Setiap manusia tidak luput dari setiap cobaan yang terus menerus menimpa, dengan adanya cobaan dapat diketahui sampai sejauh apa kualitas imannya kepada Allah. Kiranya kita tidak perlu berkecil hati jika suatu saat kita mendapat cobaan dari Allah. Karena hal itu bukan berarti Allah benci atau tidak peduli kepada kita. Justru cobaan-cobaan itu membuktikan bahwa Allah suka dan Sayang kepada kita. Semakin kita disayang seberat pula cobaan yang kita terima.Hal diatas dapat kita buktikan sendiri melalui kisah-kisah para Nabi, walaupun mereka kekasih Allah namun sungguh berat cobaan yang menimpa mereka.
Jika kita mau bersabar sejenak dan berpikir secara lebih mendalam, kiranya kita akan dapat kenyataan, bahwasanya dibalik cobaan yang nampaknya tidak menyenangkan itu terdapat hikmah kebaikan yang besar. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa aayat 19, yang artinya :
“boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
Menurut kebanyakan Ahli Filsafat (Filosof Islam), pengertian sabar terbagi menjadi 5 macam yaitu :
1.Sabar dalam beribadah
Yakni dengan tekun dan telaten mengerjakan setiap rukun, syarat dan tata tertib ibadah yang sedang dikerjakannya. Menurut Imam Al-Ghozali, ada 3 hal yang harus diperhatikan Dalam beribadah :
Harus didahului niat yang suci,ikhlas semata hanya karena Allah.
Memperhatikan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, dan juga hal-hal lain baik yang wajib maupun yang Sunnah.
Tidak bersifat riya’ setelah melaksanakan ibadah tersebut.
2.Sabar ditimpa bencana
Yakni teguh hati dan menerima dengan ikhlas ketika tertimpa suatu bencana. Karena sabar atau tidak sabar, bencana akan tetap terjadi. Tetapi dengan bersikap sabar maka beban yang harus ditanggung, akan terasa lebih ringan.
3.Sabar terhadap kehidupan dunia
Yakni tidak mudah tergoda oleh tipu daya dunia, yang kalau dilihat secara lahiriyah penuh dengan kenikmatan dan kesenangan yang memabukan. Padahal sebenarnya dunia ini hanya sebagai alat bukan tujuan.
4.Sabar terhadap maksiat
Yakni mengendalikan diri sendiri dan juga orang lain dan melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap syariat Agama.
5.Sabar dalam perjuangan
Yakni dengan menyadari sepenuhnya, bahwa perjuangan atau usaha itu ada pasang surutnya. Sehingga tidak sombong atau takabur jika sedang pasang dan tidak putus asa ketika sedang surut.
Selasa, 25 Mei 2010
0 komentar:
Posting Komentar