Fikri Haikal disebut-sebut sebagai penerus KH Zainuddin MZ.
Ayah dari dua anak ini mengaku mempunyai tugas berat untuk melanjutkan dakwah dan cita-cita sang ayah, yaitu menyatukan umat islam.
Siapa yang tidak kenal dengan KH Zainuddin MZ.
Lelaki yang dijuluki dai sejuta umat itu merupakan tokoh betawi sekaligus ulama pendakwah yang bercita-cita menyatukan umat islam. Namun, kini KH Zainuddin MZ telah meninggal dunia pada tanggal 5 Juni 2011 yang lalu.
Penerus KH Zainuddin MZ
Sebagi penerus adalah Fikri Haikal, putra pertama KH Zainuddin MZ. Sarjana agama dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ternyata dari 5 orang anak KH Zainuddin MZ, Fikri inilah yang diminta secara khusus untuk meneruskan cita-cita ayahnya.
Terbukti, sebelum meninggal dunia, KH Zainuddin MZ telah meminta Fikri Haikal untuk menggantikannya dalam berbagai ceramah di berbagai daerah.
Ingin Tetap Belajar dan Belajar.
Yang dilakukan selama ini oleh FIkri Haikal tentu saja tak lepas dari didikan ayahnya agar melayani umat, sebagai pendakwah muda dan professional namun tetap rendah hati.
Seringkali ia menghabiskan waktu di Masjid Fajrul Islam untuk bermunajat kepada Allah SWT dan mengenang kepergian KH Zainuddin MZ.
Beliau ini bisa dipanggil untuk semua kalangan tanpa pandang bulu, mulai dari lapisan bawah hingga atas.
Suara Khas.
Fikri Haikal kebetulan sekali memiliki suara yang mirip dengan ayahnya, KH Zainuddin MZ.
Nada suaranya yang khas dan seruan agar umat islam bersatu jadilah cita-citanya berlanjut.
Persaingan DAI.
Loh dai juga ada persaingan. Baru aku baca yang satu ini, dimana para dai saling bersaing untuk berebut untuk bisa manggung di televisi.
Tapi kalau aku saksikan di televisi, Fikri Haikal mengatakan kurang lebih bahwa dia berharap Indonesia tidak mengandalkan jenaka dan terjun ke dunia hiburan belaka. Dakwah harus meniru Rasulullah SAW, mendidik dan mencerdaskan umat.
Menurut Fikri Haikal, dakwah itu harus disertai teladan dan kesederhanaan, bukan mengutamakan untung dan materi. Sebab dakawah itu yang disampaikan adalah pesan dari Rasululah SAW dan Al Qur'an sehingga orang yang mendengarkan dakwah bisa menjalankan syariat Islam dengan baik.
Saya sendiri sanagt setuju dengan pernyataan Dai Fikri Haikal ini, sederhana saja jangan materi yang diutamakan. Toh dakwah tujuannya mencerdaskan umat islam, bukan untuk mencari materi.
Pastilah sangat besar pahala seorang dai yang bisa melakukan kesederhanaan dan keteladanan.
Ingat, dai dan ustad adalah contoh bagi masyarakat Indonesia ini, saya berharap agar dai atau ustad di negeri ini memberikan contoh yang sebaik-baiknya.
Masih banyak dai di luar sana yang tidak dikenal, namun di mata Allah SWT mereka-mereka itulah yang sangat disukai. Teladan baik, maka dia akan mendapatkan pahala, teladan buruk, dia juga akan memperoleh balasannya.
Senin, 14 November 2011
0 komentar:
Posting Komentar