Konferensi Waligereja Filipina (The Catholic Bishop’s Conference of the Philippines/CBCP) mengakui bahwa berita sejumlah uskup telah menerima hadiah yang diberikan oleh sebuah lembaga judi negara, telah melukai Gereja dan umat Katolik setempat.
“Kami mohon maaf atas kepedihan dan kesedihan yang diakibatkan oleh peristiwa ini pada kalian,” kata ketua Konferensi Waligereja Filipina, Uskup Nereo Odchimar dari Tandag, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada akhir sidang pleno tiga hari para uskup Filipina di Manila, kemarin.
Uskup itu mengakui Gereja “sangat terluka” oleh kontroversi di mana beberapa uskup menerima hadiah uang tunai dan sarana-sarana olahraga dari Philippine Charity Sweepstakes Office (PCSO), sebuah lembaga judi untuk mencari pemasukan bagi negara.
“Kami merasa sedih bahwa banyak dari kalian, khususnya kaum muda, orang miskin, komunitas basis Gereja, telah dibingungkan oleh inkonsistensi antara tindakan dan pewartaan pastoral kami,” kata Uskup Odchimar.
Ia mengatakan, sejumlah anggota Gereja percaya para uskup yang terlibat dalam skandal itu tak bersalah, tapi sementara yang lain tidak percaya.
Ia mengatakan para uskup yang dituduh telah menerima hadiah bersedia dengan cara apapun untuk memulihkan luka akibat kontroversi yang diciptakan itu.
“Kami menjamin bahwa para uskup yang terlibat siap bertanggungjawab atas tindakan mereka dan menghadapi konsekuensi jika mereka terbukti melanggar hukum, melakukan penyimpangan dan tidak konstitusional,” kata Uskup Odchimar.
Ia mengatakan, Gereja akan meninjau kembali para uskup bekerja dengan biro pemerintah untuk membantu orang miskin sehingga kepekaan pastoral dihormati dan standar etika diperhatikan.
Uskup Odchimar menambahkan, tindakan para uskup tidak bermaksud buruk. Namun, ia mengakui bahwa para uskup itu menerima hadiah tanpa memperhitungkan dampak dari menerima “hadiah” itu.
Rencananya, hari ini, Rabu (13/7/2011), para uskup yang terlibat dalam skandal akan tampil di hadapan Senat untuk menjawab pertanyaan seputar kasus tersebut.
Senator Panfilo Lacson mengatakan, para uskup harus datang untuk membuktikan bahwa mereka menerima kendaraan tanpa ada niat buruk.
Beberapa uskup bahkan mendesak mantan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo untuk berbicara terus terang. Uskup Emeritus Mgr Teodoro Bacani dari Novaliches mengatakan sangatlah bijak jika Arroyo angkat bicara karena hal ini juga menyangkut dia. “Saya kira ini demi kebaikan para uskup jika ia (Arroyo) berbicara terus terang tentang alasan pemberian hadiah tersebut,” kata Uskup Bacani.
Sementara Uskup Butuan Mgr Juan de Dios Pueblos, yang mengaku meminta sebuah kendaraan dari Aroyo, mengatakan bahwa ia bisa mengakhiri spe
0 komentar:
Posting Komentar