Diterjemahkan dari Crossing The Desert of Life
Ditulis Oleh: M. R. Bawa Muhaiyaddeen ; Penerjemah Dimas Tandayu


Sayangku, cucu-cucuku, anak-anakku, putra-putriku. Maukah kau ikut denganku ke Arabia? Sejauh kau memandang, yang terlihat hanyalah padang pasir. Lihat bagaimana angin menghembuskan pasir hingga menjadi sebuah gurun. Beberapa tebing bebatuan ada disini dan disana, dan biasanya terdapat semak-semak berduri atau pohon kurma, tetapi saat ini dapatkah kita melihat air, orang-orang, perkampungan, atau kehidupan lainnya?. Kemanapun kita memandang, kita hanya melihat pasir, batu-batu dan cakrawala yang menjulang. Jika manusia terdampar disini, dia akan berhadapan dengan badai gurun, angin topan dan matahari yang menyengat.

Cucu-cucuku, berkenala sepanjang padang pasir ini akan menjadi sangat sulit. Dapatkah kau rasakan kakimu tenggelam kedalam pasir setiap kali kau melangkah? Kau harus mengangkatnya pada setiap langkahmu. Oh, lihat disana, diujung cakrawala. Dapatkah kau melihat burung unta berlari bergerombol menelusuri gurun? Mereka bisa berlari hingga dua puluh kilometer perjam. Kita tidak dapat berlari secepat itu. Kenyataannya, kaki kita terasa sangat berat dipasir dan menyulitkan kita untuk berjalan. Tetapi kita harus terus bergerak, karena jika kita diam disini kita akan mati. Kita harus mencari air sebelum badai gurun datang. Jangan sampai keletihan, kita tidak boleh membuang waktu. Kita harus terus berjalan.

Awas nak! banyak kalajengking dan ular di dekat batu itu. Beberapa ular adalah jenis ular yang berjalan merayap kesamping ketika menyusuri pasir. Lihat, kau juga bisa melihat beberapa iguana dan tikus, dan disebelah sana ada seekor rubah. Bagaimanapun juga mereka semua bisa hidup di padang pasir ini. Tetapi sangatlah tidak mungkin bagi manusia untuk bisa bertahan hidup di sini dimana mataharinya sangat menyengat dan tanahnya yang tandus, dengan hanya beberapa pohon saja yang bisa memberi keteduhanCucu-cucuku, mari kita berjalan menuju gunung bebatuan diujung sana. Lihat! Apakah kau melihat asap yang datang dari sana? Ayo kita berjalan lebih dekat lagi. Sekarang mata kita bisa melihat dua atau tiga tenda dengan kuda dan unta yang diikat di luar. Tetap berjalan, kita hampir sampai disana. Sepertinya beberapa keluarga nomad hidup di sini. Mereka pasti berasal dari suku yang hidup di padang pasir. Para nomad biasanya dipandang rendah dan digolongkan kedalam kasta yang rendah oleh mereka yang menggolongkan diri mereka sebagai kasta yang tinggi. Tetapi mereka ini sangatlah baik dan bijaksana. Lihat bagaimana mereka mendatangi kita dan menawari kita makanan dan air dari kendi-kendi mereka.

“Salam, mari bergabung dan makan bersama kami. Apa yang membawa kalian kemari?
“Kami datang untuk menjelajahi padang pasir. Dan kami belum bertemu seseorang pun sampai Tuhan membimbing kami kepadamu.”

“Sahabatku, kau membutuhkan air untuk perjalananmu. Hanya terdapat sedikit mata air di daerah ini, tetapi kami bisa memberitahu kepadamu bagaimana untuk menemukan mata air itu. Kami juga bisa mengarahkanmu kepada beberapa orang yang memiliki rumah di gunung terdekat. Kau selayaknya bisa menemukan mereka dengan mudah, tetapi jangan dengan berjalan kaki. Silahkan bawa kuda-kuda dan unta-unta kami, mereka terlatih untuk berjalan di gurun dan akan membuat perjalanan kalian lebih mudah. Kami menungganginya kemanapun kami pergi.”

Cucu-cucuku, apakah kau tidak bertanya-tanya bagaimana mereka menemukan makanan di tanah yang panas dan tandus ini? Ayo kita tanya tuan rumah kita. Kita bisa belajar sesuatu jika kita mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang ia katakan kepada kita.

“Kami memakan binatang yang hidup di gurun, burung-burung unta dan unta-unta, beberapa sapi liar dan beberapa ayam. Kadang-kadang kami menangkap sejenis kambing gunung yang memakan rumput pada bebatuan. Dimanapun kami menemukan air, kami menggali sumur, mengisi kendi-kendi kami, dan membawanya kembali ke tenda kami. Kami juga mendapatkan susu dari unta-unta kami. Bagaimapun kami memutuskan untuk tetap disini.Hidup mungkin sulit, tetapi kami tidak pernah kekurangan makanan. Tuhan selalu mencukupi kebutuhan kami.
Cucu-cucuku, ayo kita minum sedikit air dari kendi-kendi ini. Lihat, airnya sebening kristal dengan bayangan agak kebiru-biruan.Mmmm, rasanya begitu segar dan nikmat. Siramkan sedikit ke badanmu. Air itu akan menghilangkan keringatmu dan mendinginkanmu. Ahh, begitu segarnya.

Cucu-cucuku, perjalanan hidup kita sama seperti berjalan mengarungi padang pasir. Kita harus menyeberangi lautan ilusi dan kemudian menyeberangi padang pasir kehidupan. Hari ini kau telah mengalami kesulitan-kesulitan yang ada di kehidupan gurun, dan tetap saja banyak mahluk hidup disini yang hidup tanpa mengalami kesulitan. Unta-unta, burung-burung elang, rubah-rubah, dan ular-ular juga tidak kesulitan dengan badai gurun. Hanya manusia yang menderita. Binatang-binatang hidup hari demi hari, menerima apa saja yang mereka dapatkan setiap harinya. Mereka tidak memiliki kemampuan analisa yang bijak untuk mengetahui yang benar dan yang salah. Mereka memakan apapun yang diberikan kepada mereka, tanpa berpikir akan masa depan.

Tetapi manusia merasakannya sangat sulit. Ia mengumpulkan barang-barang dan menyimpannya untuk besok, hari setelah besok, dan juga untuk sepanjang hidupnya. Ia menimbun barang-barang untuk anaknya dan istrinya. Ia mengumpulkan begitu banyak barang-barang dan mengikat mereka menjadi sebuah timbunan besar. Dia membawa keburukan, hasrat, kegelapan, ikatan keturunan, ilusi, dan fanatisme. Apakah kau melihat bagaimana akan sulitnya bagi dia untuk berjalan menyeberangi padang pasir kehidupan dengan segala beban ini? Dia mencoba membawa muatan yang begitu berat, tetapi ia mendapati kesulitan karenanya bahkan untuk mengangkat kakinya sendiri. Binatang-binatang tidak membawa beban seperti itu. Kau lihat betapa mudahnya burung-burung unta berlari menyeberangi padang pasir. Manusia tidak dapat berlari secepat itu karena ia membawa begitu banyak timbunan beban. Dan seiring dengan waktu, badai gurun dari pikiran dan hasratnya berhembus melawan dirinya dan menekannya ke dalam. Betapa menderitanya ia!

Bahkan jika manusia memutus untuk berenang menyeberangi lautan ilusi, ketika ia telah gagal keluar dari daratan padang pasir ini, gundukan pasir menimpanya dari atas dirinya dan ia mati dalam neraka. Lalu rubah-rubah, anjing-anjing liar, tikus-tikus besar akan memangsa jasadnya. Manusia datang ke padang pasir kehidupan dengan sifat-sifat neraka, dan neraka menunggunya disana, siap untuk memangsanya.

Sayangku, cucu-cucuku. Kita harus berenang menyeberangi lautan ilusi, menyeberangi padang pasir kehidupan, dan menaiki gunung bebatuan dari pikiran. Kita harus menghindar dari semak-semak berduri yang merupakan sifat-sifat beracun yang berkembang didalam pikiran kita. Kita harus menghindar dari sifat jahat yang menyambar untuk memangsa kita, dan dari rubah-rubah, anjing-anjing liar, burung bangkai, singa-singa, harimau-harimau, dan beruang yang siap untuk mencabik tubuh kita. Kita harus menghindar dari setan yang berkeinginan amat besar untuk menelan kita.
Anakku, pada perjalanan ini kita belajar betapa sulitnya kehidupan di padang pasir. Tetapi kaum nomad yang kita temui tidak mengalami kesulitan yang berarti. Mereka sangat bahagia hidup disini, karena mereka mengetahui bagaimana untuk bertahan hidup di tanah yang tandus dan kering ini. Mereka memiliki unta-unta dan kuda-kuda untuk membawa mereka di padang pasir, mereka memiliki tenda yang memberi mereka tempat berlindung, dan mereka mengetahui bagaimana dan dimana untuk mencari makanan. Mereka bisa memberi kita kenyamanan dan menunjukkan kita bagaimana menemukan air. Kita menderita karena kehausan, karena kita tidak menyadari bahwa terdapat air di tempat kita berjalan. Tetapi mereka mengetahui.

Cucu-cucuku, sebagaimana ada manusia yang mengetahui bagaimana untuk hidup di padang pasir, terdapat beberapa manusia bijak yang mengetahui bagaimana caranya menjelajahi padang pasir kehidupan. Manusia yang bijak tidak menemukan kesulitan dalam perjalanan ini, karena ia berjalan pada keimanan, keteguhan, kebenaran, kebersamaan, dan cinta. Dia berjalan pada kearifan, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan Tuhan, yang dapat bergerak sangat cepat. Anakku, manusia seperti itu akan membantu memudahkan perjalananmu dengan menawarimu bentuk perjalanan yang sama.

Sebagaimana suku nomad bisa memberitahu dimana kita dapat menemukan makanan dan air, manusia bijak bisa memberitahu kita dimana menemukan kebenaran. Dia bisa menunjukkan kepada kita bagaimana untuk meringankan kelelahan, kelaparan, kehausan dan bagaimana membuat perjalanan kita menjadi mudah. Dia akan menjelaskan dan menunjukkan setiap jalan dan setiap langkah yang ada diperjalanan. Dia akan menunjukkan kepada kita bagaimana caranya menyeberangi lautan ilusi, bagaimana menyeberangi padang pasir kehidupan, dan bagaimana untuk menghindar dari binatang ketidaktahuan. Dia akan menunjukkan kepada kita, “Ini adalah sifat-sifat baik, Ini adalah sifat bijak, inilah Tuhan.” Manusia bijak akan mengajarkan kepada kita bagaimana menjalani hidup kita, bagaimana menghalau ketidaktahuan dan menghindari kecelakaan, bagaimana menghindar dari angin topan, dan akhirnya bagaimana mencapai kebebasan bagi jiwa kita dan membangun hubungan menuju Tuhan. Manusia bijak mengetahui semua ini. Dan ketika kau berjalan bersamanya menyeberangi padang pasir kehidupan, kau akan menemukan perjalananmu lebih mudah karena bantuannya.

Sayangku, cucu-cucuku, tolong pikirkan dalam-dalam tentang hal ini. Kau harus menemukan manusia bijak seperti ini, seseorang yang telah menyeberangi padang pasir ini dan mengetahui jalannya. Dia akan menolongmu pada setiap jalan. Sangatlah sulit untuk menemukan manusia sejati. Hal ini telah terbukti dimasa lalu, terbukti di masa sekarang, dan akan tetap terbukti di masa yang akan datang. Memang sulit untuk menemukan seseorang yang mengetahui jalannya. Juga cukup sulit untuk menemukan makanan dan air yang kau butuhkan, tetapi kamu harus belajar bagaimana caranya. Kau jangan berharap keajaiban untuk membantumu. Apa gunanya keajaiban jika kau tidak bisa keluar dari padang pasir?

Cucu-cucuku, padang pasir kehidupan penuh dengan binatang-binatang. Jika kau tidak melewati padang pasir ini, kau akan mati dan menjadi makanan untuk rubah-rubah dan setan. Tetapi jika kamu menemukan manusia yang bijak, kau akan berhasil dalam menyeberangi padang pasir kehidupanmu dengan kebahagiaan, cinta dan kegembiraan. Itu adalah keajaiban yang sebenarnya. Keajaiban yang terjadi didalam diri, bukan sesuatu yang orang-orang melakukannya dari luar. Tolong mengerti hal ini, cucu-cucuku. Semoga Tuhan memberimu kearifan dan kejernihan hati untuk melakukan ini. Amin. @@@

==> Kampus WongAlus

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.