Mu'jizat Para Rasul
         Mu'jizat rasul didefinisikan sebagai segala sesuatu yang luar biasa yang terjadi melalui tangan-tangan para nabi Allah dan rasulNya dalam bentuk sesuatu yang membuat manusia tidak bisa mendatangkan semisalnya.

Melalui tangan para nabi dan rasul telah terjadi mu'jizat-mu'jizat yang memaksa akal sehat untuk tunduk dan mempercayai apa yang dibawa oleh par rasul, baik itu diminta oleh kaumnya maupun tidak. Mu'jizat-mu'jizat tersebut tidak terlepas dari bentuk :
a.  Ilmu, seperti pemberitahuan tentang hal-hal ghaib yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi.
b. Kemampuan dan kekuatan, seperti mengubah tongkat menjadi ular besar, yakni mu'jizat nabi Musa u yang diutus kepada Fir'aun dan kaumnya.
c. Kecukupan, misalnya perlindungan bagi Rasulullah dari orang-orang yang menginginkan kejahatan kepadanya.[1]

II.    Beriman Kepada Segenap Rasul
Beriman kepada segenap rasul artinya membenarkan dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah mengutus seorang rasul pada setiap umat untuk mengajak mereka beribadah kepada Allah semata tanpa menyekutukannya.
Allah telah mengutus para rasul dan nabi yang sangat banyak, diantara mereka ada yang Allah sebutkan nama-nama mereka dalam kitabNya ataupun melalui lisan nabiNya. Dan ada juga yang tidak Allah kabarkan tentang mereka kepada kita.[2] Allah berfirman,
  
dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”[3]

Nama-nama mereka yang tersebut dalam al-Qur`anul Karim ada dua puluh lima rasul dan nabi, yaitu: Adam (bapak semua manusia), Idris, Nuh (rasul yang pertama), Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Syu'aib, Ayyub, Dzulkifli, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Ilyas, al-Yasa', Yunus, Zakariya, Yahya, 'Isa dan Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul shalawaatullaahi wa salaamuhu 'alaihim ajma'in.

Allah I telah memuliakan sebagian para nabi dan rasul atas sebagian lainnya. Kaum Muslimin telah sepakat bahwa para rasul itu lebih utama dari pada para nabi. Setelah itu rasul pun bertingkat-tingkat derajat keutamaannya. Di antara para rasul dan nabi yang paling utama adalah Ulul 'Azmi, mereka ada lima yaitu: Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa shalawaatullaahi wa salaamuhu 'alaihim ajma'in. Dari Ulul 'Azmi yang paling mulia adalah nabi Islam penutup para nabi dan rasul serta utusan rabb semesta alam, yaitu: Muhammad bin 'Abdullah.[4] Allah Y berfirman:

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.[5]

Ahlus Sunnah wal Jama'ah mengimani mereka seluruhnya baik yang disebut oleh Allah  maupun tidak, dari yang pertama yaitu Adam sampai Nabi terakhir, penutup dan termulia yaitu: Muhammad bin 'Abdullah shalawaatullaahi wa salaamuhu 'alaihim ajma'in.

Iman kepada mereka semua adalah wajib. Siapa yang mengingkari seorang dari mereka maka ia telah kufur kepada semuanya, dan berarti pula telah kufur kepada Tuhan yang mengutus mereka, yaitu Allah U. Allah U berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan[6] antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan Kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Para Rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[7]

Inti dari beriman kepada para rasul adalah taat, patuh dan tunduk kepada mereka dengan mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya, serta megarungi kehidupan ini berdasarkan manhaj mereka. Karena mereka adalah para penyampai wahyu Allah dan mereka adalah teladan bagi umatnya. Bukanlah termasuk iman kepada mereka, jika pengangkatan dan pengagungan terhadap mereka melebihi batas kedudukan yang telah Allah berikan kepada mereka.

Beriman kepada seluruh rasul adalah beriman secara global, sedang beriman kepada nabi kita Muhammad harus dengan keimanan yang rinci, yang menuntut umatnya untuk ittiba', mengikutinya dengan apa yang beliau bawa secara rinci.[8]
Iman kepada para rasul mengandung empat hal:
1.      Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah.
2.      Mengimani para nabi dan rasul yang sudah kita kenal namanya,dan juga mengimani secara global para nabi dan rasul yang tidak kita kenal namanya.
3.      Membenarkan berita-berita mereka yang benar.
4.      Mengamalkan syari'at dari mereka yang diutus kepada kita, yaitu nabi terakhir Muhammad yang diutus Allah kepada seluruh manusia.[9]

Buah Iman Kepada Para Rasul:
1.      Mengetahui rahmat serta perhatian Allah I kepada hamba-hambaNya.
2.      Mensyukuri nikmat Allah I yang amat besar ini.
3.      Mencintai para rasul, mengagungkannya, serta memujinya, karena mereka adalah para rasul Allah I, dan karena mereka hanya menyembah AllahI, menyampaikan risalahNya dan menasehati hambaNya.[10]

Maraaji’:
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (KSA: Mujamma’ al-Malik Fahd Li Thiba’at Al-Mush-haf Asy-Syarif, 1428 H).
Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Intisari Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, terjemahan: Farid bin Muhammad Bathathy, (Jakata: Pustaka Imam Syafi’i, 2006).
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Ensiklopedi Islam Al-Kamil, terjemahan: Achmad Munir Badjeber dkk, (Jakarta: Darus Sunnah, 2007), cet, I.
Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Prinsip-prinsip Dasar Keimanan, terjemahan: Ali Makhtum Assalamy, (Jakarta: PT. Megatama Sofwa Pressindo, 2003), cet. I.
Tim Ahli Tauhid, Kitab Tauhid 2, terjemahan: Agus Hasan Bashori, (Jakarta: Darul Haq, 1998), cet. I.


[1] Tim Ahli Tauhid, op.cit., hlm. 90-92.
[2] Ibid., hlm. 92. Definisi iman kepada para rasul juga dapat dilihat di Ensiklopedi Islam Al-Kamil, Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, terjemahan Achmad Munir Badjeber dkk, (Jakarta: Darus Sunnah, 2007), cet, I, hlm. 133.
[3] QS. Al-Mu'min: 78.
[4] Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, op.cit., hlm. 103-104.
[5] QS. Al-Ahzab: 40.
[6] Maksudnya: beriman kepada Allah, tidak beriman kepada rasul-rasul-Nya.
[7] QS. An-Nisa’: 150-152.
[8] Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, op.cit., hlm. 104-105.
[9] Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Prinsip-prinsip Dasar Keimanan, terjemahan: Ali Makhtum Assalamy, (Jakarta: PT. Megatama Sofwa Pressindo, 2003), cet. I, hlm. 49-51.
[10] Ibid., hlm. 51-52.

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.