Senantiasa lah kita hanya takut kepada Allah SWT, memujiNya, yang telah memerintahkan hambaNya yang beriman untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.
Allah SWT berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. A-Tahrim: 6).
Demikia pula, Rasulullah SAW telah membebankan kepada laki-laki tanggung jawab atas keluarganya dengan sabdanya,
"Laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan akan ditanya akan apa yang menjadi tanggung jawabnya."
Dari kandungan isi Al Qur'an dan hadits di atas, atau dengan kata lain bahwa Allah SWT dan RasulNya memerintahkan demikian, lanats apakah pantas laki-laki tersebut berusaha memaksa istrinya untuk menanggalkan pakaian syar'i (jilbab) kemudian berganti mengenakan pakaian yang diharamkan yang akan menjadikan istrinya itu sumber sekaligus sasaran fitnah.
Hendaknya dia takut kepada Allah SWT akan diri dan keluarganya dan hendaknya dia bersyukur atas nikmat Allh yang telah menyenangkannya dengan memberinya istri yang shalehah.
Adapun untuk sang istri, sama sekali tidak halal baginya mentaati suami yang menyuruh menanggalkan jilbab, tak halal seorang istri mentaati suami yang dalam kemaksiatan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk jika memerintahkan berbuat maksiat kepada Allah SWT, Sang Pencipta.
Jumat, 03 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar