Ampuni hamba ya Rabb kalau hamba terlalu memaksa untuk mengenal-Mu, padahal hamba bukanlah orang yang terpuji dalam melawan dosa, hamba juga bukan orang terbaik dalam memujamu, Engkau yang paling tahu apa dan bagaimana hamba-Mu ini. lni adalah kesaksian dari kedangkalan akal dan hati hamba Wahai Tuhanku : Yang paling hamba kagumi dari-Mu adalah keberadaan¬MU, dan yang paling sulit hamba pahami dari semua ciptaan-Mu adalah sang waktu.

Saya terkesan dengan pepatah yang disampaikan Dr. Hisyam Altalib 1; "Apa yang terpanjang, tetapi juga yang terpendek ; yang tercepat, tetapi juga yang terlambat ; kita semua tidak mengindahkannya, tetapi kelak kita semua akan menyesalinya? Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa dia, dengan kejam ia menelan segala yang remeh tak berguna tapi ia membangun segala yang besar. ltulah sang waktu.

'Waktu' menjadi sesuatu yang terpanjang karena ia adalah ukuran keabadian, terpendek bagi semua manusia yang menyesali kematiannya. 'Waktu' terasa berlalu begitu cepat saat kita bahagia, dan berubah menjadi sangat lambat saat kita merasakan derita. Tidak ada yang dapat dilakukan tanpanya, ia bagaikan teater dimana kehidupan sedang dimainkan, dimana kita semua adalah aktornya. Sang 'Waktu' adalah mahluk garang yang membenci sesuatu yang remeh temeh dan keliru, namun ia adalah mahiuk yang diutus untuk memuliakan segala hal yang berguna dan bermanfaat. Sebuah filosofi yang luar biasa, yang bisa ditanam dalam hati setiap insan yang gemar bermuhasabah.
Sungguh Allah Ta'ala telah mengingatkan kita akan waktu, dengan surat yang menggunakan namanya ('Waktu'), dan dengan sumpah yang menggunakan namanya pula ; QS Al-Ashr ('Waktu'). Nabi SAW telah banyak mewariskan ungkapan emas (hadits) dan surf tauladannya tentang bagaimana cars bersahabat dengan sang waktu. Rasulullah SAW bersabda :
"Pada setiap terbit fajar ada dua malaikat menyeru : "Wahai anak Adam aku adalah hari yang baru , dan aku datang untuk menyaksikan semua amalan kamu, oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya karena aku tidak kembali lagi sehingga hari pengadilan. ""

Di lain kesempatan Beliau SAW bersabda :
"Rugilah barang siapa yang dalam dua hari hidupnya sama solo"
Betapa generasi terbaik sesudah masa Nabi SAW hingga tabiit tabiin menunjukkan dan membuktikan ketaatan ini. Mereka bersahabat dengan sang waktu. Tak melupakannya, tak mengabaikannya, mereka menghargai waktu dengan baik. Mengisinya menghargai waktu dengan balk. Mengisinya • dengan menuntut ilmu dan beribadah kepada Allah.
Bahkan mereka bisa merasakan kenikmatan ketika ber-tahajud tengah malam bagaikan sedang berwisata dalam kesyanduan hati. Begitulah mereka menghibur hati dan menghindari kejenuhan dalam menuntut ilmu dengan shalat malam. Sungguh berbeda dengan kita yang mendifinisikan refreshing dengan berwisata ke tempat-tempat pelesiran. Bagi manusia cerdas dan mapan hatinya, shalat adalah sarana wisata. Mereka dikaruniai Allah yang rahiim kemampuan untuk menemukan kenikmatan disana dan cukuplah itu sebagai pelipur kelelahan dalam menempuh dunia fana ini.

Kunci meraih kualitas hidup yang istimewa adalah bersahabat dengan waktu, hormati setiap detiknya dan isilah dengan sesuatu yang positif. Tingkatkan diri kita sederajat demi sederajat, hitunglah apa yang sudah kita demi sederajat, hitunglah apa yang sudah kita capai dan tataplah tujuan kita selalu. Jangan berpaling kepada hal-hal yang tidak penting, jangan tergoda untuk membuang energi untuk sesuatu yang hanya menjauhkan kita dari tujuan utama kita. Berikut adalah beberapa tips tentang bagaimana caranya menghargai waktu.

a. Lakukan Sesuatu Dengan Cerdas
Ada ilustrasi bagus tentang ini. Ada dua penebang kayu bakar yang berlomba membelah kayu bakar sebanyak-banyaknya dalam waktu satu jam. Penebang A memilih menebang tanpa henti, keringat bercucuran, kapak melesat terus-menerus membelah kayu mahoni. Penebang B agak berbeda, dia beristirahat setiap 10 menit. Setelah satu jam berlalu ternyata hasil yang di capai oleh penebang B jauh lebih banyak daripada penebang A. Kenapa begitu ? rahasianya adalah ketika istirahat penebang B mengasah kampaknya.
Berbeda dengan A yang memforsir energi tubuhnya yang secara sunatullah pasti menurun bila digunakan terus-menerus, begitu jugs dengan kampak dari besi yang semakin tumpul ketika digunakan tanpa henti. Sebaliknya penebang B setiap 10 menit istirahat dan karena itulah is berhasil menjaga energinya tetap konstant, kampaknyapun jadi tak pernah tumpul karena diasah. Penebang A hanya bekerja keras, dan bekerja keras belum cukup. Untuk menghargai waktu kita harus berkerja keras dan cerdas

b. Gunakan Logika Pedagang
Prinsip paling tua dari kaum pedagang adalah "Mengeluarkan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan waktu yang secepat-cepatnya". Ketika kita menghabiskan waktu kita untuk menonton acara entertainment di TV yang melulu membahas tentang artis, sebetulnya kita melakukan perdagangan dengan kualitas terburuk. Semakin banyak seorang artis mendapat perhatian maka semakin populerlah ia, semakin populer ia maka semakin meningkat tarif dan pendapatannya. Sementara itu kita tak mendapatkan apapun dari dia. Padahal kita telah mengeluarkan uang (modal) untuk membeli televisi dan membayar listrik, tapi kita tak mendapatkan sepeserpun dari si artis.

Andaikata waktu yang kita habiskan untuk menikmati tontonan remeh itu kita gunakan untuk misalnya membaca AI-Qur'an, maka dari setiap huruf yang terucap kita mendapatkan pahala yang bisa kita nikmati di dunia mapun di akhirat. Atau waktu yang kita habiskan untuk menikmati tontonan remeh itu kita gunakan untuk membaca satu buku, maka dari setiap huruf yang terucap kita mendapatkan pahala yang bisa kita nikmati di dunia mapun di akhirat. Atau waktu yang kita habiskan untuk menikmati tontonan remeh itu kita gunakan untuk membaca satu buku, maka kita sudah mendapatkan peningkatan pengetahuan baru yang bisa merubah kualitas kehidupan kita menjadi lebih balk.

Ada ilustrasi lucu tentang ini ; uang seribuan berjumpa dengan uang seratus ribuan di akherat, mereka bertegur sapa dan sating bertanya. Kata uang seribuan ; "Wahai uang seratus ribuan kemana saja kamu pergi selama didunia?" uang seratus ribuan menjawab dengan bangga, katanya "Wah aku berkeliling dunia, ketempat-tempat mahal dan eksotis. Restoran mewah, hotel berbintang lima, pariwisata mahal, ketempat-tempat yang elitlah pokoknya,..." kemudian uang seratus ribuan berbatik bertanya ; "Kalau kamu? Kemanakah kamu pergi wahai uang seribuan ?" dengan tersipu uang seribuan menjawab malu ; "Waaah maklumlah saya hanya uang kecil cuma keliting bolak-balik ketiga tempat aja..." uang seratus ribuan mendesak ingin tahu katanya ; "kemana ?" uang seribuan terpaksa meneruskan jawabannya ; "Tukang parkir, toilet umum, dan masjid..."

c. Lakukan Sekarang Juga !
Seungguhnya wahai sahabat, masa lalu tak pernah bisa diulang, sedangkan masa depan belum tentu datang. Saya pernah menantang pars pemuda binaan saya dengan cars yang khas,...taruhan. Maklumlah mereka preman yang sedang dalam proses bertobat. Saya menantang mereka bertaruh ; "Saya bertaruh bahwa nyawa kalian akan dicabut oleh Allah tujuh langkah setelah kalian meninggalkan rumah saya..., bila kalian berani menerima tantangan saya berhasil melangkah 7 kaki dan tetap hidup, silahkan ambil motor saya ! " Walaupun mereka preman yang biasa berbuat seenak udelnya, tetapi ternyata mereka tidak berani menerima tantangan itu, tak seorangpun menyambut taruhan saya tadi. Ternyata mereka masih punya rasa takut juga.

Masa lalu kita tak pernah bisa diulang kembali, sedangkan masa depan belum tentu datang. Yang benar-benar milik kita adalah sekarang, masa kini adalah masa yang benar-benar milik kita. Maka barang siapa yang ingin melakukan sosuatu, lakukan sekarang. Barang siapa yang ingin mencetak amal, lakukan sekarang. Barangsiapa yang ingin membuat perubahan positif, lakukan sekarang juga.

Biacara tentang menjadi Orangtua yang sukses, langkah pertama adalah 'bersahabat dengan sang waktu'. Menjadi Orangtua yang balk adalah memanfaatkan setiap detik waktu yang kita miliki bersama buah hati kita, meniatkan, memikirkan, merencanakan, dan mendedikasikan setiap sentuhan dan kata-kata kita kepada sang buah hati sebagai bagian dari upaya mendidik mereka.

Kalau kita ingin mecari amalan yang pahalanya tak dibatasi oleh umur kita didunia
maka Allah SWT dan Nabi-Nya SAW Cuma menunjukan tiga jalan ; sedekah jariah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak yang soleh. Maka segala upaya Orangtua dalam mendidik anaknya sejatinya adalah amalan yang pahalanya tak pernah pupus oleh waktu. Orangtua yang bersahabat dengan waktu adalah Orangtua yang mendidik anaknya dengan cara terbaik.

UNTUK MENDAPATKAN BUKU DAN VCD FAHIM QURAN HUBUNGI ABI KIRAN DI 08131910780

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.