Luangkan waktu Anda untuk membaca ini....

Pernahkan anda berfikir sesaat, bahwasanya anda akan mati…?!

Riwayat dari Al Bara- bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: “Kami keluar bersama Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengantarkan seorang jenazah dari kaum Anshar, lalu kami sampai di pekuburan dan ketika dimasukkan ke dalam liang lahad, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk dan kami pun duduk di sekitar beliau, seakan-akan di atas kepala kami ada burung, di tangan beliau ada kayu kecil, beliau menusukkannya ke dalam tanah sambil mengangkat kepala seraya berkata: “Mintalah perlindungan kepada Allah dari azab kubur.” 


Beliau berkata seperti itu dua atau tiga kali, kemudian bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin jika hendak meninggalkan dunia menuju kehidupan akhirat maka turunlah para malaikat dari langit, wajah mereka putih seperti matahari, mereka membawa kain kafan dari surga dan minyak wangi dari surga sampai mereka duduk di hadapannya seluas mata memandang kemudian datanglah malaikat maut ‘alaihis salam sampai duduk di sisi kepalanya, kemudian berkata:“Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah dan keridhaan-Nya –beliau bersabda- kemudian keluar ruh tersebut sebagaimana keluarnya air dari mulut teko kemudian ia (malaikat maut) mengambilnya dan jika sudah ia ambil maka tidak akan dibiarkan di tangannya sekejap pun sehingga mereka (para malaikat lainnya) mengambilnya dan menempatkannya di dalam kafan.

Dan di dalam minyak wangi tadi dan keluarlah darinya laksana wangi minyak misk yang terdapat di muka bumi, lalu mereka membawanya naik dan tidaklah mereka melewati –dengan mayyit tersebut- seorangpun dari para malaikat kecuali mereka bertanya: “Siapakah ruh yang baik ini?” maka mereka (para malaikat pembawa-pent) akan menjawab: “Fulan bin Fulan dengan nama-namanya yang paling baik yang dulu mereka menamainya ketika ia berada di dunia sehingga mereka sampai ke langit dunia, lalu mereka minta dibukakan untuknya (pintu langit), kemudian dibukakan bagi mereka maka setiap penghuni dari setiap langit mengantarkannya sampai kepada langit selanjutnya sehingga sampai kepada langit yang ke tujuh.

Lalu Allah ta’ala berfirman: “Tuliskanlah hamba-Ku di dalam daftar orang ‘iliiyin dan kembalikanlah ia ke bumi karena sesungguhnya aku telah menciptakannya dari tanah dan ke dalamnya Aku akan kembalikan mereka dan darinya Aku akan mengeluarkannya kembali." 

Kemudian ruhnya dikembalikan kepada jasadnya kemudian datanglah dua malaikat mendudukkannya dan keduanya berkata kepada si mayyit: “Siapakah Rabbmu?” ia menjawab: “Rabbku adalah Allah”lalu keduanya bertanya: “Apakah agamamu?" ia menjawab: “Agamaku adalah Islam” keduanya bertanya: “Siapakah orang yang diutus kepada kalian?” ia menjawab: “Dia adalah Rasulullah,”keduanya bertanya: “Bagaimana engkau mengetahuinya?" ia menjawab: "Aku telah membaca Al Quran lalu aku mengimani dan mempercayainya." 

Lantas datang suara berbunyi dari langit: "Hambaku telah berkata benar, maka hamparkanlah baginya permadani dari surga dan pakaikanlah ia dengan pakaian surga, dan bukakanlah untuknya satu pintu menuju surga, kemudian datanglah dari pintu tersebut bau wanginya dan indahnya dan diluaskan untuknya kuburannya seluas mata memandang, lalu ia didatangi oleh seseorang yang berwajah bagus, berpakaian bagus, wangi baunya, kemudian ia berkata: "Bergembiralah dengan sesuatu yang menyenangkanmu, hari ini adalah hari milikmu yang dijanjikan kepadamu," kemudian si mayyit berkata kepadanya: "Siapakah anda, wajahmu datang dengan kebaikan?" Kemudian ia menjawab: "Saya adalah amal shalihmu", kemudian ia berkata: "Wahai Rabbku, dirikanlah hari kiamat agar aku bisa kembali kepada hartaku dan keluargaku."

Sedangkan orang kafir sesungguhnya jika hendak meninggalkan dunia menuju akhirat maka datanglah kepadanya para malaikat dari langit, wajah mereka hitam, mereka membawa al-masuh (tenunan yang kasar), kemudian mereka duduk dihadapannya seluas mata memandang kemudian datanglah malaikat maut sehingga ia duduk di sisi kepalanya dan berkata: "Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Rabbmu, -beliau bersabda- kemudian ia cabut nyawanya dari jasadnya sebagaimana dicabutnya besi dari wol yang basah, lalu ia mengambilnya dan jika ia telah mengambilnya maka tidak akan ia biarkan di tangannya sekejap matapun, sampai diletakkan di dalamal-musuh, dan keluarlah darinya bau bangkai yang sangat busuk yang pernah ada di atas muka bumi. 

Kemudian mereka membawanya naik maka tidak mereka melewati seorangpun dari malaikat kecuali mereka berkata, "siapakah ruh yang buruk ini?" Yang membawanya menjawab: "Fulan bin Fulan" dengan nama yang paling buruk yang mana ia dinamai dengannya ketika ia berada di dunia sehingga ketika sampai pada langit dunia maka mereka minta dibukakan untuknya akan tetapi tidak akan dibukakan baginya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca:

(artinya) "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. " [7.40]

Kemudian Allah ta'ala berfirman: "Tulislah daftarnya di dalam sijjin di dalam bumi yang paling bawah", kemudian ruhnya dilemparkan begitu saja sekuat-kuatnya. Kemudian beliau membaca ayat: 

(artinya) "Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." [22.31]

Kemudian ruhnya dikembalikan kepada jasadnya dan ia didatangi dua orang malaikat kemudia mereka berdua mendudukkannya dan berkata kepadanya: "Siapakah Rabbmu?" lalu ia menjawab: "Haah, haah, aku tidak tahu," kemudian keduanya bertanya kepadanya: "Apakah agamamu?" ia menjawab:"Haah, haah, aku tidak tahu", lalu keduanya bertanya kepadanya: "Siapakah seorang laki-laki yang telah diutus di antara kalian?" ia menjawab: "Haah, haah aku tidak tahu," 

Kemudian terdengar suara dari langit: "Ia telah berbohong, hamparkan baginya permadani dari neraka, bukakanlah satu pintu neraka untuknya, kemudian datanglah panas dan bau racunnya lalu disempitkan atasnya kuburannya sehingga terkumpul seluruh tulang-tulangnya dan datanglah kepadanya seorang yang buruk wajahnya, buruk pakaiannya, busuk baunya, kemudian ia (seseorang tadi) berkata: "Bergembiralah dengan sesuatu yang mencelakakanmu, hari ini adalah harimu yang telah dijanjikan untukmu," kemudian ia bertanya: "Siapakah kamu?" karena wajahmu membawa datang dengan keburukan?" ia menjawab: "Saya adalah amal burukmu," kemudian ia berdoa: "Wahai rabbku janganlah dibangkitkan hari kiamat." 

[Hadits riwayat Imam Ahmad (no. 19038) dan dishahihkan oleh Imam Al Albani, di dalam kitab Shahihul Jami' (no. 1676)]. 

*) Diterjemahkan oleh Abu Abdillah Ahmad Zain, 1430 H

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.