yaitu untuk Qabliyah bdan untuk Badiyah,

Untuk Qabliyah Pada awal bacaan ditambah "USHALLI SUNNATAL" dan pada akhir niat ditambah "QABLIYATAINI LILLAHI TA'ALA ALLAHU AKBAR" Contoh untuk Sholat Dua rakaat sebelum Sholat Subuh "USHALLI SUNNATAL SUBHI RAKA'TAINI QABLIYATAINI LILLAHI TA'ALA ALLAHU AKBAR".

Dan untuk Badiyah pada awal bacaan juga ditambah "USHALLI SUNNATAL" dan pada akhir niat ditambah "BA'DIYATAINI LILLAHI TA'ALA ALLAHU AKBAR" Contoh untuk 2 rakaat seteloah Sholat Dzuhur "USHALLI SUNNATAL DZUHRI RAKA'TAINI LILLAHI TA'ALA ALLAHU AKBAR".



SHALAT SUNAH DHUHA

Shalat sunah Dhuha yaitu Shalat Sunah yang dilakukan pada pagi hari sesudah matahari menampakan sinarnya, kurang lebih 7hasta. Shalat Dhuha ini sekurang-kurangnya 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya 8 rakaat, dengan tiap 2 rakaat salam. Bacaan Shalat Dhuha tidak dijaharakan (tidak diperdengarkan).

Keutamaan Shalat Dhuha :

* Orang yang melaksanakan Shalat Dhuha sebanyak 12 rakaat maka Allah akan membangunkan untuknya istana dari emas di surga.
* Orang yang melaksanakan Salat Dhuha akan diampuni dosanya.

* pahala dari Shalat Dhuha sebanding dengan pahala orang yang mengeluarkan sedekah dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar.

Niat Shalat Dhuha :
"USHALLI SUNNATAL DHUHD RAKA'ATAINI LILLAHI TA'ALA ALLAHU AKBAR"


SHALAT SUNAH TAHAJJUD


Shalat sunah Tahajjud atau sering disebut shalat al-lail adalah shalat sunah yang dilakukan pada waktu malam, selepas bangun dari tidur atau sebelum adzan subuh. Tahajjud artinya : meninggalkan tidur. Keutamaan Shalat Tahajjud adalah mendapat pahala yang sangat banyak.

Niat shalat Tahajjud:
"USHALLI SUNNATAT TAHAJJUD LILLAHI TA'AALA ALLAHU AKBAR"



SHALAT SUNAH WITIR


Shalat sunah Witir adalah shalat sunah yang dilakukan sebagai shalat sunah penutup di malam hari, yaitu setelah shalat Isya hingga terbitnya fajat. Shalat witir bisa dilaksanakan sebanyak 1, 3, 5, ataupun yang paling banyak yaitu 11 rakaat.
Keutamaan shalat sunah witir adalah :

* Orang yang melaksanakan Shalat witir akan dicintai Allah.
* Shalat witir lebih mulia dari pada harta yang paling berharga.


Niat Shalat Witir :
"USHALLI SUNNATAL WITRI LILLAHI TA'ALA ALLAHU AKBAR"



SHALAT SUNAH HAJAT


Shalat sunah Hajat adalah shalat sunah yang dikerjakan berkenaan dengan hajat atau keinginan. yang maksudnya shalat ini dilakukan karena ada suatu keinginan yang ingin dikabulkan atau dimudahkan Allah. Shalat hajat dapat dilakukan kapan saja di siang hari ataupun malam hari, sekurang-kurangnya shalat hajat dilakukan sebanyak 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya 12 rakaat.

Ayat-ayat yang sering digunakan pada rakaat pertama, setelah Al-fatihah, sekali, surah Al-kafirun atau Ayat kursi sebanyak 6 kali ada juga yang mencapai 10 kali, dan pada rakaat kedua, setelah Al-fatihah, sekali, surah Al-ikhlas 6 atau 10 kali.

Niat Shalat Hajat :
"USHALLI SUNNATAL HAJATI RAK'ATAINI LILLAHI TA'ALAA, ALLAHU AKBAR"



SHALAT SUNAH ISTIKHARAH


Shalat sunah Istikharah adalah shalat sunnah yang dilakukan dengan maksud meminya petunjuk Allah dalam memilih dua pilihan atau lebih agar keputusannya menjadi sesuatu yang berkah baik dan diridhai oleh Allah.

Shalat sunah Istikharah dapat dilaksanakan kapan saja. Shalat ini dilaksanakn dua rakaat dengan ketentuan :

* Pada rakaat pertama, setelah membaca surah al-fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-kafirun.
* Pada rakaat kedua, setelah membaca surah Al-fatihah dilanjutkan dengan membaca surah Al-ikhlas.


Niat Shalat Istikharah :
"USHALLI SUNNATAL ISTIKHARATI RAK'ATAINI LILLAHI TA'ALA ALLAHU AKBAR"



SHALAT SUNAH TASBIH


Shalat Sunah Tasbih ialah shalat sunah yang mmaksudnya memperbanyak tasbih kepada Allah dengan cara-cara khusus. Shalat Tasbih 4 rakaat, jika dilakukan malam hari, lebih baik dilakukan dengan 2 rakaat salam, dan jika pada waktu siang hari baik dengan satu salam atau dua salam sama hukumnya.
Dalam shalat tasbih doa ini dibaca sebanyak 300 tasbih yaitu :
"SUBHAANA ALLAAHU WA-ALHAMDULILLAAHI WA AALA ILAAHA ILLAA ALLAHU WA ALLAAHU AKBARU"

Rasulullah menganjurkan kita agar mengerjakan shalat ini . Kalau tidak bisa, maka seminggu sekali, atau sebulan sekali , setahun sekali. andai hal itu terasa berat, bisa juga dilakukan seumur hidup sekali.

Tata cara Shalat Tasbih :

* Berdiri sambil mengucapkan niat
* Membaca Al-fatihah dan mengucapkan Tasbih sebanyak 15 kali.
* Kemudian ruku dengan mengucapkan doa ruku dan mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
* Kemudian I'tidal dengan mengucapkan doa I'tidal dan mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
* Lalu sujud dengaqn mengucapkan doa sujud dan mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
* Kemudian duduk diantara dua sujud dengan doanya dan mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
* Kemudian sujud kedua dengan mengucapkan doa sujud dan mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
* Dari sujud kedua jangan langsung berdiri tetapi duduklah dulu dan mengucapkan kalimat tasbih sebanyak 10 kali.


Selepas rakaat yang pertama Berarti kita telah membaca tasbih sebanyak 75 kali. jika 4 rakaat berarti 300 kali. Jika kita lupa tidak mengucap tasbih pada tempat-tempat yang disebutkan maka gantilah pada rakaat berikutnya, dengan menambah tasbih yang dilupakan.



SHALAT SUNAH TAUBAH


Shalat Sunah Taubah ialah Sholat yang dilaksanakan demi maminta pengampunan dari Allah dari dosa-dosa yang telah diperbuat oleh hambanya terhadap Allah swt. Bertaubat berarti menyesali perbuatan yang dilakukanya, dengan berniat untuk memperbaiki kesalahanya dan tidak mengulanginya lagi.

Seseorang pasti memiliki dosa seperti dosa kecil ataupun dosa besar, barang siapa yang bertaubat sebener-benarnya kepada Allah maka laksanakanlah Shalat Taubah, sebagai jalan memperbaiki kehidupan. Insaya Allah akan diampunu dosamu.

Shalat taubah boleh dilakukan kapan saja, baik malam ataupun siang hari, namun lebih baik dilakukan malam hari. Shalat taubah dilakukan sebanyak 2 rakaat, seperti Shalat biasa, dan niatnya adalah :
"USHALLI SUNNATAL TAUBATI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALA ALLAHU AKBAR"

Pada saat sujud terakhir bacalah sebanyak 40 kali doa Dzi Al-Nuun :
"LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA INNI KUNTUM MINA ADH-DHALIMIIN"
Selepas salam bacalah doa :
"ASTAGHFIRU ALLAHU AL-ADHZIIM ALLADZIILAA ILAAHA ILLAA HUWA AL-HAYYYU AL-QAYUM , WA ATUUBU ILAHI TAUBAT6A 'ABDI DHALALIMIN LA YAMLIKU LINAFSIHI DAHARRAN WA LAA NAF'AN, WA LAA MAUT5AN WA LAA HAYYATANWA LAA NUSYUURAN"



SHALAT SUNAH TARAWIH


Shalat Sunah Tarawih adalah Shalat sunah yang dilakukan di bulan ramadhan, dilakukan setelah Shalat Isya, waktu untuk Shalat tarawih sangat panjang yaitu mulai sehabis shalat isya sampai terbitnya fajar.
Shalat tarawih boleh dikerjakan sendiri ataupun berjamaah, Shalat tarawih dilakukan 2rakaat 2rakaat (setiap 2 rakaat salam). Setelah selesai Shalat tarawih hendaknya diikuti dengan shalat witir.
Surat yang dibaca setelah Al-fatihah tidak ditentukan atau bebas. Shalat tarwih dianjurkan supaya kita dapat lebih mendapatkan pahala yang berlipat di bulan ramadhan.

Niat Shalat tarawih :
"USHALLI SUNNAHAT TARAWIHI RAK'ATAINI LILLAAHI TAA'ALAA ALLAHU AKBAR"

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.