Sebelum sekolah SD saya sudah diperkenalkan dengan nasyid oleh kakak dan paman saya. Awal-awal dengar nasyid aneh banget. Secara nasyid beda banget sama lagu-lagu yang sering saya dengar di televisi atau pun di radio. Tapi lama-lama ko nasyid jadi asyik yah. Saya semakin suka nasyid. Kalau disekolah ada pelajaran seni budaya, dan setiap anak harus tampil kedepan, untuk mengekspresikan seni yang ia sukai. Maka saya beda sendiri saya menampilkan nasyid! Tidak usah ditanya bagaimana respon temen-temen ataupun guru..semuanya bengong “lagu apaan nech?”. Ala kulli hal saya tetep love sama nasyid walaupun terdengar “special” oleh temen-temen sekolah dan guru-guru.

Dari Nasyid saya mengenal Dakwah

Makin hari makin cinta saya sama nasyid. Uang jajan saya kumpulkan cuma buat beli kaset nasyid, alhasil koleksi nasyid saya bejibun. Satu-satunya toko muslim yang menjual kaset nasyid saat itu di Tangerang yang saya tahu cuma ada di toko karimah..hmmm.. ini jadi toko favorit saya, saat yang lain ke mall beli baju dan lain-lainnya, saya malah ke toko karimah, cari kaset-kaset nasyid terbaru. Hehe… saya bersyukur banget bisa kenal dengan nasyid, walaupun saya pandai melantunkan, tapi belum faham maknanya, maklum karena masih anak-anak..hehehe..

Waktu terus berjalan, hingga saya menemukan fenomena kesyahduan sebuah keluarga yang terlihat harmonis dan begitu menentramkan. Kaka saya dan suaminya. Entah kenapa saat itu saya melihat mereka sedang berjalan kaki dengan seorang anaknya, membuat saya bergetar (ini usia saya sudah SMP). Saya bergumam dalam hati, “ko, enak banget yah melihat keluarga seperti mereka, beda aja dilihatnya dengan yang lain” saya pun semakin intens memperhatikan mereka, “apa seperti ini yah orang-orang yang suka nasyid keluarganya” *polos banget yah saya* xixixi.. dan saat itupun saya bergumam “saya ingin seperti mereka, saya ingin menjadi ikhwah!!” hahaha…orang mah bercita-cita pengen jadi dokter, jadi presiden, jadi polisi, eehh yang ini mah aneh ingin jadi “ikhwah”.

Perjalanan saya mencintai nasyid di usia SMP justru semakin seru..kenapa? Alhamdulillah ada tiga sahabat saya yang akhirnya suka dengan nasyid juga..awal-awal samalah kaya saya, aneh; lama-lama jatuh hati mereka…hehe..saya dan ke tiga teman saya akhirnya membuat tim nasyid “Hibbul Abdi” namanya. Tentu dengan suara standar bahkan dibawah standar,,xixixi.. kami rutin latihan, bahkan sempet rekaman lho..*ngerekam sendiri_red* hehehe….tapi seru banget perjalan kami mencintai nasyid membuat satu sekolah kami suka semua sama nasyid….yang biasanya latihan nasyid cuma berempat, sekarang sekelas!! Wow…banyak teman-teman yang lain akhirnya pinjam kaset nasyid saya…tapi biasalah saking cintanya mereka sampe lupa balikin…alamak keceplosan…hehehe.

Melihat fenomena saya suka latihan nasyid bersama tim hibbul abdi, kaka saya yang punya jam terbang cukup tinggi di kafilah dakwah ini, mengajak saya dan tim saya di hibbul abdi untuk ngaji di asy-syukriyyah. “ngaji apaan sich?” begitu pikir saya. Saya bener-bener ga faham apa yang dimaksud dengan ngaji. Katanya kalo ngaji nanti ente dan temen-temen, bair tambah baik memiliki kepribadian ke-islaman nya “saksiyah islamiyah_maksudnya” hmmm..saya masih belum ngerti saat itu. coba kalo kaka saya ngomongnya begini “ kalo ente mau jadi ikhwah, ngaji dulu sana” kalo ngomongnya begini langsung dah ana ngacir..berangkaaatt..

SMA Semangat Bernasyid

Di SMA saya baru mengenal ada nasyid berhaluan perjuangan “KAMI HARUS KEMBALI” by Izzatul Islam. Saya suka banget dengan nasyid ini. Bikin semangat saya menggelora dan mendidih. Di SMA saya dengan komunitas baru, tapi al-hamdulillah ada beberapa juga yang suka nasyid. Tapi sekedar suka seperti saya alias belum ikut ngaji. Ada juga guru-guru ikhwah dan nampak sekali melihat pergerakan saya yang hoby berat dengan nasyid. Sama seperti kaka saya, “kamu sudah ikut ngaji belum?” alamaaak pertanyaannya ko bisa sama. Tapi disnilah saya menemukan jalan yang sesungguhnya…! Jalan untuk bersama kafilah dakwah

Perjalanan menemukan kafilah ini semakin seru saja. Berawal saya diterima di sekolah SMAN 3 Tangerang. Saat saya survey ke sekolah tersebut tidak ada kecocokan dihati saya, sepele sih. Gara-gara mata pelajaran saja! Background saya yang sejak SD sekolah di madrasah (MI dan MTS) rasanya ga match dengan SMAN karena pelajaran agama di SMA umum banget ga spesifik. Akhirnya saya memutuskan cari sekolah lain lagi. Saya mencoba “melamar” disekolah Aliyah. Alhamdulillah diterima di MAN 2 Tangerang. Di episode inilah Allah memberikan cara-Nya menerangkan hati saya dengan dakwah. Seperti diatas, saya diterima sekolah di SMAN 3 Tangerang dan MAN 2 Tangerang. Dan saya harus memilih antara kedua sekolah itu. Kaka-kaka saya dan paman saya menyarankan saya di SMAN 3 dan saya bersikeras di MAN. Alasan mereka katanya kalo di SMAN 3 itu ada ROHIS nya. “trus ngapa kalo ada rohisnya? Emang rohis apaan??” bener sumpah ga ngerti saya saat itu. Jawaban mereka sama seperti jawaban saat saya disuruh ngaji “agar kita memiliki kepribadian Islam yang lebih baik, begitu kata mereka” coba kalo jawaban mereka begini “kalo mau jadi ikhwah, ente harus ikut rohis” pasti deh saya pilih SMAN 3 tangerang tanpa ragu.

Tapi Allah memang punya cara yang terbaik. Saat saya kelas dua di MAN (ceritanya saya sudah menentukan pilihan untuk sekolah di MAN neeh) dan kebetulan saya aktif di OSIS bid. Ketaqwaan. Hari rabu saya mendapat surat undangan dari PERISTA (Persatuan Rohis se-Tangerang)..tereeeng!! ini dia jalannya! Saat itu juga saya langsung teringat ucapan kaka dan paman saya “ROHIS”. Saya mau tau apa itu ROHIS. Saya pun memenuhi undangan itu, tempatnya di masjid At-Taqwa dekat SMAN 2 Tangerang. Begitu saya sampai di At-Taqwa, saya melihat fenomena persis yang saya lihat dengan keluarga saya, yang membuat saya bergetar. Di sini pun saya bergetar. Anak-anak dengan seragam putih abu-abu itu, begitu syahdu dipandang, diantara mereka ada yang sedang tilawah, ada yang sedang membuat lingkaran kecil, ada yang sedang berbincang dan ada yang sedang membaca artikel di mading masjid at-Taqwa. Laki-lakinya wajahnya bercahaya dan berjanggut tipis, dan wanitanya berjilbab menjulur panjang. Saya pun menghampiri salah satu pelajar yang sedang membaca mading. Saat saya Tanya dari sekolah mana, ia menjawab dari STM 80. Subhanallah..kaget saya. STM 80 yang saat itu dikenal rajanya tangerang dalam tawuran pelajar, tapi hari ini saya melihat seorang alim dari sekolah itu yang aktif di rohis. membuat saya merinding. Oh ini yang dinamakan Rohis. Ini yang saya mau. Saya menyesal bukan main saat itu, hampir menangis. Dan sempat menyalahkan keluarga, kenapa tidak menjelaskan dengan jelas apa itu rohis!!

Jalan itu semakin terang…

Kami dikumpulkan oleh seorang ustadz. Dan saat ditanya satu-satu tentang kondisi menthoring disekolah-sekolah semuanya menjawab dengan lancar. Kecuali saya..hehe. boro-boro jawab, kata “menthoring” saja baru saat itu saya dengar..”menthoring?? anu pak, disekolah saya ada sih mentoring paling setahun sekali, kami juga ada isro mi’raj, atau maulid nabi..itu jawaban saya waktu ditanya tentang kondisi menthoring di sekolah saya…ga nyambung banget khan??* saya jadi malu sendiri…hehehe. Sejak saat itu saya baru kenal mentoring dan ikut ngaji digabung dengan teman-teman dari SMA-SMA yang lain. tiap ba’da jum’at di masjid agung al-Ittihad Tangerang. Dari sini jalan semakin jelas...

Dari situ saya berusaha memperjuangkan pendirian rohis disekolah saya. Ditolak pasti! Karena ini sekolah Islam katanya, jadi ga perlu ada rohis! Saya harus mengahadap kepala kesiswaan, kepala sekolah dan berdiskusi dengan beberapa guru-guru. Semuanya menolak pengajuan saya. Tapi saya tidak mau menyerah. Rohis harus tetap diperjuangkan! Akhirnya sampai saat ini, sampai saya menikah di jalan dakwah, dan dikaruniai seorang putra, rohis itu pun berdiri dengan segala dinamikanya. Al-hamdulillah telah menelurkan kader-kader pendukung dakwah tercinta. Tidak ada jasa saya sedikitpun disini. Semuanya telah menjadi kehendak Allah azza wajalla.

Rohis berdiri tahun 2002.

Alhamdulillah semoga adik-adik ku selalu berusaha menjaga stamina dakwah nya agar tetap istiqomah di jalan-Nya..amin..

“siapapun takkan pernah bisa bertahan
Melalui jalan dakwah ini…
Mengarungi jalan perjuangan…
Kecuali dengan KESABARAN”

Nasyid by : izzatulislam

Btw, gimana kabar nasyid kita…sungguh ana rindu dengan nasyid,,,,,!! Karena ana kenal dakwah ini berawal dari nasyid.

Abu Rafah
http://www.islamedia.web.id/2011/04/dari-nasyid-sampai-ke-pelaminan.html

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.