Sabtu, 02 Juni 2012, 07:12 WIB
Onislam.net
Abdullah Rolle: Mengenal Islam, ketika Amerika menginvasi Irak
Abdullah Rolle

REPUBLIKA.CO.ID, Abdullah Rolle membetot perhatian umat Islam di berbagai negara lewat album nasyid yang diluncurkannya. Pada 2010 lalu, ia sukses merilis album berjudul The Journey.

Dua tahun sebelumnya, album nasyid yang d pada tahun 2010 silam. Sebelumnya, pada tahun 2008, album nasidnya yang bertajuk Patience juga laris di pasaran.
 
Berbagai pentas sudah dilaluinya. Ia telah tampil di sejumlah negara, seperti di Eropa, Kanada, Afrika Selatan, Kuwait, Qatar, dan India. Abdullah juga sering muncul di stasiun televisi besar seperti Al-Jazeera, Peace TV, Islam Channel, S-Channel, dan Iqra.

Selain fokus menyiarkan dakwah Islamiyah lewat nasyid, Rolle pun serius mengelola studio, menjadi produser, mengerjakan jingle dan memberikan materi untuk beragama program acara. Di balik pencapaiannya yang begitu cemerlang, Abdullah Rolle ternyata adalah seorang mualaf.

Ia terlahir  dari keluarga Kristen. Rolle mengaku  mengenal Tuhan dari ibunya. Sang ibu selalu menceritakan kepada tentang Tuhan, tapi tidak pernah benar-benar mengajarkan tentang ketuhanan. Dia menjalankan kegiatan ibadah di gereja tanpa mempertanyakan apapun. Rolle memeluk Kristen karena memang dilahirkan dari keluarga Kristen.

Bakat musiknya sudah tumbuh sejak kecil. Di usia dini, ia belajar piano dari sang kakak. Dia belajar musik di London dan selalu datang di workshop musik untuk mendapatkan ilmu dan kesempatan guna menunjukan bakat bermusiknya. Sampai pada umur 17 tahun, dia masih berkutat dengan berbagai alat musik.

Ketika banyak orang menganggap suaranya enak untuk didengar, Rolle mulai percaya diri untuk bernyanyi. ''Suatu hari saya datang di sebuah workshop, saya ambil mikrofon, lalu saya menyanyi. Ternyata banyak yang menyukai suara saya. Pada saat itulah saya mulai bernyani,'' ujarnya seperti dikutip laman www.islamonline.net.

Dia menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk belajar olah vokal. Lama-kelamaan  bakat musiknya mulai terasah. Hingga kini, Rolle telah mendedikasikan dirinya dalam bidang musik selama 20 tahun. Pada tahun 1980-an sampai 1990-an, dia banyak berkeliling ke London, New York, Los Angeles, dan Toronto untuk menjalin kerja sama dengan perusahan rekaman besar dan artis-artis terkenal.

Salah satunya bekerja sama dengan Run DMC, salah satu grup musik hip-hop dari Amerika. Pada tahun 2001, MTV sempat menobatkan Run DMC sebagai grup musik hip-hop terbesar sepanjang masa.

 Setelah berkeliling ke berbagai benua, mencari uang dan ketenaran, pada  2002, Abdullah kembali ke London dan membuat perusahan rekamannya sendiri. Dengan perusahaannya itu dia mencoba bekerja dengan berbagai kelompok masyarakat, terutama anak-anak muda. Ketika itu, Kristen masih menjadi agama yang dianutnya.

Hidayah
''Hingga suatu saat ketika saya akan pergi ke studio ada seorang Muslim yang mendekati saya dan mengajak berbicara soal Muhammad dan Allah," ujarnya dalam sebuah sesi wawancara dalam acara The Deen Show. Pada awalnya dia tertarik untuk mendengarkan penjelasan dari seorang Muslim yang tidak diketahui asalnya itu.

Namun, karena harus mengejar waktu rekaman, dia terpaksa meninggalkannya. Saat itu, Rolle tak terlalu memperhatikan pembicaraan tersebut. Namun, seiring waktu,  pesan-pesan tentang Allah dan Rasulullah SAW itu selalu terngiang-ngiang dalam ingatannya.

Ketika pindah ke London bagian timur bersama keluarganya, Rolle sering mengunjungi toko buku bernama ''Dar Assalam'' di daerah West End. Toko itu bisa memuaskan keingintahuannya. Melalui buku-buku pula, Rolee mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia ini serta konspirasi-konspirasi yang terjadi.

Beberapa kali pengelola toko buku itu memberikannya booklet tentang Islam. Setipa mendapatkannya, Rolle tak pernah membacanya. Ia hanya menaruhnya  di dalam laci. Ia akhirnya tergerak untuk mengenal Islam, ketika Amerika menginvasi Irak.

Rolle mengaku mulai menaruh simpati pada umat Islam. Dia melihat bahwa dunia seringkali menyerang Islam dan Muslim. Tak hanya itu, media-media Barat juga kerap kali menuding  Islam sebagai sumber teroris. Ia pun mulai mencari jawaban mengapa Islam selalu disudutkan.
 
Beragam pertanyaan soal Islam mulai bermunculan dalam pikirannya. Pembicaraannya dengan seorang Muslim ketika akan bertolak ke studio rekaman  muncul kembali. Jiwanya mulai mencari-cari jawab atas pertanyaannya. Lagi-lagi Abdullah pergi ke toko buku langganannya itu.

Kali itu anaknya ikut bersamanya. ''Saya ingin mendapatkan sesuatau untuk jiwa saya. Buku-buku ini tidak banyak membantu,'' ujarnya kepada anaknya. Lalu sang anak menunjuk sebuah DVD berjudul What is The Purpose of Life yang dibuat oleh Khaled Yaseen.

Tertarik dengan DVD itu, dia meminta kepada pengelola toko buku untuk memberikan volume ke 2 dan setelahnya. Namun tidak diberikan. Pengelola toko itu menyarankan untuk memahami dahulu apa yang adalah volume pertama itu.

Sekembalinya di rumah, dia merasa harus mempersiapkan diri sebelum menonton DVD itu. Mental dan fisiknya kemudian disiapkan. Ia lalu memutar kepingan DVD itu. Jiwanya merespons perkataan Khaled Yaseen tentang Islam sebagai sesuatu yang benar. Yakni tentang konsep  Tuhan yang satu, Allah SWT.

Logikanya mulai menerima setiap pesan-pesan yang disampaikan, hingga bagian tentang shalat lima waktu. Saat itu dia berhenti. Dia merasa dengan kegiatannya di studio rekaman yang bertumpuk, tak mungkin untuk menunaikan shalat. Namun, hati kecilnya tak dapat berbohong. Rolle benar-benar kepincut dengan Islam.

Ia ingin menjadi seorang Muslim. Namun, saat itu, kewajiban shalat lima waktu masih mengganjalnya. Pertarungan sengit dalam dirinya berulang kali terjadi. Shalat berarti harus mau belajar bahasa Arab dan menyisihkan waktu untuk melakukannya lima kali dalam sehari.

Selama dua minggu dia bertarung dengan dirinya soal tiang agama Islam itu. Sampai istrinya datang dan membawa DVD berjudul One Islam dari Syekh Fiez. DVD itu bercerita tentang kekuasaan Allah, kematian, dan hari akhir. Tidak ada satupun manusia yang bisa memprediksikan kematian. Bisa saja dalam beberapa detik ke depan seorang manusia meninggal.

Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: rosyid hakiim

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.