MENJADI PRIBADI BERMANFAAT

CERITA 1

Pada suatu hari datang seorang lelaki kepada Syeikh Muhammad bin Sirin, seraya berkata : "Sesungguhnya saya bermimpi melihat seekor burung merpati betina putih di atas anjung (beranda) masjid di kota Madinah. Saya sangat kagum dengan keelokannya.

Tiba-tiba ada burung elang yang datang lalu membawanya."

Syeikh Muhammad bin Sirin berkata : "Jikalau mimpimu itu adalah yang benar, maka sultan Hajjaj akan menikah dengan anak wanita Abdullah bin Ja'far Ath Thayyar.

Berselang beberapa hari saja, maka nikahlah sultan itu dengannya. Lalu orang bertanya kepada Syeikh Muhammad bin Sirin : 'Wahai Abu Abdillah, bagaimanakah kamu dapat memberi ta'bir yang setepat itu?"

Beliau menjawab : "Sesungguhnya burung merpati betina ta'birnya ialah : wanita. Sedangkan kecantikannya adalah ta'bir tentang warna putihnya, dan beranda di masjid ta'birnya ialah : kemuliaan wanita itu. Maka saya tidak melihat seorang wanita juapun di kota ini yang lebih cantik parasnya dan lebih mulia nasabnya daripada anak perempuan Abdullah. 

Kemudian burung elang memberi pengertian tentang seorang sultan yang zhalim lagi suka merampas hak azazi orang lain. Dan saya tidak memandang diantara sultan yang terkutuk dari pada sultan Hajjaj bin Yusuf. Oleh karenanya saya ta'birkan mimpi itu dengan yang sedemikian itu."

Maka menjadi kagumlah seluruh orang yang berada dalam majlis pendengar dengan kehebatan takwil Syeikh Muhammad bin Sirin itu.

CERITA 2

Sesungguhnya ada seorang lelaki berkata Syeikh Muhammad bin Sirin : "Sesungguhnya saya bermimpi melihat seekor burung gemuk yang tidak saya ketahui namanya. Dia turun dari langit dan jatuh pada pohon kayu, lalu dia mengambil bunganya, sesudah itu dia terbang lagi."

Mendengar ceritera mimpi dari lelaki itu, berubahlah wajah beliau, seraya berkata : "Mimpimu ini menunjukkan kepada kematian orang-orang yang alim."

Memang kenyataannya sedemikian itu Pula. Pada tahun itu wafat Syeikh Hasan Al Bashri dan putera lelaki Syeikh Sirin sendiri.

CERITA 3

Pernah sahabat penjabat khafilah kedua Sayyidina Umar bin Khoththob r.a berkata : "Saya menceriterakan dalam hal mimpi orang yang bermimpi, bahwasanya ada seekor ayam jantan yang mematuk kepadaku dengan sekali atau dua kali patuk.

Lalu ada diantara sahabat yang bertanya : "Apakah ta'birnya tentang mimpi itu, Ya Imaamul mukminin?"

Beliau menjawab : "Mimpi itu ta'birnya pasti ada seorang lelaki selain bangsa Arab nanti yang akan membunuh kepadaku."

Maka tidak lebih dari empat hari sesudah itu, lalu beliau ditikam oleh Abu Luk-Luk orang yang terkutuk, sehingga beliau itu wafat.

CERITA 4

Ada seorang lelaki datang kepada Syeikh Muhammad bin Sirin lalu berkata : "Apakah ta'birnya apabila ada seorang lelaki yang bermimpi, seolah-olah dia memakan telur yang diambil hanya putihnya saja, tanpa yang kuning?"

Syeikh Muhammad bin Sirin berkata kepadanya : "Katakanlah siapa lelaki itu, agar dia datang kepadaku dan menanyakannya sendiri kepadaku."

Lelaki itu berkata : "Saya disuruh menyampaikan kepadamu, lalu saya mengatakan kembali kepadanya bagaimana ta'birmu. "

Beliau menjawab : "Tidak, saya tak mau begitu."

Lalu beliau bertanya kepadanya berulang kali, namun dia masih belum juga berkenan menunjukkan orang yang bermimpi, dan masih memberikan jawaban sebagaimana jawaban seperti jawaban semula. Kemudian akhirnya lelaki itu berkata : "Sebenarnya saya sendiri yang bermimpi itu"

Syeikh Muhammad bin Sirin berkata : "Bersumpahlah kamu kepadaku dengan menyebut nama Alloh, sesungguhnya kamulah yang bermimpi itu".

Lalu lelaki itupun bersumpah dengan menyebut nama Alloh, sesungguhnya dialah orang yang bermimpi. Maka Syeikh Muhammad bin Sirin berkata kepada orang-orang yang berada di sekitarnya : "Tangkaplah lelaki itu dan serahkanlah kepada paduka sultan, lalu laporkanlah kepada baginda, bahwa lelaki itu tukang menggali kubur yang mencuri kafan orang-orang yang mati."

Lelaki itu berkata kepada beliau : "Ya Tuan, saya bertaubat kepada Allah atas pangkuanmu mulai saat sekarang. Dan saya tidak akan mengulang lagi selama-lamanya sehingga saya mati."

CERITA 5

Sesungguhnya ada seorang lelaki lain datang kepada Syeikh Muhammad bin Sirin, seraya berkata : "Saya bermimpi seolah-olah saya menangkap burung yang disebut burung thaythawi. Saya ingin sekali menyembelihnya, lalu saya letakkan pisau di atas kerongkongannya sampai tiga kali ulang, akan tetapi pisau itupun membalik pula. Sesudah itu saya sembelih lagi pada ulang yang keempat."

Beliau menjawab : "Mimpimu bagus, dan mengandung ta'bir tentang wanita gadis yang telah kamu setubuhi sampai tiga kali ulang, dan akhirnya pada kali yang keempat barulah kamu mampu mengatasi kegadisannya."

Dia menjawab : "Benarlah kamu tentang ta'bir yang telah disebutkan itu semenjak lima malam yang lalu."

Sesudah itu Syeikh Muhammad bin Sirin tersenyum dan menundukkan kepalanya, lalu beliau berkata kepada orang yang bermimpi : "Mendekatlah kemari!"

Lelaki itu berkata masih ada lagi mimpi yang lain." Beliau bertanya : "Mimpi apalagi kah itu?"

Dia menjawab : "Suara kentut Wanita itu."
Beliau berkata : "Benarlah kamu!"
Kemudian lelaki itu tersipu-sipu karena malu dan dia langsung pulang ke rumahnya.

WAllohu Alam.