Semua orang paham. Apalagi bagi orang­-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan. bahwa pemuda adalah pengukir sejarah. Banyak kejadian sejarah yang dipelopori para pemuda. Jiwa mereka yang enerjik. memunculkan fitrah kemanusiaan untuk mem­bela kebenaran dan menegakkan keadilan. Potensi mereka besar untuk menjadi pe­mimpin. Sehingga ada semboyan: "Berikan aku 10 orang pemuda. maka akan aku gon­cangkan dunia".

Pada periode pertama Risalah Dakwah Rasulullah SAW, banyak dilahirkan para pemuda tauhid. Jiwa enerjik mereka di­landasi oleh nilai-nilai tauhid. Membela ke­benaran dan menegakkan keadilan berda­sarkan ketauhidan mereka kepada Allah. bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Ra­sulNya. Pemuda-pemuda itu seperti All bin Abi Tholib. Mush'ab bin 'Umair dan Usamah bin Zaid Rodliyallahu 'anhum.

Itulah mereka yang telah mengukir sejarah
tauhid (semangat tauhid) dan hati yam, selalu sujud di hadapan Allah. Al Jabbar. Menghabiskan waktu hidup, mereka dengan pengorbanan dan pengabdian kepada Allah yang telah memuliakan mereka dengan :man dan Islam.

Kemuliaan yang mahal dan berharga itu. kini tampak hilang dari diri pemuda. yang nota bene mayoritas. Mereka bersaksi bahwa Allah satu-sarunya ilah (Penguasa tunggal), dan Muhammad Rasul Allah satu-satunya uswatun hasanah mereka. Walaupun tidak dipungkiri akan selalu ada pemuda-pemuda yang tetap komit (terikat) dan konsisten dengan nilai-nilai tauhid dan siap sedia untuk berkorban demi tegaknya nilai yang iuhur dan memuliakan manusia itu.

Raulullah SAW bersabda dalam satu kesempatan: "Akan selalu ada di kalangan ummatku, sekelompok orang yang mendu­kung kebenaran. Kelompok yang selaiu menentang dan membelakangi mereka tidak akan memberikan apa-apa kemudharatan kepada mereka hingga hari kiamat".

Sabda Nabiyullah SAW ini menegaskan bahwa pemuda-pemuda tauhid itu akan sujud. Tetapi tentunya tidak berlagak dan bergaya hidup seperti pemuda-pemuda za­man kini. Yang rusak keimanan mereka, karena terjangkiti bakteri-bakteri jahiliyyah.

Pemuda-pemuda kini telah hanyut dalam budaya jahiliyyah dan yang menyedihkan lagi, mereka senang dan bangga dengan budaya-budaya kotor itu. Seolah-olah itu­lah gaya hidup yang dibenarkan Islam. Ke­Islaman mereka sesungguhnya telah ter­campur oleh kesyirikan dalam bentuknya yang abstrak dan up to date yaitu sekularisme. Paham yang memisahkan rata nilai Islam dari mengatur aspek kehidupan duniawi dan merasa serta menganggap Islam hanya mengatur kehidupan akhirat saja.

Ironis memang. Itulah kesukaan musuh-­musuh Islam dan kaum munafiqin.

Dalam kondisi ummat yang berteriak dan berharap akan lahirnya generasi muda tauhid yang siap dan berani mengemban missi Risalah Dakwah. Tapi ada yang tidak acuh dan ada yang serius berusaha menempa din untuk memenuhi harapan ummat. Ka­rena panggiian hati nurani. Finnan Allah berikut:
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!". (Q.S An Nisa:75).
Generasi muda yang serius berusaha menempa dirinya dalam tarbiyyah Islamiyyah. Insya Allah, yang akan memenuhi pang­gilan suci ini. Merekalah yang menjadi dewasa dan matang dengan tarbiyyah itu dalam rangka berlbadah kepada Allah. Hati mereka selalu sujud dan tergantung kepada Allah. Mereka akan masuk dalam tujuh golongan yang mendapat naungan dari Allah SWT pada hari kiamat nanti.
Sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah
"Ada tujuh golongan yang mendapat naungan dari Allah SWT pada hari kiamat kelak. Di mana tidak ada sama sekali naungan pada hari itu melainkan naungar dari Allah SWT, yaitu: (1). Imam (pemim­pin) yang adil. (2). Pemuda yang menjadi dewasa dalam beribadah kepada Allah. (3). Orang yang hatinya selalu tergantung di masjid. (4). D.ua orang yang saling men­cintai satu sama lain karena Allah dan ber­pisah karma Allah. (5). Seorang laki-laki yang dirayu oleh seorang wanita bangsawan yang cantik untuk berbuat mesum, lalu dia menolak dengan kata: 'aku takut kepada Allah' (6). Orang yang bersedekah dengan diam-diarn, sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kirinya. (7). Orang yang mengalir air mata­nya ketika berdzikir, mengingat dan me­nyebut nama Allah dalam keadaan bersunyi diri". (H.R. Muslim).
Dengan tarbiyyah Islannyyah yang mus­tamiroh (berkesinambungan) diharapkan akan menumbuhkan -kecintaan kepada Allah. Se­hingga hati ini selalu rindu dan tergantung kepadaNya, yang bisa mendorong untuk berbuat ihsan. Berkorban dan berjihad di jalan Allah untuk selamanya.
Setiap pemuda Islam harus memiliki keimanan terhadap pedoman dan sistem hidup Islam yang mencapai tarap bahwa masa depan berada di Langan Islam. Ka­ren Islam itu datangnya dari nisi Allah Ta'ala yang layak dan pantas serta marn­pu mengatur hal ikhwal kehidupan ma­nusia dan membimbing roda kehidupan ini secara keseluruhan.
Dan harus yakin kepada kehebatan Islam. yang Robbani. Satu sistem yang mempuny kelebihan atas seluruh sistem kehidupan yang dibuat manusia dan mempunyai ciri khusus yang unik yang bersifat kekal dan selalu cocok dengan keadaan, waktu dan tempat dalam segala hal.
Pemuda-pemuda yang berhati sujud ha rus menyadari sepenuhnya bahwa datang suatu masa dimana Islam dan muslimin tertimpa bencana dan bahaya. Karena musuh-musuh Islam berusaha me­madamkan sinar cemerlangnya Islam. Mereka menyesatkan ummat Islam dan mele­mahkan pembelanya. Mereka mendangkalkan ajaran dan hukum Islam baik dengan mengurangi, menambah atau menafsirkani dengan penafsiran yang salah. Sehingga terpecah-belahlah persatuan ummat Muhammad SAW dan terkoyaklah ukhuwwah Is­lamiyyah yang merupakan kekuatan barisan kaum rnuslimin.

Kesadaran ini harus memberikan dan menumbuhkan motivasi kepada kita generasi muda Islam untuk menyerahkan diri secara bulat kepada Allah di dalam segala urusan dan harus bersandar kepadaNya di dalam segala persoalan. Dan harus membangkitkan kekuatan ruhul tauhid yang ada di dalam jiwa.
Akhirnya kita harus bersemboyan :
"Allah tujuan akhir kami, Rasulullah SAN/ uswah hasanah kami, Al-Qur'an pe­mimpin kami, Islam pedoman hidup kami, jihad jalan kami dan mati syahid cita-cita mulia kami!"

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.