1. Dari Abu hurairah ra. Dari Nabi SAW beliau bersabda :
Biarkanlah jangan kalian pertanyakan suatu hukum meninggalkannya (selagi aku tidak menerangkan hukumnya)
pada kalian. Sebab, orang-orang sebelum kalian celaka, karena banyaknya bertanya dan perselisihan mereka dengan para Nabi. Jadi, apabila aku mencegah sesuatu kepada kamu, maka jauhilah, dan apabila aku mememrintahkan kamu sesuatu maka kerjakanlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah ra., ia berkata :
Rasulullah SAW memberi nasihat kepada kami. Nasihat itu menggetarkan hati dan mencucurkan air mata kami. Maka kami bertanya: “Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan merupakan nasihat merupakan nasihat yang terakhir, maka berilah kami wasiat.” Beliau bersabda :”Aku wasiatkan kepadamu agar tetap selalu bertakwa kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, serta tetap mendengar perintah dan taat, walaupun yang memerintah kalian itu seorang budak. Sesungguhnya orang yang masih hidup diantaramu, akan melihat banyak perselisihan. Maka wajib atasmu memegang teguh akan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk oleh Allah. Dan berpegang teguhlah pada sunnah itu dan jauhilah urusan-urusan yang dibuat-buat (bid’ah) sesungguhnya setiap bid’ah itu sesat.”(HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)

3. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda : “Semua umatku masuk surga, kecuali orang-orang yang berpaling.” Ada yang bertanya : “Wahai Rasulullah, siapa saja
mereka?” Rasulullah SAW bersabda :”Siapa saja yang taat kepadaku pasti masuk surga. Dan siapa saja mendurhakaiku dialah termasuk orang-orang yang berpaling.” (HR Bukhari)

4. Dari Abu Muslim, ada yang mengatakan Abu Iyas Salamah bin ‘Amr Al-Akwa’ra., ia berkata : Ada seorang laki-laki makan di hadapan Rasulullah SAW dengan tangan kirinya, kemudian
beliau bersabda : ”Makanlah dengan tangan kananmu!” Ia menjawab : “Saya tidak dapat makan dengan tangan kanan.” Beliau bersabda lagi : “Tidak, sebenarnya kamu bisa, yang
menyebabkanmu tidak mau menggunakan tangan kanan karena kesombonganmu.” Akhirnya, ia tidak dapat mengangkat tangannya ke mulutnya.” (HR. Muslim)

5. Dari Abu Abdullah Nu’man bin Basyir ra’, ia berkata :”Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :”Luruskanlah dan samakanlah barisan shalatmu, atau kalau tidak, niscaya Allah
akan benar-benar merubah bentuk wajahmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim dikatakan :”RasulullahSAW Senantiasa meluruskan shaf-shaf kami, seakan-akan beliau meluruskan kayukayu panah. Kemudian ketika beliau menganggap bahwa kami sudah mengerti, pada suatu hari beliau keluar langsung siap untuk salat, tetapi beliau melihat ada seseorang yang dadanya menonjol ke depan, kemudian beliau bersabda : ”Wahai hamba Allah, kamu semua harus benar-benar meluruskan barisanmu, atau kalau tidak,
niscaya Allah akan benar-benar merubah bentuk wajahmu.”

6. Dari Abu Musa ra’, ia berkata :”Pada suatu malam di Madinah ada satu rumah terbakar disebabkan penghuninya lalai. Ketika peristiwa tersebut diceritakan kepada Rasulullah SAW,
beliau bersabda : ”Sesungguhnya api ini bisa menjadi musuh bagi kalian, maka dari itu, jika kalian tidur, padamkanlah api itu (lampunya).” (HR Bukhari dan Muslim)

7. Dari Abu Musa ra., ia berkata :Rasulullah SAW bersabda : ”Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang ditugaskan oleh Allah untukku menyiarkannya adalah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Sebagian bumi ada yang baik, sehingga dapat menerima air dan menyimpannya kemudian menumbuhkan rerumputan dan tetumbuhan yang lain. Sebagian ada yang kering tapi dapat menyimpan air lalu Allah memberikan manfaat kepada manusia dengan bumi yang kering yang mengandung air itu, sehingga manusia minum, menyiram dan bertanam darinya. Sebagian lagi adalah tanah berbatu yang tidak bisa menyimpan air dan tidak dapat pula menumbuhkan rerumputan. Demikianlah perumpaman orang yang pandai dengan agama Allah dan ilmu atau petunjuk-petunjuk dari Allah yang bisa memberi manfaat pada dirinya, dia belajar hingga pandai lalu mengajarkan ilmunya (kepada orang lain). Demikian pula perumpamaan orang yang tidak peduli yang tidak dapat menerima petunjuk ajaran Allah yang diutuskan untukku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Dari Jabir ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Perumpamaan diriku di antara kalian adalah bagaikan seorang laki-laki yang menyalakan api, lalu mulailah laronlaron
dan serangga-serangga mengerumuni api. Sementara itu, laki-laki tersebut mencegat laron dan serangga-serangga itu, jangan sampai tercebur ke dalam api. Saya akan selalu menarik kalian dari belakang,jangan sampai kalian tercebur kedalam api, tetapi (diantara) kalian memberontak lepas dari tanganku.” (HR Muslim)

9. Dari Jabir ra., ia berkata :”Sesungguhnya Rasulullah SAW menyuruh untuk membersihkan tangan dan piring ketika makan. Beliau bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak tahu
dimana letak keberkahan makanan itu.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah SAW bersabda : “Jika makanan salah seorang di antara kamu jatuh, hendaklah ia mengambilnya dan membersihkan kotoran yang melekat kemudian
makanlah, dan jangan biarkan makanan itu untuk setan. Dan janganlah kamu membersihkan tangan dengan sapu tangan sebelum membersihkan jari-jari tangan dengan mulut, karena
sesungguhnya ia tidak tahu di mana letak keberkahan makanan itu.”


Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah SAW bersabda : “Setan itu
selalu hadir menyertai salah seorang di antara kalian dalam segala hal, juga ketika ia makan. Oleh sebab itu, jika makanan salah seorang di antara kalian itu terjatuh, maka hendaklah ia membersihkan kotoran yang melekat kemudian makanlah dan janganlah ia meninggalkan makanan itu untuk setan.”

10. Dari Ibnu Abbas ra’, ia berkata : ”Rasulullah SAW berdiri di tengah-tengah kami untuk memberi nasihat : “Hai sekalian manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan di hadapan
Allah Ta’ala dalam keadaan telanjang bulat dan tidak beralas kaki sebagaimana pertama kali kita diciptakan. Itu adalah janji Allah untuk kita dan sesungguhnya janji itu pasti akan dilaksanakan. Ingatlah! Sesungguhnya pertama kali makhluk yang diberi pakaian kelak di hari kiamat adalah Nabi Ibrahim as. Ingatlah! Sesungguhnya nanti akan ada dari umatku yang didatangkan dari sebelah kiri dan mereka akan disiksa, kemudian aku berkata : “Wahai Tuhanku, mereka itu adalah umatku.” Allah berfirman : “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang diperbuat mereka sepeninggalanmu.” Maka saya berkata sebagaimana perkataan Nabi yang lain :
“Sesungguhnya saya menjadi saksi mereka selama saya berada di sisi mereka dan sesudah saya mati, Engkau pulalah yang mengetahui segala sesuatuanya. Apabila engkau Menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka maka
sesungguhnya engkau adalah Zat Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.” Kemudian aku diberitahu :”Sesungguhnya mereka itu murtad dari agama Islam semenjak engkau tinggalkan
mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

11. Dari Abu Said Abdullah bin Mughaffal ra’, ia berkata : “Rasulullah SAW melarang bermain ketepil dan bersabda : “Ketepil itu tidak dapat membunuh binatang buruan, dan tidak dapat untuk melukai musuh, hanya saja ia akan mencukil mata dan mematahkan gigi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain. Rasulullah SAW bersabda : “Kerabat Ibnu Mughaffal ada yang bermain ketepil kemudian ia dilarangnya dan dikatakan, bahwa Rasulullah SAW melarang untuk bermain ketepil, dan ia mengatakan pula bahwa ketepil itu tidak dapat digunakan untuk berburu. Setelah itu mereka masih tetap terus bermain ketepil. Akhirnya ia berkata : “Kata telah saya beri tahu, bahwa Rasulullah SAW melarang bermain ketepil, oleh sebab itu saya tidak akan berbicara lagi denganmu selamanya.”

12. Dari ‘Abbas bin Rabi’ah, ia berkata : “Saya pernah melihat Umar bin Khattab ra. Mencium Hajar Aswad, seraya berkata: “Aku tahu engkau adalah batu, engkau tidak bisa memberi manfaat dan tidak pula membahayakan. Seandainya aku tidak pernah dan tidak pula membahayakan. Seandainya aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menciummu, tentu
akupun tidak menciummu.” (HR Bukhari dan Muslim)


0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.