Assalamualaikum wr.wb.

Saudaraku semua, yang pertama saya katakan saya mau bertanya, kalau nih kamu sakit apa yang kamu lakukan? Pasti kedokter iya kan. Dan sesampainya di Dokter si dokter malah nanya, Sakitnya apa? Berarti kita datang sama yang ngga tau, buktinya dia masih nanya. Kalau mobil kita apa motor kita rusak kemana nih kita? Kebengkel kan, dan di bengkel si montir juga masih nanya, yang rusak apanya? Setelah kita cerita baru dia bekerja. kalau kita laper apa yang kita cari? Makanan kan. Dan kalo ban kita kempes, pasti kita ke tukang tambal ban, saking kenalnya kita sama tukang tambal ban tadi, begitu kita sampai situkang tambal ban tadi langsung connect nih, langsung deh dia ngerjain.

Yang tadi itu pertanyaan Tauhid apa coba artinya? Berarti kalau kita punya keinginan kita punya masalah kita tidak datang kepada Allah kita tidak menghadap kepada Allah, itu tandanya kita tidak mengenal Allah, kita tidak mengenal Allah sebaik kita mengenal Dokter saat kita sakit, kita tidak mengenal Allah sebaik kita mengenal bengkel untuk mobil kita, kita tidak mengenal Allah sebaik kita mengenal makanan dan minuman, dan konyolnya lagi kita tidak mengenal Allah sebaik kita mengenal tukang tambal ban saat ban kita kempes.

Padahal jika kita datang Kepada Allah Swt. Allah tidak perlu bertanya lagi karena Allah Maha tahu akan segala hal. Kenapa Dokter masih bertanya? Kenapa bengkel masih bertanya? Itu karena mereka merasa kita yang punya Badan jadinya mereka pikir kita lebih tahu. Tapi Allah Swt. Tidak perlu bertanya. Siapa yang punya masalah siapa yang punya keinginan, Ayo kita Datang Kepada Allah. Jika Allah sudah Berkehendak maka pasti akan terjadi “ KUNFAYAKUUN ”.

Ada enam hal atau enam langkah yang diperintahkan Rasulullah yang harus dilakukan ketika kita benar-benar bermasalah, jika kita menjalankannya secara Sempurna Insya Allah Masalah apapun keinginan apa pun pasti terpenuhi. Ini nih enam cara yang disebutkan Rasulullah Saw. :

1. Ketika hati sedang gundah, sedang dirundung masalah “Berwudhulah kalian”
2. “Sholatlah 2 Rokaat” kata Rasulullah nih. Sholat disini Sholat apa aja tapi yang diperintahkan Rasulullah konteksnya Sholat Hajat.
3. Membaca Al-Qur’an
4. Berdoalah Kepada Allah dengan Khusyu
5. Berpasrah dirilah Kepada Allah
6. Dan Bersedekahlah.

Insya Allah jika kita menjalankannya dengan Sempurna, tidak ada masalah yang tidak selesai Jika Allah sudah Berkehendak. Tapi yang kita lakukan ini jangan cuman saat kita punya masalah jangan cuman saat kita punya keinginan. Tapi datanglah kepada Allah setiap waktu setiap saat agar kita senantiasa mengenal Allah dan senantiasa ada Di jalan yang Diridhoin-Nya.
Allah Berfirman pada Surat Ali Imran ayat 26 dan 27 :


Allah lah yang memberikan segalanya, dan Allah lah yang dapat mengambil segalanya itu pula, Bukan manusia yang menentukan tapi Di tangan Allah Swt. Karena Allah maha Kuasa atas segala sesuatu. Subhanallah, coba deh saudaraku semua kita bayangkan jika kita benar-benar mengenal Allah, maka semua masalah akan dapat dihadapi dengan rasa Ikhlas dan tentunya dengan jalan-Nya yang benar. Karena Allah Maha Kuasa. Tidak ada yang tidak mungkin dalam Bahasa Allah Swt. Jika kita mengenalnya, Kunfayakuun,jangankan mengubah Nasib Manusia, Malampun bisa Allah ubah menjadi siang, dan siang bisa Allah ubah menjadi malam, apapun bisa Allah lakukan Jika Allah Berkehendak. Bahkan yang lebih sulit, membangkitkan kembali orang yang sudah mati Allah bisa. Subhanallah.

Jika Allah sudah memberikan jalan kepada kita, bukan hanya jalan yang kita sangka saja tapi Allah bisa memberikan jalan kepada kita yang sebelumnya jalan itu tidak pernah kita sangka. Subhanallah. Tanpa batas Allah Berkehendak.
Kita lihat Firman Allah Swt. Lagi pada Surat Fatir ayat 2 dan 3 :


Allah lah yang memegang semua Kehendak apa yang akan terjadi, jika Allah memberikan kepada kita tak ada suatu hal pun yang dapat menghentikannya, nikmat semua yang kita miliki semua karena Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Subhanallah.

Allah bisa memberi sesuatu nikmat yang sangat dahsyat yang tidak pernah kita minta sebelumnya, apalagi yang kita minta kepada-Nya, jika Allah berkehendak maka pasti akan terjadi. Coba kita pikirin nih. Apa kita pernah minta diberi telinga untuk mendengar? Apa kita pernah meminta diberi mulut untuk berbicara? Apa kita pernah meminta apa yang ada dalam tubuh kita? Tapi Allah sudah memberi kita semuanya. Allah memberi kita telinga sudah dalam keadaan bisa mendengar, memberi mulut dalam keadaan bisa berbunyi. Subhanallah. Apakah ada selain dari pada-Nya yang dapat memberi pada kita? Tidak Laillahailallahu! Tiada Tuhan selain Allah.

Satu lagi nih kita lihat Firman Allah pada Surat At Thalaaq ayat 2 dan 3 :


Jika kita Umatnya mau Bertawakal berserah diri kepada Allah Swt. Maka Allah akan memberikannya jalan keluar, jalan keluar itu belum tentu dari jalan yang disangkanya karena Allah Maha segalanya, Allah lah yang memberi jalan dari mana saja. Bertawakalah maka Allah Swt. Yang akan Mengurusnya. Subhanallah.

Begitu sayang begitu cinta Allah pada kita, Allah Maha segalanya, maka kenalilah Allah dengan benar-benar, jangan hanya mau mengenal Allah saat kita susah saja, nanti Allah akan memberi kita susah terus agar kita selalu ingat kepada-Nya.

Rasulullah Bersabda :
Ingatlah Allah ketika kamu susah maka Allah akan mengingatmu ketika kamu senang, dan Ingatlah Allah ketika kamu senang maka Allah akan ingat saat kamu susah”.

Marilah saudaraku semua kita selalu ingat kepada Allah kita berpegang pada kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya. Insya Allah kita akan menjadi Hamba-Nya yang dicintai-Nya.
Sekian dari saya semoga Ilmu diatas dapat bermanfaat untuk membuat kita semakin mengenal Allah Swt. jangan lupa nih saudaraku, selalu percaya akan kekuasaan Allah dan keadilan-Nya, karena Allah tidak akan membiarkan Umat-Nya yang cinta pada-Nya teraniaya. Cintailah Allah SWT.

SALAM MUSLIM!

Wassalamualaikum wr.wb.

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.