Bagaimana taktik syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah untuk menguras energi, personil, dan persenjataan Amerika dan sekutunya di pegunungan Afghan sejak invasi militer pada bulan Oktober 2011? Di tengah gencarnya bombardir militer ISAF terhadap posisi mujahidin Afghan, bagaimana cara syaikh Usamah membangkitkan semangat tempur para komandan dan ikhwah mujahidin? Bagaimana jalannya perang dalam masa-masa paling berat pasca mundurnya Taliban dari Kabul tersebut? Asadul Jihad ats-Tsani menuturkan kembali momen-momen krusial tersebut dalam artikel berikut ini.
Kisah # 43
Syaikh Usamah bukan tipe orang yang memaksakan kehendaknya dalam urusan militer maupun urusan strategi. Beliau juga belum pernah diketahui memaksakan pendapat pribadinya. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, beliau selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Kisah # 44
Pernah beliau memberikan arahan kepada mujahidin untuk pergi dari Afghanistan ke Kuwait pada saat Saddam Husain menyerang Kuwait. Arahan itupun dilaksanakan. Pada saat Saddam Husain melancarkan serangan pada tanggal 2 Agustus 1990, para ikhwah mujahidin telah sampai di Kuwait pada tanggal 10 Agustus 1990, hanya berselang 8 hari saja. Pada saat itu Syaikh Usamah terus memantau reaksi negara-negara Arab. Beliau berpendapat untuk melakukan gencatan senjata sementara dengan negara-negara Arab untuk bersama-sama membendung serangan Saddam Husain. Namun ketika beliau mulai yakin bahwa negara-negara Arab tidak lain hanya alat yang dimainkan oleh Amerika, yang hanya melaksanakan arahan-arahan Amerika, beliau menurunkan perintah agar para ikhwah keluar dari Kuwait dan kembali ke Afghanistan, sementara para ikhwah yang memang belum sampai Kuwait diperintahkan untuk membatalkan kepergian mereka ke Kuwait, karena beliau mulai mencium gelagat pengkhianatan dari negara-negara Arab terhadap dirinya dan para ikhwah.
Kisah # 45
Beliau sangat dermawan sekali. Beliau selalu berpesan kepada para komandan agar memuliakan para ikhwah mujahidin dalam makanan dan hal-hal yang mereka perlukan, dan agar jangan sekali-kali menolak apapun yang mereka minta. Satu saat beliau pernah mengatakan kepada para komandan mujahidin dengan nada bercanda: “Kalaupun mereka meminta Jisburger, berikan apa yang mereka minta.”
Kisah # 46
Para ikhwah yang berhijrah ke Afghanistan dengan keluarganya beliau berikan uang bulanan dan rumah khusus.
Kisah # 47
Ada seorang ikhwah yang datang dengan tidak membawa senjata ke pegunungan Tora Bora, pada saat yang sangat genting bersamaan dimulainya serangan bangsa Salibis ke Afghanistan. Maka Syaikh Usamah pun mengambil senjata anaknya dan diberikan kepada ikhwah tadi. Hal itu karena beliau sangat dermawan dan itsar (mementingkan orang lain). Demikianlah penilaian kami terhadap beliau.
Kisah # 48
Beliau sering kali berdiam diri dan berfikir. Sampai-sampai pernah beliau ditanya ketika beliau berada di pegunungan Afghanistan pada waktu perang melawan Rusia dulu, apa yang membuat beliau sering berfikir. Beliau menjawab: “Saya berfikir untuk memerangi Amerika.”
Kisah # 49
Strategi beliau sebagaimana yang selalu diajarkannya kepada para pengikutnya adalah: Kita harus potong kepala ular – yaitu Amerika – sampai semua kekuatannya tumbang, mengikuti kepalanya.
Kisah # 50
Ketika para ikhwah datang berbondong-bondong, pada tahun 90-an, para ikhwah meminta kepada beliau untuk berperang melawan para thaghut di negara-negara Arab, jawaban beliau kepada mereka adalah: “Kita harus potong kepala ular, dan menunda konfrontasi dengan para thaghut. Karena para thaghut itu akan ikut tumbang dengan tumbangnya kepalanya. Mereka itu terlalu lemah untuk bisa tetap eksis setelah Amerika tumbang.”
Kisah # 51
Beliau selalu konsisten dengan prosedur keamanan yang sangat ketat dalam semua amaliyat (operasi). Namun beliau tetap berusaha memompa semangat para ikhwah dengan menyebutkannya secara isyarat. Contohnya, beliau pernah mengatakan kepada para ikhwah di Afghanistan ketika para ikhwah mereka yang lain telah berangkat untuk melakukan penyerangan ke Amerika, beliau mengatakan: “Doakanlah ikhwan-ikhwan kalian karena mereka telah sampai ke target sasaran.” Beliau juga mengatakan: “Ikhwan-ikhwan kalian dapat melihat target sasaran mereka dari balik jendela.” Hal itu karena gedung yang akan dihancurkan mujahidin sangat menjulang tinggi yang dapat mereka lihat dari balik jendela tempat tinggal mereka. Sementara ikhwah yang lain tidak mengerti apa sebenarnya target yang akan menjadi sasaran serangan.
Kisah # 52
Di antara kata-kata yang beliau ucapkan setelah serangan yang penuh berkah di Amerika tersebut, adalah: “Hari ini kita yang menyerang mereka, bukan mereka yang menyerang kita.”
Kisah # 53

Beliau pernah mengatakan kepada para komandan beliau yang sedang berbaris di hadapan beliau, untuk memompa semangat mereka seperti yang biasa beliau lakukan: “Jika antum bersabar bersamaku, niscaya akan aku telan yang basah dan yang kering (baca: semua yang ada, pen.) insya Allah.”
Kisah # 54
Beliau juga pernah menjanjikan kepada mereka, jika Allah memberikan kejayaan kepada beliau maka beliau akan memberikan para ikhwah jabatan masing-masing. Si A, antum akan saya berikan jabatan di wilayah A. Si B, antum akan saya beri jabatan di wilayah B, antum atur semua urusan di sana. Dan seterusnya.
Kisah # 55
Beliau juga pernah mengatakan kepada para ikhwah: “Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, saya benar-benar melihat kemenangan sebagaimana saya melihat antum sekarang di hadapanku.”
Kata-kata beliau ini sangat berkesan dalam jiwa para ikhwah dalam memompa semangat mereka. Satu kali beliau berkata kepada para ikhwah: “Siapa Usamah bin Ladin itu, dan apa yang bisa dia perbuat, jika bukan karena Allah kemudian antum sekalian serta dukungan dan jihad antum.” Kata-kata beliau ini bisa membalik 180 derajat semangat para ikhwah (saat mereka loyo, pen). Beliau memang benar-benar komandan besar.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah # 56

Di antara yang diucapkan beliau kepada para ikhwah adalah: “Antum jangan sedih jika Amerika membombardir kita. Kita akan beli Zukiak — senjata anti pesawat —, di pasar yang harganya hanya 500 dolar. Sementara coba antum pikirkan dan hitung berapa harga bom yang mereka tembakkan, biaya mengangkutnya dari ujung dunia sana, mengaktifkannya kemudian menggunakannya, pesawat dan para pilotnya, pelatihan penggunaannya dan seterusnya, bandingkan dengan biaya yang kita perlukan untuk menembakkan Zukiak. Berapa besar biaya yang menguras anggaran mereka dan berapa biaya yang kita keluarkan?”
Kisah # 57
Sesaat sebelum serangan Salibis dan setelah serangan 11 September, Syaikh Usamah membangun banyak sekali bangunan, dalam waktu yang sangat singkat dan berada di dekat muaskar (kamp pelatihan militer mujahidin) Al-Faruq, dari uang pribadi beliau. Maka dalam waktu sekejap beliau telah menyelesaikan pembangunan banyak sekali rumah tanpa ada pintu dan jendelanya. Tapi dari pesawat nampak seperti rumah sungguhan. Beliau menatangkan banyak sekali pekerja untuk menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu singkat, di mana pada waktu tersebut beliau mengumumkan seruan jihad. Kemudian beliau mengarahkan dua orang ikhwah untuk duduk di atas gunung yang berhadapan dengan muaskar tersebut, yakni gunung Quba, untuk memantau serangan Amerika sampai selesai.
Dua ikhwah tadi menceritakan: “Amerika mengirimkan satu rudal untuk satu rumah, sementara tidak ada satu rumah pun yang dibangun Syaikh Usamah kecuali dijatuhi bom atau rudal. Dengan begitu beliau telah berhasil menguras anggaran mereka dengan taktik yang sangat unik dan mengagumkan.”
Kisah # 58
Syaikh Usamah memberikan arahan kepada para ikhwah untuk menyiapkan lampu-lampu dan menyalakannya di atas pegunungan dalam waktu yang berselang-seling dan di tempat yang terpisah-pisah. Beliau memerintahkan agar lampu-lampu tersebut dinyalakan sesaat sebelum matahari terbenam supaya tidak ada yang melihat ketika menghidupkannya karena masih ada sinar matahari.

Kemudian para ikhwah harus sudah menjauh dari posisi lampu-lampu tersebut sebelum gelap. Sehingga setelah gelap lampu-lampu itu nampak bersinar seolah-olah di sekelilingnya ada sekelompok mujahidin padahal para ikhwah telah jauh meninggalkan tempat-tempat tersebut. Maka Amerika pun menghujani tempat-tempat tersebut dengan bom-bom cerdas (smart bomb) yang dungu seperti mereka juga. Dengan begitu mereka telah menghabiskan biaya ribuan dolar sementara para ikhwah hanya kehilangan sebuah lampu saja.
Kisah #59
Beliau benar-benar telah membuat persiapan yang sangat besar untuk menghadapi Amerika ketika di Tora Bora. Beliau telah memprediksikan sebelumnya bahwa nantinya pasti ada penurunan pasukan udara mereka dalam jumlah yang sangat besar, hal itu karena mereka telah mengetahui bahwa Syaikh Usamah dan sejumlah pimpinan mujahidin ada di sana. — Ini bisa jadi memang Syaikh Usamah sendiri yang sengaja membuat mereka mengetahui posisi beliau untuk memuluskan sebuah rencana yang telah beliau persiapkan sebelumnya —.
Beliau membagi para ikhwah menjadi beberapa kelompok di beberapa titik. Masing-masing kelompok beliau pilih seorang amir, juga di masing-masing kelompok beliau tempatkan seorang dokter dan lain-lain yang tidak akan kami ceritakan lebih detil lagi. Kemudian kelompok-kelompok tersebut beliau sebar di pegunungan Tora Bora, sambil menunggu penurunan pasukan udara Amerika. Para ikhwah terus menunggu, akan tetapi … tikus-tikus Amerika itu terlalu pengecut untuk melakukan konfrontasi.
Tak tik beliau ini kalau berjalan sesuai dengan rencana tentu akan menjadi ladang pembantaian terhadap pasukan Amerika, dan tidak akan ada seorang tentara Amerika pun yang akan disisakan hidup. Akan tetapi ini adalah takdir Allah SWT dan apa yang Allah SWT kehendaki pasti Ia laksanakan.
Dan masih banyak lagi taktik- taktik beliau yang lainnya.
Menjulang bak gunung di tengah-tengah kita …
Tidak sudi menundukkan kepala kepada kekafiran …
Memberi pelajaran kepada para tiran …
Sambil menghunuskan pedangnya …
Hari ini engkau menjadi simbol …
Demi Allah, alangkah cemerlangnya engkau wahai Usamah …
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah # 60
Rumah beliau di Kandahar sangatlah sederhana, terbuat dari tanah. Demi Allah, alangkah cemerlangnya, engkau seorang komandan yang rendah hati.
Kisah # 61
Rumah beliau tidak ada bedanya dengan rumah-rumah ikhwah yang sudah berkeluarga.
Kisah # 62

Pernah ada seorang ikhwah masuk rumah beliau, setelah penyerangan 11 September dan beberapa hari sebelum bangsa Salibis melakukan serangan besar-besaran (ke Afghan). Ikhwah ini mau memindahkan barang-barang Syaikh Usamah untuk kemudian menyingkir. Ikhwah kita ini mendapatkan ada sebuah ruangan kecil di rumah Syaikh Usamah dan di dalamnya tidak ada apa-apa selain sehelai sajadah. Ikhwah ini pun mengira bahwa ruangan ini sebelumnya adalah sebuah gudang dan telah dikosongkan sebelum ia datang. Maka anak Syaikh Usamah pun mengatakan kepada ikhwah tersebut: “Ruangan ini bukan gudang, tapi ini adalah tempat yang digunakan ayahku, Usamah untuk berkhalwat (menyendiri dalam beribadah kepada Allah SWT).”
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah # 63
Rumah beliau terletak di sebuah desa yang biasa disebut dengan Desa Syaikh Usamah. Di desa ini terdapat sebuah lapangan voli. Terkadang Syaikh Usamah bermain voli bersama penduduk desa tersebut.
Ya, penduduk desa tersebut bermain bola voli tapi … menggunakan bola kaki yang berat itu. Apakah antum merindukan untuk duduk bersama dengan Syaikh antum? Semoga Allah melindungi beliau.
Kisah # 64
Beliau senang sekali jalan kaki. Beliau juga sering berpesan agar kita melakukan perjalanan jauh. Hampir menjadi suatu kewajiban bagi beliau untuk melakukan jalan kaki dua kali seminggu sejak ba’da Subuh sampai ba’da shalat Isya’. Dua kali. Minimal sekali seminggu.

Dan kini nasehat beliau ini mulai kelihatan manfaatnya.
Kisah # 65
Beliau selalu berpesan kepada para ikhwah untuk selalu waspada. Beliau juga selalu mengingatkan agar jangan gampang-gampang meninggalkan senjata dan rompi megazin (peluru).
Meskipun melihat orang lain gampang-gampang meninggalkan senjata dan rompi megazin,  maka tetaplah jangan gampang-gampang memperlakukan senjatanya.
Kisah # 66
Teguh pendirian, berjiwa kuat, dan hati-hati dalam mengambil keputusan.
Kisah # 67
Senantiasa tersenyum, tidak marah kepada sahabat-sahabat beliau, dan beliau selalu mencarikan udzur jika mereka berbuat salah.
Kisah # 68
Setelah musuh mulai berkumpul pada awal serangan Salibis, yang paling banyak beliau pesankan kepada para ikhwah adalah agar selalu memperbanyak dzikir, dan memperbanyak mengucapkan: “Hasbunallah wa ni’mal wakil.”
Kisah # 69
Beliau senang mendengarkan syair-syair dari para ikhwah, apalagi jika yang melantunkannya adalah pengarangnya sendiri. Beliau juga senang mendengar berbagai nasyid, dan bahkan beliau memberikan penilaian kelebihan satu nasyid dengan nasyid lainnya. Dan ketika beliau mendengarkan nasyid Syaima’ Tabki (Syaima’ Menangis, mengisahkan remaja putri Palestina yang melahirkan anak hasil diperkosa oleh tentara zionis Yahudi, pen) beliau duduk sambil menangis. Beliau terus duduk mendengarkannya sambil menangis sampai nasyid itu selesai.
Kisah # 70
Ketika beliau mendengar nasyid Bada-al Masiru Ilal Hadaf (Telah Dimulai Perjalanan Menuju Tujuan), beliau tersenyum sambil mengatakan: “Telah dimulai perjalanan menuju tujuan.”
Kisah # 71
Sebagian ikhwah ada yang bercerita bahwa Syaikh Usamah mengunjungi mereka — sebagaimana kebiasaan beliau — , tapi ketika hari-hari terakhir beliau semakin sering mengunjungi mereka sampai 7 atau 8 kali secara berturut-turut. Lalu ada seorang ikhwah mengatakan kepada ikhwah yang lain di antara mereka — dengan bergurau —: “Kayaknya kaki Syaikh Usamah telah ringan.”
Setelah itu terhentilah kunjungan beliau kepada mereka sehingga mereka bersedih dan merasa rindu kepada beliau. Sampai mereka hitung satu bulan penuh, beliau tidak mengunjungi mereka. Maka para ikhwah pun memarahi ikhwah yang mengucapkan kata-kata tadi dan menuduhnya telah mengenai Syaikh Usamah dengan ‘ain nya. Lalu mereka pun berjanji untuk tidak lagi mengatakan kata-kata semacam itu meskipun bergurau.
Saya ceritakan kisah ini supaya para pembaca yang mulia memperhatikan gurauan semacam ini.
Kisah # 72
Terakhir … saya ada sedikit catatan tentang kemunculan terakhir Sang Singa Islam dalam video yang berjudul Al- Hall, saya katakan: Ketika Amerika hendak menyerang negeri-negeri kaum muslimin, Amerika datang dengan membawa agama dan peradabannya. Mereka mempromosikan bahwa agama dan peradaban mereka itu yang paling baik buat kita. Mereka mengaku menyebarkan demokrasi dan kebebasan, program ‘sepele’ untuk Timur Tengah, kebebasan wanita, kesepahaman perdagangan, dan propaganda keunggulan kehidupan Barat. Kemudian usaha mereka sampai puncaknya dengan melakukan penyerangan kepada kaum muslimin. Namun usahanya ini gagal total. Yang saya baca dari ceramah Syaikh Usamah terakhir ini, di mana beliau menyampaikan ‘solusi’ buat bangsa Amerika, ini hanyalah sebuah permulaan dari sesuatu yang akan segera terjadi yang merupakan kebalikan dari apa yang dilakukan Amerika ketika hendak menjajah negeri-negeri kita. Saya serahkan kepada para pembaca yang mulia untuk menebak sendiri apa sesuatu tersebut.

Pembahasan tentang sifat-sifat Syaikh Usamah bin Ladin ini sangatlah panjang. Jika kita ingin duduk membahas sifat-sifat dan kata-kata yang pernah beliau ucapkan, kita pasti akan menghabiskan banyak sekali halaman dan buku, namun demikian kita tidak akan mungkin dapat menggambarkan semuanya secara sempurna.
Di sini saya ingin mengisahkan hal-hal yang bermanfaat buat semua kalangan dalam semua ragamnya, dan saya tidak mengingat satu kalangan masyarakat tertentu kecuali pasti saya sampaikan kisahnya minimal satu.
Saya berharap tidak ada seorang pun yang selesai membaca kisah ini kecuali ia mengambil pelajaran darinya, kemudian menyampaikan dan menjelaskan kepada orang lain pelajaran apa yang ia dapatkan itu. Dalam kisah ini banyak hal yang saya sampaikan secara sekilas selain juga banyak hal yang tidak saya ceritakan. Dan jika saya tahu bahwa ada sebagian orang yang menganggap bahwa apa yang saya tulis ini hanya cerita hiburan yang tidak ada manfaatnya, maka saya tidak akan menulisnya.
Saya ingatkan diri saya sendiri dan juga para pembaca yang mulia bahwa kita ini adalah ummatan wasathan, maka tidak selayaknya kita mengurangi kewajiban kita terhadap Syaikh Usamah bin Ladin. Saya bukan mau bersikap berlebihan kepada beliau, tapi saya katakan:
Inilah Syaikh saya, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Bahkan lebih dari itu, inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan kepada kami siapa Syaikhnya!


Ditulis oleh: Asadul Jihad 2
Ujung Tombak Mujahidin
Semoga Allah merahmati semua orang yang membaca artikel ini lalu ketika ia lihat ada kebaikan padanya, ia sampaikan dan sebarkan kepada orang lain..


0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.