Sudah maklum bahwasanya penyesalan berada di belakang.  Ungkapan tidak ada kata terlambat, itu hanya berlaku di dunia.  Tidak ada kata terlambat bertobat kepada Allah Ta’ala dari bermaksiat kepada Allah Ta’ala.  Namun di akhirat nanti yang ada hanya ungkapan semua sudah terlambat, terlambat untuk melaksanakan amal-amal sholeh dan bertobat dari melakukan dosa.  Yang ada hanya penyesalan di atas penyesalan karena tidak mungkin lagi bisa kembali ke dunia.
Allah Ta’ala telah mengingatkan kita pada hari penyesalan tatkala segala perkara telah diputuskan
وأنذرهم يوم الحسرة إذ قضي الأمر وهم في غفلة وهم لا يؤمنون 
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, 9yaitu) ketika segala perkara telah diputus.  Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak pula beriman.” (QS. Maryam : 39
As-sa’di rahimahullah menafsirkan ayat ini: Penyesalan yang sangat besar karena terlewatkan dari mendapatkan ridho Allah dan surganya dan pantas mendapatkan murka Allah dan neraka-Nya yang tidak memungkinkan lagi untuk kembali beramal karena tidak ada jalan baginya untuk bisa berubah keadaannya dengan kembali ke dunia (Taisir Karimu Rahman hal 527)
  • Ibnu Katsir rahimahullah dalam dalam tafsirnya III/129 menukil perkataan Ibnu Mas’ud tentang ayat itu : hari ketika penduduk surga telah menempati tempatnya, demikian juga penduduk nereka telah menempati tempatnya, maka didatangkanlah maut (kematian) dalam bentuk seekor kibas kemudian disembelih diantara surga dan neraka sehingga tidak ada lagi kematian setelahnya, yang ada adalah hidup kekal. Maka ahli jannah menjadi gembira dengan kehidupan yang kekal di surga sedangkan ahli nereka menjadi sangat menyesal dengan kekekalannya di neraka.
Dan juga Allah mengingatkan kita dalam Alqur’an
قل هل ننبئكم بالأخسرين أعمالا   الذين ضل سعيهم في الحياة الدنيا وهم يحسبون أنهم يحسنون صنعا
أولئك الذين كفروا بآيات ربهم ولقائه فحبطت أعمالهم فلا نقيم لهم يوم القيامة وزنا 
Katakanlah: “apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”.  Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.mereka itu adalah orang-orang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan perjumpaan dengan Dia.  Maka terhapuslah amalan-amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka di hari kiamat.” (QS. Al-Kahfi :103-105)
Di antara orang-orang yang menyesal dihari kemudian adalah;
  1. Orang kafir yang tidak beriman kepada Allah dan mendustakan Rasul ketika ditanyakan dalam kubur, siapa Tuhanmu, Nabimu dan agamamu.  Maka dia tidak bisa menjawabnya sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Dawud no 4753 dari hadits Barra’ bin Adzib radhiyallahu ‘anhu .
وإن الكافر ” فذكر موته قال ” وتعاد روحه في جسده ويأتيه ملكان فيجلسانه فيقولان له من ربك ؟ فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان له ما دينك ؟ فيقول هاه هاه لا أدري فيقولان ما هذا الرجل الذي بعث فيكم ؟ فيقول هاه هاه لا أدري فينادي مناد من السماء أن كذب فافرشوه من النار وألبسوه من النار وافتحوا له بابا إلى النار ” قال ” فيأتيه من حرها وسمومها ” قال ” ويضيق عليه قبره حتى تختلف فيه أضلاعه ” زاد في حديث جرير قال ” ثم يقيض له أعمى أبكم معه مرزبة من حديد لو ضرب بها جبل لصار ترابا ” قال ” فيضربه بها ضربة يسمعها ما بين المشرق والمغرب إلا الثقلين فيصير ترابا ” قال ” ثم تعاد فيه الروح ” .
“…Sesungguhnya orang kafir tatkala disebutkan kematiannya : dikembalikan ruhnya kepada jasadnya kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya maka keduanya bertanya kepadanya “siapa Tuhanmu?” maka orang kafir itu menjawab “hah,hah, saya tidak tahu”.  Maka keduanya bertanya lagi “apa agamamu?”.  Orang kafir itu menjawab “hah,hah, saya tidak tahu”.  Maka keduanya bertanya lagi “siapa orang yang orang telah diutus kepada kalian?”.  Maka dia menjawab  ”hah,hah, saya tidak tahu”.  Maka seorang penyeru dari langit berseru “sungguh dia telah dusta maka hamparkanlah ia tikar dari neraka dan  pakaikanlah ia pakaian dari neraka dan bukakan baginya pintu menuju neraka” maka didatangkan baginya dari panasnya neraka tersebut dan disempitkannya kuburannya sehingga tulang rusuknya saling bersilangan.  Kemudian didatangkanlah baginya seperti seorang yang buta dan tuli, yang memegang palu besi, seandainya dia memukulkannya kepada gunung maka gunung itu akan menjadi debu.  Maka dipukullah orang tersebut dengan palu besi, (maka dia berteriak dengan teriakan yang keras) yang mana semua makhluk diantara barat dan timur mendengarnya kecuali jin dan manusia (kalaulah mereka mendengarnya mereka akan pingsan).  Maka menjadilah dia debu kemudian dikembalikan lagi ruh pada jasadnya.” (As-Shohihah Syaikh Albani rahimahullah juz 2 hal 652)
Ini adalah gambaran siksaan yang diberikan kepada orang kafir dikuburnya.  Maka dia akan mendapat siksaan yang lebih pedih lagi di dalam neraka.
  1. orang-orang yang murtad dari agama dan melakukan perkara bid’ah adalah orang-orang yang akan diusir dari telaganya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana diriwayatkan Muslim no 26.  yakni tatkala mereka diusir dari telaga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallammengatakan “sesungguhnya mereka adalah golonganku” maka dikatakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
                               إنك لاتدري ما عملوا بعدك
“Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka amalkan setelah kematianmu”
Berkata Al Qurtubi: yakni setiap orang yang murtad dari agama Allah atau setiap orang yang membuat perkara  baru dalam agama Allah yang Allah tidak meridhonya dan mengizinkannya,maka mereka adalah orang yang dijauhkan dan diusir dari telaga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.(Al-Iman bil Yaumil Akhir hal 158.  Muhammad bin Ibrahim Al-Hamdi). Padahal pada waktu itu orang sangat kehausan butuh kepada minum sedangkan barang siapa yang minum seteguk dari telaga tersebut dia tidak akan kehausan selamanya
من شرب لم يظمأ أبدا
“Barangsiapa yang telah meminumnya (dari telaga tersebut), maka tidak akan kehausan selamanya” (Bukhari no 6212)
  1. Orang yang meninggalkan sholat adalah orang yang mengalami kerugian nanti di hari kiamat.  Allah berfirman :
يا أيها الذين آمنوا لا تلهكم أموالكم ولا أولادكم عن ذكر الله ومن يفعل ذلك فأولئك هم الخاسرون 
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah (Sholat lima waktu).  Barang siapa yang melakukan ini maka dia termasuk orang yang merugi” (QS. Al-Munaafiqun :9)
Dan juga Allah Ta’ala berfiman :
ما سلككم في سقر  قالوا لم نك من المصلين 
Apakah yang memasukkan kamu kedalam saqar (neraka).”mereka menjawab: kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat” (QS. Al-Mudatsir  42-43)
                                               
  1. orang-orang yang berbuat riya dalam amalannya sebagaimana dalam hadits muslim no 1905 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
إن أول الناس يقضى يوم القيامة عليه رجل استشهد فأتى به فعرفه نعمه فعرفها قال فما عملت فيها ؟ قال قاتلت فيك حتى استشهدت قال كذبت ولكنك قاتلت لأن يقال جريء فقد قيل ثم أمر به فسحب على وجهه حتى ألقي في النار ورجل تعلم العلم وعلمه وقرأ القرآن فأتي به فعرفه نعمه فعرفها قال فما عملت فيها ؟ قال تعلمت العلم وعلمته وقرأت فيك القرآن قال كذبت ولكنك تعلمت العلم ليقال عالم وقرأت القرآن ليقال هو قارئ فقد قيل ثم أمر به فسحب على وجهه حتى ألقي في النار ورجل وسع الله عليه وأعطاه من أصناف المال كله فأتى به فعرفه نعمه فعرفها قال فما عملت فيها ؟ قال ما تركت من سبيل تحب أن ينفق فيها إلا أنفقت فيها لك قال كذبت ولكنك فعلت ليقال هو جواد فقد قيل ثم أمر به فسحب على وجهه ثم ألقي في النار
“Bahwa manusia yang pertama diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang syahid.  Maka dihadapkanlah dia, diperlihatkan nikmatnya.   Kemudian ditanyakan apa yang telah kamu amalkan? Maka dia menjawab saya telah berperang di jalan-Mu sehingga saya mati syahid kemudian dikatakan kamu dusta, kamu berperang supaya dikatakan sebagai seorang pemberani.  Maka diperintahkanlah dia untuk diseret di atas wajahnya sehingga dilemparkan di dalam neraka.  Demikian juga seorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkan ilmu tersebut dan seorang pembaca Qur’an, ditanyakan kepadanya apa yang telah engkau amalkan? Maka dia menjawab saya mencari ilmu dan mengajarkannya dan saya membaca Al-Qur’an karena-Mu.  maka dikatakan, kamu dusta.  Kamu mempelajari ilmu supaya dikatakan sebagai seorang alim dan kamu membaca Qur’an supaya dikatakan sebagai seorang Qori’.  .  Maka diperintahkanlah dia untuk diseret di atas wajahnya sehingga dilemparkan di dalam neraka.  Dan kemudian seorang yang diberikan kelapangan harta kemudian dia menginfaqkan sebagian hartanya.  Maka dikatakan kepadanya apa yang telah amalkan dari nikmat yang telah diberikan kepadamu? Maka dia menjawab, tidak ada satu jalan yang aku suka berinfak di jalan tersebut kecuali aku telah menginfaqkan hartaku karena-Mu.  maka dikatakan kamu dusta.  kamu berinfaq supaya dikatakan sebagai seorang dermawan.  Maka diperintahkanlah dia untuk diseret di atas wajahnya sehingga dilemparkan di dalam neraka.”
5. Orang yang menerima catatan amal dari arah belakang, Allah berfirman:
وأما من أوتي كتابه وراء ظهره ويصلى سعيرا 
”Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak:”celakalah aku”.  Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)” (QS. al insyiqoq  10-12)
Berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah dalam Syarah aqidah Wasithiyah : Disebabkan karena ketika di dunia ditawarkan kitabullah, dia membelakanginya.  Maka sebagai balasan darinya, maka Allah memberikan kitab catatan amalnya pada hari kiamat dari belakang punggungnya.
6.  Orang-orang yang berbuat zalim akan diqishosh atas kezalimannya.
Hadits muflis riwayat Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda :
                : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أتدرون ما المفلس ؟ قالوا المفلس فينا من لا درهم له ولا متاع فقال إن المفلس من أمتي يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ويأتي قد شتم هذا وقذف هذا وأكل مال هذا وسفك دم هذا وضرب هذا فيعطى هذا من حسناته وهذا من حسناته فإن فنيت حسناته قبل أن يقضى ما عليه أخذ من خطاياهم فطرحت عليه ثم طرح في النار
 ”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabanya, tahukah kalian orang yang bangkrut?.  Mereka menjawab, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan perhiasan.  Maka berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  “sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang dating di hari kiamat dengan membawa pahala sholat dan puasa serta zakat.  Dan dia juga datang dengan dosa mencelanya, menuduh dan memakan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang.  Maka kebaikan-kebaikan dari amalan sholeh tersebut dibayarkankan kepada orang pernah dizaliminya.  Sampai jika kebaikannya telah habis maka dosa orang yang pernah dizalimi ditimpakan kepadanya sehingga dilemparkannyalah dia di neraka.” (Shohih Muslim no 59)
اتقوا الظلم فإن الظلم ظلمات يوم القيامة
“Takutlah kalian dari berbuat zalim karena kezaliman itu adalah kegelapan di hari kiamat” (Shohih Muslim no 56)
7.  Orang yang melalaikan amal sholeh, Allah Ta’ala menceritakan tentang keadaan orang kafir pada waktu menghadapi sakaratul maut, salah seorang diantara mereka berkata……
        حتى إذا جاء أحدهم الموت قال رب ارجعون 
لعلي أعمل صالحا فيما تركت كلا إنها كلمة هو قائلها ومن ورائهم برزخ إلى يوم يبعثون 
     “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila dating kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : “ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang sholeh yang aku telah tinggalkan.  Sekali-sekali tidak, sungguh itu adalah perkataan yang diucapkan saja.  Dan di hadapan mereka ada dinding sampai mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun:99-100)
Demikianlah beberapa golongan dari orang-orang yang menyesal nanti di hari kemudian.  Karenanya, hendaklah bagi seorang muslim yang berakal mempersiapkan bekal yang banyak dan bermanfaat untuk menempuh perjalanan menuju ke kampung akhirat yang kekal dan abadi.  Allah Ta’ala telah menasehatkan kepada kita untuk berbekal dengan bekal takwa, sebagaimana dalam firman Nya:
      وتزودوا فإن خير الزاد التقوى
      “Berbekallah kalian maka sungguh sebaik-baik bekal adalah takwa” (Qs Al-baqoroh :197)

Ustadz Abu Bakar Ramli bin Haya

Maraji’ :
  1. Al-yaumil Akhir.  Muhammad Ibrahim bin Abdullah At-Tuwayjiriy
  2. Syarah Al-Kabair.  Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.