Para dai khusus tersebut mempunyai tugas untuk memberikan pencerahan dan siraman rohani kepada puluhan ribu PSK yang menghuni puluhan lokalisasi di Surabaya dan daerah lain di Jawa Timur.
Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori mengatakan, para dai yang tergabung dalam Idial rutin menggelar pengajian setiap bulan sekali di lokalisasi. Program tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Pemprov Jatim melalui beberapa SKPD, yakni dinas sosial, biro administrasi kesejahteraan rakyat, dan biro administrasi kemasyarakatan setdaprov.
“Hasilnya ternyata cukup efektif untuk memberi penyadaran terhadap mereka,” ujarnya, Senin (19/9/2011).
Lebih lanjut Abdusshomad mengungkapkan bahwa saat ini sudah terkumpul 50 dai spesialis PSK. Para da’I tersebut diberi pelatihan khusus sebelum diturunkan langsung ke lokalisasi. Agar lebih efektif dalam menyampaikan dakwah untuk menyadarkan para PSK dan germo, para dai lebih banyak menyampaikan materi pengajian terkait masalah-masalah azab, siksa kubur, dan sanksi bagi ingkar menjalankan syariat.
Terobosan tersebut ternyata berbuah manis, pasalnya banyak PSK yang insaf di lokalisasi Dupak Bangunsari, yang dijadikan pilot project pengentasan PSK oleh Pemprov Jatim.
Sebelum program itu digulirkan, terdapat sekitar 232 PSK dan puluhan mucikari di Bangunsari. Namun, setelah beberapa kali pengajian, ada sekitar 35 PSK yang insaf, dan mau pulang ke kampung halaman masing-masing.
Alhamdulillah, semoga program tersebut dapat terus berjalan, dan kedepannya diharapkan tak aka nada lagi lokalisasi karena tak ada tenaga PSK yang ‘mau dipekerjakan’.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar