Aha, akhirnya inilah dia buku keempat yang dirilis oleh Malcolm Gladwell setelah sukses dengan tiga karya best seller sebelumnya; Tipping Point, Blink, dan Outliers. Buku keempat yang terbit pertama kali di tahun 2009 ini sebenarnya hanyalah kumpulan artikel sang penulis selama bekerja sebagai penulis di Majalah New Yorker. Artikel tertua yang dimasukkan ke dalam kompilasi ini adalah "Meledak: Cara Nassim Taleb Mengubah Bencana Tak Terelakkan Menjadi Strategi Investasi" yang diambil dari edisi 22 Januari 1996. Sementara yang terbaru berjudul "Paling Mungkin Berhasil: Bagaimana cara mencari pegawai baru kalau tidak tahu siapa yang cocok untuk pekerjaannya?" dicatut dari edisi 15 Desember 2008.
penemu oven
Siapa sangka kalau menjual oven seperti ini bisa menghasilkan miliaran dolar. Ron did it!
What The Dog Saw
Judul buku ini sendiri, "What the Dog Saw Dan Petualangan-Petualangan Lainnya" mungkin sekali diambil dari judul sebuah artikel yang juga dimasukkan ke dalam buku setebal 457 halaman ini; "Apa yang dilihat oleh Anjing: Cesar Millan dan Bahasa-Tubuh Pakar." Di antara ke-19 artikel yang disuguhkan oleh Gladwel dalam buku ini, terus terang tidak semuanya menarik. Setidaknya itulah pendapat saya. Bahkan ada diantaranya yang tampaknya selalu membuat saya ingin tidur ketika membacanya. Termasuk artikel yang judulnya menjadi inspirasi untuk buku ini sendiri. 
Tapi, secara keseluruhan saya tetap senang karena beberapa artikel tampil dengan bentuknya yang mempesona khas seorang Gladwell; melompat-lompat dengan akhir yang mengejutkan. Diantaranya adalah "Tukang Jual Kecap: Ron Popeil dan Penaklukan Dapur Amerika", "Terlambat Panas: Mengapa Kita Mengaitkan Kegeniusan dengan Kecepatan Berkarya", dan "Paling Mungkin Berhasil: Bagaimana cara mencari pegawai baru kalau tidak tahu siapa yang cocok untuk pekerjaannya?" 
Baiklah, mungkin sebaiknya saya mulai saja ceritanya. Dimulai dari "kesederhanaan" seorang tukang kecap bernama Ron Popeil
Ngomong-ngomong soal tukang kecap
Baiklah, untuk para pembaca pengusaha muslim yang saya cintai, saya berusaha untuk membeberkan kisah yang mungkin bisa membuat Anda semua bersemangat dulu. Cerita ini adalah tentang Ron Popeil, seorang tukang kecap. Yups, tukang kecap. Awalnya, apa yang ada di pikiran saya mungkin sama dengan apa yang ada di pikiran Anda. Bahwa Ron adalah orang yang membuat atau menjual botol-botol berisi kecap - sebuah cairan kental berwarna hitam yang terbuat dari campuran kedelai dan gula merah yang biasanya berasa manis. Well, tahu tidak? Sebenarnya kita salah. Ron bukanlah manusia seperti itu karena "tukang kecap" yang dimaksud di dalam tulisan ini ternyata lebih mirip seperti penjual obat di Indonesia yang biasanya membuka lapaknya di pasar atau pusat keramaian untuk kemudian menjajakan obat racikannya sendiri serta langsung membuktikan kepada semua penonton di sekelilingnya bahwa obatnya itu memang ampuh dan bisa menyembuhkan penyakit. Kalau yang dijual tukang kecap ini adalah obat untuk menghilangkan jerawat maka sebaiknya Anda hati-hati karena si tukang kecap mungkin akan menarik tangan Anda untuk dijadikan sebagai kelinci percobaan. Duh, takut.
Tapi Ron bukanlah tukang kecap yang menjual obat. Ron adalah tukang kecap yang menjual perlengkapan dapur. Profesi yang entah bagaimana sudah menjadi sesuatu yang turun temurun hidup di dalam keluarganya. Kakek keponakan dan ayahnya semuanya adalah para tukang kecap. Bedanya adalah apa yang mereka jual, di mana mereka menjual, dan berapa banyak yang bisa mereka dapatkan. Plus satu lagi yang Anda harus tahu, selain jago "ngecap", mereka juga berstatus sebagai "inventor" karena umumnya mereka memproduksi sesuatu dari tangannya sendiri. Tentunya yang masih berkaitan dengan urusan dapur.
Keluarga penemu ... alat dapur
Kakek keponakan Ron yang bernama Nathan Morris awalnya hanya menjadi tukang kecap untuk peralatan dapur buatan perusahaan lain. Sampai akhirnya ia mendirikan perusahaan sendiri dengan dua produk kreasinya; alat pembuat roti lapis dan alat iris Morris Metric Slicer. Sementara keponakannya, Samuel Jacob Popeil - yang notabene adalah ayah kandung Ron - juga mewarisi bakat penemu keponakannya dengan membuat beberapa "mesin dapur" seperti Dial-O-Matic, Chop-O-Matic, dan Veg-O-Matic. Lalu bagaimana dengan Ron? 
Ron Popeil tampaknya ditakdirkan untuk mencapai sukses duniawi yang melebihi leluhurnya. Ron adalah pemilikRonco Inventions. Sebuah perusahaan pembuat alat-alat dapur dengan ratusan pegawai yang berhasil membukukan pemasukan sampai pada kisaran miliaran dollar. Wow. Harusnya Anda tahan dulu "wow" Anda karena apa yang mengejutkan bukanlah jumlah pendapatan Ronco Inventions, melainkan metode yang mereka gunakan supaya bisa mencapai titik sebesar itu. 
Metode apa yang dimaksud? Hmmm, tunggulah di bagian kedua dari tulisan ini. Mudah-mudahan saja Anda semua penasaran.
Di tulisan sebelumnya, saya berusaha membuat Anda penasaran dengan teknik apa yang digunakan oleh Ron Popeil untuk mencapai kesuksesan duniawi yang bisa melebihi kesuksesan leluhurnya dalam hal jual-menjual peralatan dapur. Nah, di sinilah saya mencoba menyuguhkan jawabannya. Semoga Anda bisa mengangguk-anggukkan kepala setelah membaca cerita ini. Insyaallah. Amin.

oven ayam panggang

Tidak seperti biasanya
Secara umum, banyak orang yang percaya bahwa untuk menggerakkan sebuah perusahaan agar bisa menjadi mesin uang bernilai miliaran dolar, maka perusahaan itu harus memiliki divisi-divisi atau tim-tim tertentu. Sebut saja misalnya peneliti pasar, tim litbang, divisi sales, tim marketing, penasihat bisnis, konsultan hukum, biro humas, biro iklan, dan lain-lain. Sekali lagi, kepercayaan di luar sana mengatakan bahwa tanpa unsur-unsur di atas, perusahaan Anda tidak akan pernah menjadi modern dan berhasil. Tapi tahukah Anda, ternyata Ron tidak terlalu memusingkan "unsur-unsur baku" di atas. Apa yang dilakukan oleh Ron sangat sederhana. Ron akan membuat alatnya sendiri lalu menjualnya. Juga "sendiri". Sederhana sekali bukan? Kalau ada ide bagus langsung eksekusi, terus jual sendiri. It's that simple
Petualangan Ron menjadikan Ronco Inventions menjadi perusahaan dengan nilai miliaran dolar mulai terjadi saat Ron berusaha untuk menjual sendiri alat yang baru saja ia buat, Showtime Rostisserie, sebuah gadget dapur yang berfungsi untuk memanggang ayam dengan cara ditusuk kemudian diputar selagi dipanggang. Ron sadar bahwa kalau saja ia menjual Showtime Rostisserie ini dengan cara lama, yakni membuka lapak di pasar kemudian ngecap sampai lelah, hasilnya tidak akan bisa memenuhi ekspektasi seorang tukang kecap sekaliber Ron. 
Karena Ron tahu bahwa tukang kecap yang handal dan sukses umumnya selalu mendemokan produknya dengan sedetil-detilnya langsung di hadapan calon pembelinya. Tapi untuk beberapa kasus, Ron menganggap bahwa cara seperti ini tidak akan bisa digunakan untuk alat-alat dapur yang untuk mendemokannya saja membutuhkan bahan-bahan yang sangat banyak dan mahal sehingga meskipun terjual banyak di lapak, Ron pastilah akan kehilangan banyak juga. Solusinya?
Ngecaplah di TV
Solusi terbaik masalah ini adalah dengan cara membuat tayangan khusus yang berisi adegan-adegan Ron Popeil memeragakan langsung cara menggunakan alat ciptaannya tersebut untuk kemudian menayangkannya via salah satu channel televisi. Ini adalah sesuatu yang masuk akal. Dengan bantuan TV, Ron tidak perlu mengubah caranya ngecap selama ini karena TV di sini hanyalah medium. Sesuatu berwujud kotak inilah yang akan membantunya menyebarkan aksinya sebagai tukang kecap ke seantero amerika. So, Ron tidak perlu mengulangi aksinya berkali-kali - yang akan menghabiskan banyak bahan tetapi menjangkau pelanggan dengan jumlah yang sangat terbatas. Cukup sekali beraksi, rekam, lalu tayangkan. Dan uangpun akan masuk ke kas perusahaan. Tapi tentu saja, di medium baru ini Ron tetap mempertahankan gaya khasnya sebagai tukang kecap, yakni mempresentasikan produknya sebaik mungkin hingga ke detil pemakaian dan kenapa sampai alatnya dibuat seperti itu!
Dan untungya, Ron betul-betul sukses. Pada satu jam acara penayangan perdana, Ron Popeil mampu memicu terjadinya transaksi pada kisaran 800 ribuan dolar. Itu baru pada periode sebelum mencapai satu jam pertama. Uniknya, Ron berhasil melakukan aksi sales yang sangat hebat ini meski acaranya ditayangkan pada pukul 12 Malam. This is just crazy! Jadi sangat masuk akal bila pada akhirnya Ron bersama Ronco Inventions bisa berjaya dengan miliaran dolar di tangan dalam tempo tiga tahunan saja. Subhanallah!
Kesimpulan
Bila Anda adalah pengusaha muslim yang punya modal kemampuan untuk menciptakan sesuatu sekaligus menjualnya, maka cobala meniru Ron Popeil. Tanpa tim litbang, tim pemasaran, tim sales, divisi humas, divisi bla-bla-bla .... pokoknya mulailah saja lalu jual langsung. Tapi dengan gaya Anda sendiri tentunya. Semoga berhasil dan bisa mengalahkan Ron Popeil. Oh ya, jangan lupa, Ron adalah seorang Yahudi. Jangan mau kalah yuk .....
Note:
Seperti yang sudah saya tulis di atas, sebenarnya masih ada kisah menarik lainnya dari buku keempat Malcolm Gladwell ini, tapi saya akan berusaha menyuguhkannya di situs tercinta ini nanti. Di hari dan kesempatan lain. Tentunya dengan gaya saya sendiri, bukan gaya Gladwell. Semoga bermanfaat. Insyaallah. Stay tuned with us here!

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.