JAKARTA  – Gories Mere, The Most Wanted of Mujahidin kini kena batunya. Satu persatu musuh-musuh Islam ditampakkan keburukannya oleh Allah SWT. Gories Mere, mantan Kadensus, mantan komandan Tim Satgas Bom, dan kini menjabat pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) tersandung korupsi dalam proyek Solar Home System (SHS), bersama Sutan Bhatoegana (politisi partai Demokrat), dan Wisnu Subroto (mantan Kejaksaan Agung) yang menilep uang rakyat sebesar Rp. 131,2 miliar. Beranikah pimpinan KPK yang baru mengusut musuh besar umat Islam tersebut?

Gories Mere, The Most Wanted of Mujahidin
Nama Gories Mere sudah tidak asing lagi bagi umat Islam, terutama mujahidin, Hal ini dikarenakan kerasnya kebencian dan permusuhan mantan Kadensus tersebut kepada kaum Muslimin, khususnya mujahidin.
Munarman, Ketua DPP FPI dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan sedemikian bahayanya peran Gories Mere dalam memusuhi para mujahidin, beliaupun mengibaratkan mantan Kadensus tersebut sebagai DPO nomor satu bagi Mujahidin.      
“Saya kira kalau polisi punya daftar DPO maka seharusnya mujahidin juga punya daftar DPO. The Most Wanted of Mujahidin adalah Gories Mere,” ujar beliau.
Tidak berlebihan jika Gories Mere menjadi orang nomor satu dalam daftar Mujahidin, mengingat kiprahnya dalam menyakiti dan menyiksa Mujahidin. Asy Syahid (Insya Allah) Imam Samudra (rhm) pernah disiksa oleh Gories Mere, bersama Carlo Tewu. Gories Mere juga menyaksikan dan ikut memerintahkan anak buahnya menyiksa secara brutal pimpinan dan pendiri Ar Rahmah Media Network, Muhammad Jibriel AR. Tentunya masih panjang daftar kejahatan mantan Kadensus yang kini menjadi orang nomer satu di Badan Narkotika Nasional tersebut.
Namun, sepandai-pandainya anjing meloncat, pasti akan jatuh juga. Allah SWT., mulai menampakkan kebusukan dan mempermalukan musuh-musuh Islam, termasuk Gories Mere, yang belakangan ini namanya disebut-sebut tersandung kasus korupsi dalam proyek Solar Home Syetem (SHS) yang merugikan uang Negara sebesar Rp. 131,2 miliar.
Usut korupsi yang libatkan Gories!
Alhamdulillah, nama Gories Mere ikut disebut oleh Ridwan Sanjaya, melalui kuasa hukumnya, Sofyan Kasim, bahwa Gories bersama Sutan Bhatoegana (partai Demokrat) dan Wisnu Subroto (mantan Kejaksaan Agung) ikut “bermain” dalam proyek yang menilep uang Negara sebesar Rp. 131,2 Miliar.    
Ridwan Sanjaya
 “Dari DPR Sutan Bhatoegana, Polri ada Gories Mere dan dari Kejaksaan Wisnu Subroto. Ridwan bilang itu pesanan dari Dirjen (Jack Purwono) karena Dirjen tersangkut perkara di Kejaksaan,” ujar Sofyan di Pengadilan Tipikor.
Pihak Polri nampaknya mempersilahkan KPK untuk memeriksa lebih lanjut Gories Mere. Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar mempersilahkan KPK untuk memeriksa Gories lebih jauh. Kalau pun nanti KPK akan memanggil Gories Mere, Boy mengatakan KPK tidak perlu meminta izin pada Polri. “Silahkan saja,” tandas Boy.
Hal senada disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution, kemarin. Saud mengatakan, bila polisi terindikasi melakukan tindak pidana, maka diproses secara pidana.
“Ya kalau KPK kan tidak melihat siapapun, polisi termasuk sipil juga. Jadi kami ini Polri, bilamana ada tindak pidana diproses secara pidana, maka penyidiknya kalau korupsi bisa KPK. Kalau itu pelanggaran kode etik baru kita sidangkan secara kode etik,” kata Saud.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan katakami.com, Gories Mere yang tersandung kasus korupsi proyek SHS mengaku tidak ada urusan dengan kasus itu dan mengaku tidak kenal.
“Saya gak urusan dengan kasus itu. Saya gak kenal.  Kenapa nama saya disebut-sebut. Orang lain yang korupsi, kenapa nama saya yang disebut-sebut?”, ujar Gories.
Gories dalam wawancara tersebut juga mengaku tidak punya perusahaan dan membangga-banggakan kiprahnya dalam menangani “teror” yang sebenarnya adalah pembantaian terhadap Mujahidin di negara ini. Dalam wawancara tersebut juga disinggung peran Gories di lembaga yang dipimpinnya sekarang, yakni Badan Narkotika Nasional (BNN).
Sutan Bhatoegana
Menurut Munarman, Gories Mere yang dulu memimpin Tim Tim Satgas Bom, dan langsung melapor ke AS, biayanya ditanggung oleh AS dan biaya dari narkoba, karena pemerintah RI tidak mampu membiayai.
 “Biayanya ditanggung sepenuhnya oleh Amerika Serikat dan biaya-biaya dari narkoba. Dalam laporan deradikalisasi itu bahkan Gories Mere sendiri menyebutkan, ‘Karena pemerintah tidak menyediakan dana yang cukup untuk program deradikalisasi maka saya dan teman-teman polisi lain mencari sumber dana dari non-APBN,’” ungkapnya.
Masih menurut Munarman, dana non-APBN dalam operasi Tim Satgas Bom itu salah satunya adalah penjualan narkoba hasil penangkapan di Badan Narkotika Nasional (BNN). “Kita tahu lah sumber dana non-APBN seperti apa. Di situlah sebenarnya permainan-permainan kenapa narkoba tidak hilang-hilang, ditangkap dijual kembali. Bahkan menurut teman-teman yang pernah menangani kasus narkoba, mereka itu dipelihara oleh Gories Mere dan kalau sudah tidak diperlukan lagi maka si Bandar Narkoba itu akan ditembak,” jelasnya.
Ketika diwawancara oleh katakami.com juga sempat ditanyakan masalah beking kalangan Bandar narkoba, dan Gories berusaha membantah tudingan tersebut.
“Membekingi dan melindungi siapa ? Coba sebutkan dan tunjukkan jaringan narkoba mana yang belum kami hancurkan ? Jaringan narkotika manapun di negara ini, akan saya hancurkan. Tidak ada perkecualian, semua akan dihancurkan mata rantainya.”
Beranikah KPK “potong tangan” Gories?
Dalam sebuah wawancara di Metro TV, Ketua KPK terpilih, Abraham Samad mengutip kisah di zaman Rasulullah SAW., yang memberikan jaminan kepastian dan keadilan hukum (Islam) yang diterapkan pada masa itu dengan ucapan Beliau SAW., yang terkenal, jika putriku Fatimah yang mencuri, pasti aku akan potong tangannya.
Abraham Samad
Abraham Samad, pimpinan KPK yang terpilih pada Jum’at (2/12/2011) lalu kemudian berjanji tidak akan tebang pilih dalam menindak kasus korupsi dan berjanji jika ada dari anggota keluarganya melakukan tindak pidana korupsi, maka juga akan diusut tuntas.
Kini, seorang Gories Mere, The Most Wanted of Mujahidin telah disebut-sebut ikut bermain dalam proyek Home System (SHS), yang telah menilep uang rakyat sebesar Rp. 131,2 miliar. Abraham Samad, Ketua KPK yang baru juga sudah berjanji untuk tidak tebang pilih dalam memberantas korupsi, meski pelakunya dahulu adalah seorang petinggi Polri, dan saat ini menjabat ketua BNN. Kita tunggu langkah cepat KPK memeriksa Gories Mere, dan “memotong tangan” musuh umat Islam tersebut, jika memang merampok uang negara miliaran rupiah. Allahu Akbar!


SUMBER

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.