Hampir semua orang
berlindung dan berharap kepada Allah Ta’ala terhindar dari stroke. Barangkali tiap orang tak bisa membayangkan bila tiba-tiba tubuhnya mengalami kelumpuhan sebelah kiri atau kanan, mulutnya miring , sulit bicara (pelo), apalagi sebagian penderitanya tak kuasa mengendalikan air liur yang mengalir dari sisi bibirnya… Penderita stroke di negeri ini dan di dunia terus meningkat, bahkan angkanya semakin fantastis. Sebuah penelitian menyebutkan 1 dari 6 orang di Indonesia berpotensi terserang stroke atau penderita kelumpuhan ini.
Banyak opini yang menjelaskan bahwa stroke akibat lanjutan dari hipertensi, diabetes mellitus atau gaya hidup yang tak terkontrol sehingga merusak metabolisme tubuh. Tidak sedikit pula yang menyatakan bahwa kelumpuhan sisi tubuh ini tidak ada hubungannya dengan masalah kejiwaan atau tekanan pikiran/stress.
Namun anehnya, khalayak umum mulai banyak yang memahami diantara pemicu stoke adalah hipertensi. Sedangkan hipertensi (darah tinggi) sendiri sumber utamanya adalah masalah kejiwaan/stress. Termasuk diabet (kencing manis) yang dianggap sebagai pemicu stroke juga tidak bisa dipungkiri bahwa naiknya laju gula darah atau menurunnya fungsi pankreas, diantaranya juga dipengaruhi oleh terkurasnya energi akibat masalah kejiwaan, ketegangan, kecemasan alias stress.
Artinya, bila dikaitkan antara stroke dengan stress ternyata erat sekali hubungannya. Apalagi penyakit ini lebih umum ‘bermain’ di wilayah usia manula atau lebih dari 50 tahun. Stroke yang menyerang usia manula ini menunjukkan adanya celah-celah kelemahan pada masa usia tersebut yang harus dipahami dan diwaspadai
Rabu, 02 Maret 2011
0 komentar:
Posting Komentar