SIDOARJO – Kasus penembakan terhadap Riyadhus Solihin, seorang guru ngaji di Sidoarjo  Jawa Timur oleh oknum polisi, menuai banjir protes dari warga Nahdliyin. Diduga, Briptu Eko Ristanto pesta miras dengan sesama anggota polisi sebelum melakukan tembak mati.

Riyadhus Sholikhin (40) yang sehari-hari menjadi guru ngaji itu tewas tertembak oleh Briptu Eko Ristanto, Jumat (28/10/2011) dini hari. Penembakan dilakukan karena Sholikhin yang menaiki mobil Real Van nomor polisi W 1499 NW diduga serempetan dengan anggota Reskrim Polres Sidoarjo bernama Briptu Widianto yang menaiki motor Supra W 5077 XL.
Saat ini, Briptu Eko sudah dilakukan penahanan oleh Propam Polda Jatim. Briptu Eko dikenakan pasal 359 tentang perbuatan atau penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia.
Buntutnya, ribuan warga menggelar aksi demo memprotes penembakan Riyadhus Sholikhin (40) oleh Briptu Eko Ristanto terus berlanjut, Senin (31/10/2011). Dalam demo itu, warga bersama mahasiswa mendatangi Mapolres Sidoarjo Jalan Kombes Duryat no 45 Sidoarjo, Jawa Timur.
Tetapi karena susah menembus jalan menuju Mapolres Sidoarjo, warga akhirnya balik arah dan melakukan pemblokiran jalan A Yani depan Makodim Sidoarjo. Pemblokiran dilakukan untuk arah Surabaya dan arah Malang.
Ribuan warga bergerombol duduk di atas aspal jalan. Kendaraannya pun diparkir di tengah jalan raya. Sebagian warga berlonjak-lonjak meneriakkan yel-yel dan meneriaki polisi sebagai pembunuh.
Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur Alfa Isnaini menuntut institusi Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda) dan Kepolisian Resor Sidoarjo meminta maaf secara atas insiden penembakan yang menewaskan kader Ansor asal Candi Sidoarjo, Riyadhus Sholihin.
Tudingan polisi bahwa Sholihin sebagai perampok sehingga patut dilumpuhkan, bagi Alfa merupakan fitnah yang keji. “Kami minta ungkapan maaf itu dilakukan secara terbuka melalui media massa, termasuk meluruskan bahwa tidak ada kader Ansor yang menjadi perampok seperti tuduhan aparat kepolisian,“ ujar Alfa, Senin (31/10/2011).
Secara administrasi, Sholihin merupakan kader Ansor di PAC Candi. Di dalam organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) tersebut, Sholihin tercatat sebagai anggota yang aktif. Sebagai Ansor, pria kelahiran Kabupaten Trenggalek tersebut juga berprofesi sebagai guru mengaji di lingkungan tempat tinggalnya.
Dalam catatan GP Anshor, Solihin adalah kader dan guru ngaji yang baik. Tuduhan polisi bahwa Solihin adalah perampok, sangat tidak bisa diterima.
“Rekam jejak Solikhin di kami (GP Ansor, red.) sangat jelas, dia tidak pernah memiliki catatan kriminal, apalagi terlibat dalam aksi kejahatan. Kami tidak terima jika anggota kami disebut sebagai perampok,” kata Alfa.  “Sekali lagi kami tidak menerima jika polisi menyebut kader kami sebagai perampok,“ tegasnya.
Secara resmi Ansor telah mengirim surat tuntutan maaf  tersebut ke Polda Jawa Timur dan Polres Sidoarjo. Ansor juga menuntut kepolisian menanggung biaya hidup dan masa depan pendidikan anak korban. “Karena dengan meninggalnya korban, tidak ada lagi yang menjadi sumber kehidupan bagi keluarga yang ditinggalkan,“ terang Alfa.
Di tempat terpisah, puluhan perwakilan dari Dewan Koordinasi Wilayah Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (DKW Garda Bangsa) mendatangi Mapolda Jatim.
Zaini Nashiruddin, Ketua DKW Garda Bangsa Jatim, mengatakan kedatangannya ke Mapolda menuntut agar Kapolda Jatim secara sungguh-sungguh menuntaskan kasus tersebut. Sebab, banyak kasus yang menimpa anggota Polri terkesan berjalan lamban.
“Kita juga ingin memastikan apakah pelaku penembakan itu benar-benar ditahan atau hanya disembunyikan,” kata Zaini di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Senin (31/10/2011).
Dia juga menyayangkan dengan pernyataan Polisi yang menyebut bahwa Riyadhus membawa celurit seperti disebutkan polisi. Namun hal itu, kata Zaini, dibantah keluarga korban. Terlepas dari perspektif kedua belah pihak antara polisi dan korban, kasus penembakan ini merupakan kasus pelanggaran HAM.
Dia juga menuntut agar Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko segera memberikan sanksi tegas kepada Briptu Eko dan oknum polisi yang menembak Solihin. “Pasal yang dikenakan seharusnya bukan pasal kelalaian, tapi pembunuhan,” tegasnya.

Sebelum Menembak, Oknum Polisi Pesta Miras

Sekretaris DKW Garda Bangsa, Ka’bil Mubarok, mengungkapkan oknum polisi yang menembak Riyadhus Sholikin, Guru Ngaji asal Sidoarjo, sebelumnya pesta miras di sebuah kafe yang tak jauh dari lokasi kejadian. Diduga aksi penembakan itu di bawah pengaruh alkohol.
“Sebanyak 4 oknum polisi ini sebelumnya sedang kumpul-kumpul di sebuah Cafe Ponti, kuat dugaan mereka pesta miras,” kata Ka’bil saat berada di Mapolda Jatim, Senin (31/10/2011).
Dia menjelaskan, saat itu Sholikin yang mengendarai mobil bernopol L 1499 NW diduga serempetan dengan anggota Reskrim Polres Sidoarjo Briptu Widianto yang menaiki motor Supra bernopol W 5077 XL.
Riyadhus Sholikin dikejar oleh polisi yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia. Bahkan informasi yang diperoleh Ka’bil, Riyadhus dikejar oleh dua mobil yang dikendarai polisi.
Sejauh ini belum diketahui apakah korban setelah menyerempet mobil polisi memang sengaja melarikan diri.
“Informasinya polisi juga sempat mengeluarkan tembakan peringatan, kata sahabat Sholikin mengeluarkan celurit. Ini kan aneh, semasa hidup sahabat Sholikin adalah kader terbaik PC Ansor Sidoarjo. Mana mungkin dia membawa celurit,” kata Ka’bil.
Oleh karena itu, demi menjaga ketertiban dan keamanann secara bersama-sama dan suasana kondusif di Sidoarjo, maka DKW Garda Bangsa Jatim meminta pihak Kepolisian untuk tidak mengeluarkan statemen yang kontra produktif dan tendensius.
“Pernyataan Polisi seolah-olah sahabat Sholikin adalah orang jahat dengan melakukan perlawanan mengeluarkan celurit. Padahal Sholikin dipercaya sebagai pendidik di daerah lingkungannya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepolisian membatah terkait tudingan pelaku penembakan dalam kondisi mabuk. Pjs Kabid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Elijas Hendra, mengatakan pihak propam sudah melakukan tes urin ke beberapa polisi yang diduga terlibat atas kasus tersebut. “Semua yang terlibat sudah diperiksa oleh Propam Polres Sidoarjo. Dari hasil test urine mereka dinyatakan negatif dari pengaruh alkohol,” kata Elijas ketika dikonfirmasi.
Polda Jatim juga telah menurunkan tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut. Sebanyak 7 anggota yang diterjunkan. “Hasilnya belum diketahui,” tukasnya. [taz/okz, inl]


0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.