Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ustadz,

Afwan saya mau bertanya karena saya dikirimkan artikel dari seorang teman. Isinya sbb:
"Allahumma sholli 'ala syayidina muhammadin 'abdika wa rosulikannabiyyil umiyyi wa 'ala alihi wa shohbihi wasaliiman tasliima" Baca ba'da sholat ashar 80x setiap hari jum'at.Allah akan mengampunkan dosa2 selama 80 thn yang lalu. 

Keterangan lanjutannya sbb: 

Dalam riwayat addara quthni dan dianggap hasan oleh Al Iraqi : Man sholla alayya yaumal jum'ati tsamaaniina marrotan ghufirotlahu zunuubu tsamaaniina sanatan qiila yaa Rasulullah kayfa asholaatu 'alaika? qoola taquulu :Allahumma sholli 'ala................seperti diatas.



Dan ini amalan yang di minta untuk diamalkan oleh kami (Ahlussunah wal jamaah manhaj shalafus sholih, bukan salafy) oleh guru kami kami yg mulia Al 'allamah al arifbillah al musnid al hafidz Beliau adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari... See More‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja'far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w.

Pertanyaannya, bagaimana dgn derajat hadist tsb Ustadz, dan apakah jalur periwayatan hadist seperti di atas (melalui silsilah keluarga Rasulullah SAW) dapat diikuti?

Maaf merepotkan.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh 

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
بسم الله الرحمن الرحيم
 الحمد لله رب العالمين و صلى الله و سلم و بارك على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين, أما بعد:

Haditsnya secara lengkap berbunyi:
 " من صلى علي يوم الجمعة ثمانين مرة غفر الله له ذنوب ثمانين عاما ، فقيل له : وكيف الصلاة عليك يا رسول الله ؟ قال : تقول : اللهم صل على محمد عبدك ونبيك ورسولك النبى الأمي ، وتعقد واحدا " .

Artinya: "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku hari Jum'at sebanyak 80 kali niscaya Allah mengampuninya selama 80 tahun", lalu beliau ditanya: "Lalu bagaimanakah bershalawat atasmu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Allahumma shalli 'ala Muhammadin 'abdika wa rasulika an nabiyyil ummiy, ini dihitung sekali".

Derajat Hadits: Palsu

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Khathib (di dalam kitab Tarikh Baghdad-pent) dari jalan Wahb bin Daud bin Sulaiman Adh Dharir, dia berkata: "Ismail bin Ibrahim telah meriwayatkan kepada kami, bahwa Abdul Aziz bin Shuhaib mendapatkan riwayat dari Anas bin Malik secara marfu' (tersambung sanadnya sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-pent).

Al Khathib menyebutkan di dalam biografi Wahb bin Daud bin Sulaiman Adh Dharir ini: bahwa dia bukan orang tsiqah,

As Sakhawi di dalam kitab Al Qaulul Badi' berkata: "Disebutkan oleh Ibnul Jauzy di dalam Al Ahadits Al Wahiyah, no; 796.

Al Albani mengomentari: "Dan hadits ini disebutkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitabnya yang lain yaitu Al Ahadits Al Maudhu'ah, dan ini lebih utama (untuk dijadikan patokan-pent), karena siratan-siratan kepalsuan terhadap hadits ini jelas, dan di dalam hadits-hadits yang shahih tentang keutamaan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammadshallallahu 'alaihi wasallam sudah sangat cukup daripada hadits ini, contohnya yaitu sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا. 

Artinya: "Barangsiapa yang bershalawat atas Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sekali niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali". Hadits riwayat muslim dan yang lainnya, dan juga disebutkan di dalam kitab Shahih Abi Daud, no: 1369.
Kemudian hadits ini disebutkan oleh As Sakhawi di tempat lain, hal: 147 dari riwayat Ad Daruquthni yaitu dari hadits Abu Hurairah secara marfu' (tersambung sanadnya sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-pent), lalu beliau berkata: "Hadits ini dihasankan oleh Al 'Iraqy dan sebelumnya Abu Abdillah bin An Nu'man, dan penghasanan ini perlu penelitian, dan telah disebutkan sebelum ini seperti riwayat ini yaitu dari riwayat Anas".
Al Albani mengomentari: "Aku mengatakan bahwa hadits yang dimaksudkan (yaitu hadits yang di Ad Daruquthni) dari riwayat Ibnul Musayyab, beliau berkata: "Saya mengira riwayat ini dari Abu Hurairah", sebagaimana yang disebutkan yang disebutkan di dalam kitab Al Kasyf (maksudnya Kasyful Khafa' , karya Al 'Ajluni-pent) (1/167).

Selesai jawaban dari Al Muhaddits Muhammad  Nashiruddin Al Albani rahimahullah. diambilkan dari kitab Silsilatul Ahadits Adh Dha'ifah, no: 215.

Di bawah ini teks berbahasa Arabnya:
موضوع .
أخرجه الخطيب ( 13 / 489 ) من طريق وهب بن داود بن سليمان الضرير حدثنا إسماعيل ابن إبراهيم ، حدثنا عبد العزيز بن صهيب عن أنس مرفوعا .
 
ذكره في ترجمة الضرير هذا وقال : لم يكن بثقة ، قال السخاوي في " القول البديع " ( ص 145 ) : وذكره ابن الجوزي في " الأحاديث الواهية " ( رقم 796 ) .
 
قلت : وهو بكتابه الآخر " الأحاديث الموضوعات " أولى وأحرى ، فإن لوائح الوضع عليه ظاهرة ، وفي الأحاديث الصحيحة في فضل الصلاة عليه صلى الله عليه وسلم غنية عن مثل هذا ، من ذلك قوله صلى الله عليه وسلم : " من صلى علي مرة واحدة صلى الله عليه بها عشرا ".رواه مسلم وغيره ، وهو مخرج في " صحيح أبي داود " ( 1369 ) ، ثم إن الحديث ذكره السخاوي في مكان آخر ( ص 147 ) من رواية الدارقطني يعني عن أبي هريرة مرفوعا ، ثم قال : وحسنه العراقي ، ومن قبله أبو عبد الله بن النعمان ، ويحتاج إلى نظر ، وقد تقدم نحوه من حديث أنس قريبا يعني هذا . قلت : والحديث عند الدارقطني عن ابن المسيب قال : أظنه عن أبي هريرة كما في الكشف ( 1 / 167 ) .
 
سلسلة الأحاديث الضعيفة والموضوعة وأثرها السيئ في الأمة [1 /383]
 
Kemudian, dari pertanyaan bapak di atas, dilihat ada kata-kata yang tidak disebutkan di dalam hadits yang disebutkan di atas, seperti;
  1. Kalimat: "Sayyidina"
  2. Kalimat: "Baca setelah sholat ashar"
Saya tidak tahu apakah ada riwayat lain di dalam sunan Ad Daruquthni atau tidak, tetapi sepengetahuan saya di dalam kitab Sunan Ad Daruquthni tidak ada kalimat "Sayyidina" dan "setelah sholat ashar"? dan ini juga berarti mengada-ada di dalam riwayat ini.

Adapun silsilah yang dimaksudkan dalam pertanyaan (saya tuliskan dalam bahasa Arab): 
العلامة العارف بالله المسند الحافظ الحبيب عمر بن محمد بن سالم بن حافظ بن عبد الله بن أبي بكر بن العيدروس بن الحسين بن الشيخ أبي بكر بن سالم بن عبد الله بن عبد الرحمن بن عبد الله بن الشيخ عبد الرحمن السقاف بن محمد مولى الدويلى بن علي بن علوي بن الفقيه المقدم محمد بن علي محمد صاحب المرباط بن علي الخالي قسم بن علوي بن محمد بن علوي بن عبيد الله بن الإمام المهاجر إلى الله أحمد بن عيسى بن محمد بن علي العريدي بن جعفر الصادق بن محمد الباقر بن علي زين العابدين بن الحسين حفيد رسول الله ولد علي بن أبي طالب و طامة الزهراء بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم

adalah silsilah yang menerangkan bahwa beliau:

العلامة العارف بالله المسند الحافظ الحبيب عمر بن محمد

Adalah keturunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tetapi bukan berarti hadits ini diriwayatkan dari jalur ini. Karena yang kita dapatkan di kitab-kitab hadits sebagaimana yang disebutkan di dalam jawaban di atas, bukan dari jalur shahabat Husein atau shahabat Ali bin Abi Thalib atau shahabat Fathimah Az Zahra radhiyallahu 'anhum wa ardhahum ajma'in, tetapi dari jalur shahabat Anas dan shahabat Abu Hurairahradhiyallahu 'anhuma wa ardhahuma.

Jadi harus dibedakan antara silsilah keturunan dengan sanad hadits, semoga bisa dipahami.

Terakhir, saya nasehatkan kepada diri saya pribadi dan bapak serta seluruh kaum muslimin untuk memperbanyak shalawat atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallamterutama pada hari Jum'at, sebanyaknya tanpa batas karena beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak membatasinya, mari perhatikan riwayat berikut:
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَىَّ ». قَالَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلاَتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ قَالَ يَقُولُونَ بَلِيتَ. قَالَ « إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَرَّمَ عَلَى الأَرْضِ أَجْسَادَ الأَنْبِيَاءِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِمْ ».رواه أبو داود

Artinya: "Aus bin Aus radhiyallahu 'anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum'at maka perbanyaklah bershalawat atasku di dalamnya karena sesungguhnya shalawat kalian diperlihatkan kepadaku", para shahabat bertanya: "Bagaimanakah shalawat kami diperlihatkan kepadamu padahal engkau sudah dimakan tanah?", beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengharamkan kepada bumi untuk menghabiskan jasad-jasadnya para nabi shallallahu 'alaihim wasallam". Hadits shahih riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, Ad Darimy, An Nasai, Ibnu Hibban dan Ahmad. Wallahu a'lam.
و صلى الله و سلم و بارك على نبينا محمد و آله و صحبه أجمعين
 
Saya berdoa dengan nama-nama Allah Yang Husna dan Sifat-sifat-Nya Yang 'Ulya, semoga kita menjadi orang yang selalu mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan seluruh keluarga dan shahabat beliau radhiyallahu 'anhum.

ditulis oleh: Ahmad Zainuddin
Ahad 9 Sya’ban 1432H Dammam KSA

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.