Usia 40 membawa persepsi yang berbeda terhadap lelaki dan wanita. Bagi lelaki usia 40 dianggap sebagai permulaan hidup baru, semangat baru, semakin matang. Konon, pada usia ini lelaki menjadi lebih matang, tepat membuat keputusan, bijak memberi arahan, lebih penyayang, lebih prihatin, lebih itu, lebih ini.

Bagi wanita usia 40 dikaitkan dengan perkara- perkara negatif, wanita pada usia tersebut dikatakan mulai mengendur dan 'dingin' dalam banyak hal. Sebenarnya, ini diakui sendiri oleh wanita, sebabitu mereka tidak suka usia empat puluhan disebut. Kalau ada suami yang mulai menunjukkantanda-tanda 'keriangan' luar biasa, ada panduan untuk isteri menyekat suami main mata dengan orang lain. Kaedah ini mungkin tidak ada dalam buku buku, tetapi boleh dicoba.

Pertama, layani suami seperti biasa. Hangatkan suasana dengan kata-kata yang menghangatkan. Contoh: "wuihhh, kumis abang sekarang tebal sangat, kita tengok pun geram!" Atau: "Abang sejak minum kopi herba itu, kita rasa luar biasa!"

Kata-kata seperti ini bisa membangkitkan semangat, dan suami merasa dihargai. Tetapi jangancakap saja, isteri patut buktikan dengan perbuatan. Jika hanya pandai memuji kumis, tetapi di bilik tidur isteri rebah dan tidur macam tunggul, pujian tentang kumis itu tidak berarti.

Tidak guna menyiapkan kopi dengan tujuh ramuan herba, sekiranya di tempat tidur istri berdengkur kuat seperti bom, tanpa sedikit pun menghiraukan perasaan suami yang seperti gelora tsunami.

Masalahnya ialah wanita pada usia 40, lebih- lebih lagi yang sudah beranak banyak, sudah mulai "dingin". Bukan putus haid, tetapi mulai tidak berapa minat mengadakan "hubungan". Mungkin sebab kesibukan di kantor, atau letih melayan anak-anak seharian di rumah, isteri menjadi "pasif". Letak saja kepala di bantal, terus berdengkur.

Pada hematnya, tanpa mengira usia, isteri patut bijak melakukan reaksi-reaksi hangat semasaberdua di kamar. Mungkin boleh coba urutan "cakar harimau". Sambil mencakar boleh bergurau senda, dan puji-puji tentang kumis. Kalau cakaran harimau sudah mengena, suami yang letih menjadi segar semula. Pasti suami akan membalas dengan cakaran kucing jantan. Apabilacakar berbalas cakar. Tentu harimau akan mengaum.

Hati-hati sekiranya isteri berkuku tajam, takut tersilap cakar luka pula kulit suami. Akibatnya, suami berasa kesakitan dan mungkin menggunakan tendangan kambing gurun hingga isteri terpelanting bawah tempat tidur! Kedua, isteri mesti terus bergaya. Sebenarnya wanita pada usia 40-45, masih cantik dan menawan. Masih anggun dan mempesona. Memanglah tidak 'imut' seperti gadis belasan tahun lagi 'trang-tang-tang'. Tetapi sekiranya bijak mendandan diri, suami pasti tidak melirik pada orang lain.

Masalahnya ialah sebagian isteri, terutama yang menjadi Ibu seharian, tidak menghiraukan soal penampilan diri. Kurang ramah lingkungan. Rambut tidak disisir, menggerbang macam ekor atau penunggu pohon beringin dalam cerita Misteri Nusantara. Dahi berkerut, bibir berkedut. Tanpabedak, tanpa gincu. Pipi pun berminyak. Sudahlah begitu, pakaian pun asyik kain batik lusuh dengan t-shirt leher bulat yang ketiaknya terkoyak sedikit. Ini sudah menjadi uniform tidakresmi, suri rumah yang tidak berseni. Kalau rupa seperti ini yang dilihat oleh suami setiap hari, belum masuk usia 40 tahun pun suami sudah melirik wanita lain. Jika tiap hari menonton "mak lampir", suami pun merasa muak juga. Suami pun hendak melihat benda-benda indah.

Sebenarnya, mendandan diri bukan susah sangat. Lagi pun kebanyakan suami tidak cerewet sangat. Suami tidak mengharapkan isteri menyambutnya dengan pakaian bermerk, atau jari lentik dengan kuku berwarna, bibir merah dan basah berkilat, rambut ikal mayang rebonding, alis lentik bagai penari.

Apa yang dikehendaki oleh kebanyakan suami ialah penampilan seorang isteri yang rapi, sopan dan kelihatan manja. Jangan lentuk sangat, suami lemas pula. Rambut perlu disisir rapi, pada hari-hari tertentu (petang Khamis umpamanya!) boleh letak bunga mawar di kepala. Tetapi, jangan pula berlebih hingga pasang bunga manggar di kepala. Nanti suami pikir isteri sudah senewen.

Pipi patut dihias supaya tidak nampak berminyak macam mak jual gorengan. Kalau tidak mampu pakai bedak yang bermerek, bedak biasa pun boleh, asalkan disapu dengan rapi. Jangan asyik lumur dengan bedak beras dingin sehingga wajah kelihatan seperti wayang China purba!

Tidak salah menyambut kepulangan suami dengan haruman. Semburlah pewangi yang bisa membangkitkan semangat. Kalau tidak ada pewangi pun gunakanlah haruman asli dari bunga cempaka, melur, kenanga atau lain-lain bunga wangi. Kalau pun lelah memasak di dapur pastikan bau serbuk kari, sambal belacan, trasi, atau bau ikan asin tidak melekat di tubuh.

Ketiga, mesti selalu senyum. Sambutlah suami dengan senyum paling manis. Senyum yang ikhlas,dan bukan dibuat-buat. Ingat, orang lelaki dapat membaca antara senyuman ikhlas dan senyum palsu. Tetapi, jangan tawa tidak tentu pasal, nanti suami kira isteri kerasukan kuntilanak.

Tidaklah diharapkan isteri mengurut-urut bahu atau dada suami sebaik masuk ke rumah, lebih-lebihlagi di hadapan anak-anak. Memadailah istri menegur: "Abang nampak letih, boleh kita ambilkan air? Abang mau air sejuk atau air panas?"

Tetapi, jangan pula memberitahu suami hal hal yang mungkin mematikan semangatnya, seperti: "Tadi ada orang datang, dia kata abang sudah tiga bulan tak bayar ansuran kredit mobil, betul kah?" Atau: "Orang sebelah itu beli TV 29 inci, bisa tak kita beli yang 36 inci?"

Keempat, ketika di bilik tidur. Ini penting, sebab bilik tidur adalah tempat istirahat bagi suami isteri. Tempat tidur mesti rapi dan menarik. Semburkan haruman supaya semerbak sepanjang malam. Sesekali taburkan bunga-bunga wangi di atas kasur. Barulah bersemangat untuk cakaran harimau atau cakaran kucing. Malangnya, bagi isteri yang sudah melewati empat puluhan, bau haruman di kamar beradu biasanya tidak dihiraukan lagi. Tidak ada bau minyak wangi, seperti zaman baru-baru kawin dulu. Apa yang memenuhi bilik tidur sekarang hanyalah bau minyak angin. Bilik tidur penuh dengan beraneka minyak angin. Penjuru kasur ada minyak pegal linu, tepi bantal ada minyak kayu putih, atas bantal ada minyak pening kepala, bawah kasur pun ada minyak tanah pula.

Walaupun sudah lemah sana-sini, minyak- minyak itu bukan di kamar tidur tempatnya. Kalau setiap malam hidung suami tersumbat bau minyak angin, matilah seleranya untuk mencakar. Ini isteriperlu faham. Suami pun perlu pandai goda isteri. Kalau isteri saja yang berusaha jaga penampilan diri dan melayan suami, suami pun perlu macam itu. Bila keluar saja bergaya, tapi di rumah pakai sarung tak berbaju, perut pula mulai buncit, malas makin menjadi- jadi, macam mana isteri masuk bilik tak terus berdengkur, kalau semua urusan rumah sendirian tanpa bantuan suami. Perlu sama sama. Ada give and take.

***

Betapa berat semua itu jika tanpa arahan danlandasan ajaran Allah dan Rasulnya. Sebaliknya segalanya mudah dan indah jika karena Allah. Bernilai ibadah menjadi simpanan amal untuk akhirat.

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.