MANOKWARI  – Raperda Manokwari Kota Injil belum disahkan karena menunggu verivikasi kelayakan. Bupati dan DPRD minta Raperda ditinjau ulang, terutama yang menyangkut agama Islam, antara lain larangan jilbab dan gema azan. Global Future Institute (GFI) menengarai, gagasan Raperda tersebut sebagai dijadikan pintu masuk bagi para misionaris Kristen/Katolik sebagai kedok dari operasi aparat intelijen Asing. Di balik Raperda ini ada konspirasi pihak Amerika dan beberapa negara Uni Eropa untuk menerapkan skenario memecah-belah Papua.
Hingga saat ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manokwari belum membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang Manokwari sebagai Kota Injil. Sejak digagas pada hari Peringatan Injil masuk di Manokwari, 5 Februari 2005 silam, Raperda tersebut tidak pernah menemui kesepakatan dan terus menjadi bahan polemik.
Karenanya, Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Manokwari, Papua Barat, mendesak DPRD Manokwari untuk mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Kota Injil di wilayah itu.
 “Kami mendesak, ini tidak bisa ditunda-tunda lagi, sudah terlalu lama masyarakat menanti,” kata Barnabas Mandacan, Ketua DAP Manokwari, Kamis (11/8/2011).
Menurutnya, Raperda Kota Injil bertujuan positif, setidaknya bisa mengatur kehidupan masyarakat yang heterogen untuk lebih harmonis dalam tuntunan Alkitab (Bibel). Bila ada pendapat yang menentang, baginya, wajar-wajar saja.
“Kita mau menyelaraskan semuanya, Perda itu penting, sehingga jangan ada tarik ulur lagi,” ujarnya.
Menanggapi desakan itu, Wakil Bupati Manokwari, Robert Hammar mengkhawatirkan adanya konflik jika Raperda itu disahkan, karena pembahasan Raperda tersebut terbentur dengan belum adanya kesepahaman warga dan tokoh terkait.
....Jika ini jadi disahkan, saya khawatir malah akan menimbulkan gejolak...
“Jika ini jadi disahkan, saya khawatir malah akan menimbulkan gejolak, jadi memang perlu pemikiran matang,” katanya.
Pemerintah Manokwari, kata dia, siap mensosialisasikan Perda Kota Injil apabila telah disahkan. Namun menurutnya, perancang Perda harus lebih jauh melihat ke depan agar tidak menimbulkan konflik. Misalnya, terkait ketentuan pelarangan kerja di Hari Minggu atau melarang penerbangan pesawat pada hari ibadah umat Kristen.
“Parahnya adalah kalau Perda itu jadi, ada pelarangan tempat berdiri prostitusi, kalau itu ditutup, malah akan menciptakan tempat prostitusi liar yang sangat banyak, nah apakah kita semua bisa menanggulangi ini,” tanyanya.
Hammar menambahkan, saat ini pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengesahkan Raperda, selain menunggu verifikasi kelayakan. “Ada beberapa benturan, ya kita tidak bisa buat apa-apa, kita masih menunggu verifikasinya apakah itu layak atau tidak,” katanya.
Hammar berharap, Raperda itu baiknya hanya mengatur soal umum dan tidak menyinggung hak asasi agama lain, misalnya soal penggunaan jilbab atau gema azan magrib. “Itu kan hak asasi seseorang, toh di Aceh juga tidak ada pelarangan kalau umat Kristen tidak boleh beribadah, jadi menurut saya baiknya diatur kembali raperda itu,” tutupnya.
....Raperda itu baiknya tidak menyinggung hak asasi agama lain, misalnya soal penggunaan jilbab atau gema azan magrib. Itu kan hak asasi seseorang...
Senada itu, Daud Indouw, Ketua Komisi B DPRD Manokwari mengatakan, pihaknya terbentur dengan belum adanya bahan Raperda yang akan dibahas. “Raperda itu sudah kami kasih ke pemerintah dan akademisi untuk ditinjau, karena harus melewati tahap verifikasi, namun sampai sekarang kami belum dapat laporannya,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun nantinya disahkan menjadi Perda, belum tentu langsung akan diterima masyarakat. “Karena kan harus disosialisasikan, jadi tidak langsung saja begitu,” katanya.
Indouw memandang, Raperda tersebut harus berdasar pada kondisi riil masyarakat Manokwari. Setidaknya pasal yang menyinggung hak asasi umat non-Kristen patut dikaji ulang. “Misalnya soal bahasa yang dikemas agar tidak boleh menggunakan jilbab, itu kan hak asasi mereka (Muslim) kita harus menghormatinya. Saya kira perlu dicermati lagi,” pungkasnya.

Skenario Amerika untuk Pecah Belah Papua?

Kontroversi Raperda Kota Injil Manokwari semakin menjadi, ketika Global Future Institute (GFI) merilis kecurigaan adanya konspirasi pihak Amerika dan beberapa negara Uni Eropa untuk menerapkan skenario memecah-belah Papua.
“Konspirasi pihak Amerika dan beberapa negara Uni Eropa untuk menerapkan skenario balkanisasi nusantara, rupanya punya banyak cara. Di Papua, isu keagamaan sepertinya akan dijadikan alat politik untuk menciptakan konflik sosial antar golongan. Pemicunya, dengan akan dikeluarkannya Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Kota Injil Manokwari. Benarkah USAID terlibat?” tulis Hendrajit, Direktur GFI dalam artikel bertajuk “Monokwari Raperda Kota Injil Manokwari, Skenario Amerika Pecah Belah Papua?” yang dirilis 22 April 2010.
Global Future Institute mencermati Raperda Injil dengan penuh keprihatinan yang amat sangat. Pasalnya, di beberapa jalan protocol Kota Manokwari hingga ke desa-desa terdapat spanduk bertuliskan: ”Manokwari Kota Injil Membangun dengan Hati Mempersatukan dengan Kasih Menuju Manokwari Baru.”
 Lebih gilanya lagi, di pinggir jalan kota Manokwari juga terpampang tulisan “Selamat Datang di Manokwari Kota Injil, Tuhan Memberkati.”
Selain dinilai berpotensi merugikan salah satu agama, lanjut Hendrajit, yang tak kalah gawat adalah potensinya yang besar untuk memicu konflik beraroma agama dan kesukuan. “Di balik gerakan ini, jelas mengandung maksud untuk memicu sentimen keagamaan dan kesukuan sekaligus,” kecam Hendrajit.
Motif Raperda Kota Injil, ditengarai Hendrajit penuh kejanggalan. Mengapa usulan raperda tersebut baru digulirkan pada 2005 lalu? Sebagai daerah yang sedari awal, bermayoritaskan agama Kristen dan Katolik, apa perlunya Manokwari mengeluarkan Perda untuk dapat pengesahan dari Pemerintah? “Sepertinya memang ada agenda tersembunyi di balik usulan aneh semacam itu,” gugat Hendrajit. “Yang lebih aneh lagi, kabarnya gagasan Perda Kota Injil tersebut karena dipicu adanya rencana pembangunan masjid raya dan Islamic Center di Manokwari pada 2005 lalu,” tambahnya.
Untuk menjaga keamanan Kota Manokwari, Global Future Institute mendesak aparat intelijen yang terkait langsung dalam pemantauan perkembangan bidang politik dan keamanan nasional, untuk membaca situasi ini sebagai potensi menuju konflik antaragama. Konflik tersebut dicurigai sebagai kemasan dari konflik antara pusat dan daerah sebagai legitimasi untuk munculnya tuntutan Papua merdeka di kelak kemudian hari.
....gagasan Raperda tersebut sebagai dijadikan pintu masuk bagi para misionaris Kristen/Katolik sebagai kedok dari operasi aparat intelijen Asing...
Yang lebih berbahaya, Global Future Institute menengarai gagasan Raperda tersebut sebagai dijadikan pintu masuk bagi para misionaris Kristen/Katolik sebagai kedok dari operasi aparat intelijen Asing.
Kecurigaan tersebut didukung  oleh informasi bahwa Pemerintah Amerika Serikat,  melalui United State Agency for International Development (USAID), telah mengeluarkan dana bantuan kepada Pemda Papua sebesar 100 juta dolar AS. Dengan langsung memberikan dana bantuan kepada Pemda Papua tanpa lewat pemerintah pusat, maka wajar jika memunculkan kecurigaan  bahwa Amerika sedang berusaha menjalin kontak langsung kepada pemerintah setempat tanpa melalui pemerintah pusat.
“Bukan tidak mungkin munculnya gagasan Raperda Kota Injil merupakan konsekwensi logis dari bantuan pihak USAID tersebut,” jelas Hendrajit. “Selama ini, USAID memang telah menjadi perpanjangan tangan dari Departemen Luar Negeri Amerika, dan memiliki jalinan kerjasama strategis dengan pihak PT Freeport Indonesia, yang memiliki pertaruhan ekonomi bisnis yang cukup kuat di Papua di sektor tambang,” pungkasnya.


1 komentar:

  1. STOP JADIKAN KOTA INJIL DI MANOPKWARI SAYA SEBAGAI PENERUS DAKHWAH ISLAM AKAN HADIR DI TENGAH2 MERTEKA ...SAYA PUTRA DAERAH MANOKWARI PAPUA BARAT

    BalasHapus

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.