Senin, 30 May 2011
KULONPROGO (voa-islam.com) – Warga Kulonprogo DIY menolak pembagian kondom gratis pemerintah setempat, karena dinilai turut melegalkan praktik seks bebas.
Upaya Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk menekan ledakan populasi penduduk dengan cara pembagian kondom secara cuma-cuma belum bisa dilakukan karena mendapat penolakan warga.
“Kita sosialisasikan (program keluarga berencana) lewat pembagian kondom gratis, tapi banyak warga yang menolak,” kata Mardiya, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad kemarin (29/5/2011).
Alasan penolakan itu, kata Mardiya, karena ada anggapan dengan pembagian kondom gratis ini seolah pemerintah turut berperan dalam melegalkan praktik seks bebas. “Padahal, sasarannya untuk menekan laju populasi penduduk serta mengurangi angka pernikahan dini. Target juga pada pasangan suami istri usia subur,” katanya.
....dengan pembagian kondom gratis ini seolah pemerintah turut berperan dalam melegalkan praktik seks bebas.....
Penolakan tersebut, kata Mardiya, berlangsung dalam sejumlah sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi di tingkat kecamatan di Kulonprogo. Caranya dengan pembagian lewat puskesmas atau melalui orang tua yang memiliki anak usia subur, yang telah menikah.
Tak berjalannya program tersebut kini membuat kantor BPMPDP dan KB hanya menyimpan ratusan stok kondom di puskesmas-puskesmas Kulonprogo.
Nampaknya pemerintah jangan hanya memikirkan angka populasi, tapi pikirkan juga dampak seks bebas akibat pembagian kondom gratis itu. [taz/tin]
0 komentar:
Posting Komentar