IMAM ASH-SHON’ANI AL-YAMANI
[Memuji Muhammad bin Abdul Wahhab, kemudian menarik kembali pujiannya setelah mengetahui bahwa ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab salah]

Beliau memang awalnya sempat memuji dakwah Muhammad bin Abdul wahhab, shingga belaiu membuat syair pujian berikut :

سلام على نجد ومن حل في نجد : وإن كان تسليمي على البعد لا يجدي

“Salamku untuk Najd dan siapa saja yang tinggal di sana
Walaupun salamku dari kejauhan belum mencukupinya.”
[Irsyadu Dzawil Albab ila Haqiqati Aqwal Ibn Abdil Wahhab juz 1 hal. 40]

Lama tak mendapat jawaban, hingga bebrapa orng dan ulama Najd mendatangi beliau dan menceritakan hakekat ajaran Muhammad bin Abdul wahhab, maka beliau meruju’ / mencabut kembali pujiannya itu. Padahal qosidah beliau telah menyebar ke seluruh negeri.

Akhirnya beliau mencabut pujianya itu dan membuat pujian tentang ruju’nya beliau dari pujian kepada Muhammad bin Abdul wahhab. Dan membuat syarahnya di dalam kitabnya: “Irsyadu Dzawil Albab ila Haqiqati Aqwal Ibn Abdil Wahhab “.

Qosdidah ruju’ beliau sangat terkenal di kalangan santri Yaman, di antara bait ruju’ beliau adalah :

رجعت عن القول الذي قلت في النجدي ::: فقد صح لي فيه خلاف الذي عندي
ظننت به خيرا وقلت عسى عسى ::::: نجد ناصحا يهدي الأنام ويستهدي
فقد خاب فيه الظن لا خاب نصحنا :::: وما كل ظن للحقائق لي مهدي
وقد جاءنا من أرضه الشيخ مربد :::فحقق من أحواله كل ما يبدي
وقد جاء من تأليفه برسائل :::::: يكفر أهل الأرض فيها على عمد

“ Aku menarik kembali pujianku terhadap Muhammad bin Abdul wahhab An-Najdi
Sungguh telah benar kekeliruan pujiannku terhadapnya.”
“Aku menyangkka baik padanya, dan aku berdoa semoga, semoga Najd kita memberi petunjuk pada manusia.”
“Tapi persangkaanku salah, bukan nasehatku yg salah. Dan tidaklah semua prasangka memberikan kebenaran petunjuk kepadaku.”
“Telah datang kepadaku dari Najd syaikh Marbad. Dan menjelaskan hakekat ajaran muhammad An-Najdi.”
“Dan telah datang dalam kitab-kitabnya, ia [Muhammad bin Abdul Wahhab] telah banyak mengkafirkan penduduk bumi dengan sengaja.”
 [Irsyadu Dzawil Albab ila Haqiqati Aqwal Ibn Abdil Wahhab juz 1 hal. 62-63]

Catatan :
Lihatlah, bagaimana wahhabiyyah mengelabui umat Islam dalam tipu dayanya menulis nama-nama para ulama islam sedunia yang memuji dan mendukung ajaran Muhammad bin Abdul wahhab, padahal setelah dikroscek ternyata ulama-ulama tersebut adalah hanya dari kalangan keluarga, putra, cucu dan murid Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri. Diantara ulam yg memujinya adalah dari kalangan keluarganya saja diantaranya:

1. Ahmad bin Mani’
Bantahan : Siapakah Ahmad bin Mani’ ? tidak ada lain nama lengkapnya adalah Ahmad bin Mani’ bin Ibrahim bin mani’. Dia adalah salah satu murid Muhammad bin Abdul wahhab wafat tahun 1186 H. Lihat profilnya dalam kitab Ulama Najd juz 1 halaman 504.

2. Muhammad bin Ghoihab dan Muhammad bin ‘Idan
Dia yang telah mengarang sebuah risalah / buku kecil yang ditujukan kpd syaikh Abdullah Al-Muis (aswaja) menasehati agar kembali kepada ajaran Tauhid Muhamamd bin Abdul Wahhab.
Bantahan : Muhammad bin Ghoihab adalah murid Muhammad bin Abdul Wahhab demikian juga Muhammad bin ‘idan.
Dan kita tanyakan kepada mereka: “Apa judul risalah tersebut dan di mana keberadaan risalah tersebut?”

3. Hamd bin Mu’ammar dan Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab
Kedua ulama tersebut telah mengarang sebuah kitab “At-Taudhiih ‘an Tauhidil khollaq fii jawabi ahlil Iraq “.
Bantahan : Hamd bin Mu’ammar adalah murid Muhammad bin Adbul wahhab. Dan Abdullah adalah putra Muhammad bin Abdul wahhab.

4. Al-Allamah syaikh Husain bin ghonnam Al-Ihsaai
Dia pengarang kitab tarikh Najd. Seorang ahli ilmu Nahwu dan arudh.
Bantahan : Dia telah menjdi murid Muhammad bin Abdul wahhab, dan tidaklah mengarang kitab tarikh Najd terkecuali menambah wawasan akan kedzaliman dan sejarah kelam Muhammad bin Abdul wahhab.
Di antara isinya adalah di halaman 97, disebutkan bahwa Syaikh Husain menukil dari sebagian risalah gurunya Muhammad bin Abdul Wahhab sebagai berikut : “Muhammad bin Abdul wahhab bercerita:  “Sesungguhnya Utsman bin Mu’ammar adalah seorang hakim negeri Uyainah dia adalah musyrik dan kafir. Setelah orang-orang mengetahui kekufurannya, maka mereka berencana membunuhnya. Setelah selesai sholat jum’at. Dan kami membunuhnya di tempat sholatnya di dalam masjid bulan Rajab tahun 1163 H “.
Lihatlah Muhammad bin Abdul wahhab dengan bangga menceritakan pembunuhannya terhadap Utsman bin Mu’ammar yang divonis kafir di dalam masjid rumah Allah Swt ? Dan dengan percaya diri muridnya tersebut mnceritakan kembali dalam kitab Tarikh Najdnya.

5. Al-Allamah Hamd bin Nashir bin Utsman bin Mu’ammar
Dia telah mengarang banyak bantahan di angtaranya : Kitab “ An-Nubdzah Asy-Syarifah An-Nafisah fi r Radd ‘alal quburiyyin “, At-Tuhfah Al-Madaniyyah fil Aqidah As-Salafiyyah “..
Bantahan : Hamd ini adalah murid Muhammad bin Abdul wahhab dan kakeknya yaitu Utsman bin Mu’ammar telah dibunuh oleh gurunya tersebut yaitu setelah selesai sholat jum’at dan masih berada dalam tempat sholatnya di masjid.

6. Abdullah bin Muhamad bin Abdul Wahhab
Bantahan ; Dia adalah putra Muhamamd bin Abdul Wahhab, namanya sering diulang-ulang penyebutannya dalam jajaran ulama yang memuji Muhammad bin Abdul Wahhab. Dan dia telah menghalalkan darah dan harta dengan jalan mencuri atau merampok kepada orang yang tidak mengikuti paham ayahnya.

7. Syaikh Abdul Aziz bin Hamd
Bantahan : Dia adalah cucu Muhammad bin Abdul wahhab.

8. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman abu Bathin
Bantahan ; Dia adalah salah satu murid Abdullah putra Muhammad bin Abdul wahhab.

9. Al-Allamah syaikh Abdurrahman bin Hasan Alus syaikh
Bantahan ; dia adalah salah satu cicit muhamamd bin Abdul wahhab.

10. Syaikh Abdurahman bin Muhammad bin Mani
Dia telah mengarang qosidah di dalam memuji Muhammad bin Abdul Wahhab.
Banthan : dia adalah salah satu murid dari cucu Muhammad bin Abdull wahhab yaitu Abdurrahman bin Hasan.

11. Al-Allamah syaikh Abdul Lathif bin Abdurrahman bin Hasan
Bantahan : Dia putra dari cucu Muhamamd bin Abdul wahhab.

12. syaikh Abdul Aziz bin Hasan Al-Fadhli
Bantahan ; Dia adalah salah satu murdi cucu Muhammad bin Abdul wahhab yaitu Abdurrahman bin hasan.

13. Syaikh Sholeh bin Muhammad Asy-Syatsri,
Dia yang telah mengarang kitab abntahan kpd syaikh Ahmad Dahlan dengan judul “ Ta’yidul Malikil Mannan fi Naqdhi dholalati Dahlan “.
Bantahan : dia adalah orang yang  belajar kepada Abdurrahman bin hasan cucu dr Muhammad bin Abdul wahhab.

14. Al-Allamah syaikh Ishaq bin Abdurrahman bin hasan
Bantahan : Dia adalah putra dari Abdurrahman bin Hasan cucu dari Muhammad bin Abdul wahhab.

15. Al-Allamah syaikh Hamd bin Ali bin Muhamad bin Atiq
Bantahan : Termasuk murid khusus yang selalu mengikuti majlis Abdurrahman bin hasan.

16. Al-Allamah syaikh Husain bin Hasan bin Husain bin Ali bin Husain bin Muhammad bin Abdul wahhab
Bantahan : Telah jelas dr keturunan Muhammad bin Abdul wahhab.

17. Al-Allamah syaikh Abdurrahman bin Abdul Lathif Aalus syaikh
Bantahan : juga keturunan Muhammad bin Abdul wahhab.

.18. Al-Allamah syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa
Bantahan : Murid dari salah satu murid cucu Muhammad bin Abdul wahhab yaitu Abu Bathin.

19. Al-Allamah syaikh Nashir bin su’ud asy-syuwaimi
Bantahan : murdi dari cucu Muhammad bin Abdul wahhab yaitu Abdullah bin Abdul Lathif.

20. Wahbah Az-Zuaili Ad-Dimasyqi
Bantahan : Beliau bukan pembela Muhammad bin Abdul wahhab. Justru beliau adalah seorg asy’ari dan mencintai ilmu tasawwuf. Bahkan beliau memuji kitab Burdah karya imam Bushiri. Dan yg lainnya masih dari kalangan keluarganya saja.

Tidak adakah ulama selain dari kalangan keluarga dan murid Muhammad bin Abdul wahhab yang membela ajarannya?

Sedangkan para ulama besar dari smua kalangan madzhab telah membantah dan mencela ajaran Muhammad bin Abdul wahhab, ratusan ulama yang hidup semasa dengan Muhamamd bin Abdul wahhab bahkan dari saudaranya sendiri yaitu syaikh Sulaiman bin Abdul wahhab yang lebih memahami karakter suadaranya itu dan lebih alim telah mencela dan membuat bantahan kepada saudaranya tersebut, Muhammad bin Abdul wahhab. Belum lagiribuan ulama setelahnya yang mencela dan tidak mendukung ajaran Muhamamd bin Abdul Wahhab.

Disarikan dari catatan : Ibnu Abdillah Al-Katibiy

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.