Mimpi melihat Toko di pasar-pasar ta’birnya adalah harta atau perniagaan dengan mata uang yang berbeda-beda. Jika ada seorang duduk di toko tanpa niaga maksudnya banyak percakapan yang membicarakan orang yang bermimpi tersebut.

Rumah mengandung ta’bir yang bermacam-macam.

Jika rumah tidak diketahui bangunannya, asal-usulnya, penghuninya dan tempatnya, maka ta’birnya adalah negeri akherat. Maka keadaannya di negeri akherat nanti dan amal kebaikan yang telah dilakukannya adalah menurut kadar rumah yang dilihat dalam mimpinya itu dalam hal sempit dan lapangnya serta indah tidaknya.
 
Jika rumah itu dapat dikenal maka maksudnya harta dunia yang keadaannya adalah menurut keadaan rumah itu pula. Mimpi berada di rumah yang sudah dikenal dan rumah itu sudah dimiliki, maka bermaksud ia mendapat kelapangan hidup menurut luas dan bagus rumah yang dilihat dalam mimpinya.

Mimpi rumahnya ditambah bangunannya ta’birnya adalah hartanya akan bertambah. 

Namun jika mimpi rumahnya tumbang atau runtuh ta’birnya hartanya akan habis karena amal-amal yang jahat.

Mimpi menjual rumahnya mengandung ta’bir ia akan mati. Jika mimpi membina rumahnya atau rumah lainnya maka maknanya ia menyukai harta dunia dan dapat dimilikinya menurut kadar bangunannya. Namun mimpi membina rumah di tempat yang belum dikenal ta’birnya ia sedang berusaha melakukan amal kebajikan dan hal ihwalnya menjadi baik nanti di akheratnya.
 
Mimpi meruntuhkan rumah jika rumahnya itu tidak dikenal ta’birnya ia telah meruntuhkan perkara yang telah dilakukan karena terlalu banyak huru-haranya, kemaksiatannya dan amal-amal jahatnya. Namun jika rumah yang diruntuhkan itu dapat dikenal, maka harta dunianya akan habis sebab perbuatan yang bodoh dan sebab pemborosan.

Mimpi menumbangkan sesuatu dari bagian dari rumahnya atau menguranginya maka mengandung maksud akan berkurang harta dunia dunianya.

Rumah bertingkat di kota menunjukkan ta’bir harta benda yang besar, sedang bilik sebelah atas dan istana apabila ia menaikinya mengandung ta’bir bahwa harta benda dunianya akan meningkat dan membawa kebahagiaan baginya.

Pagar dapat dita’birkan hal-ihwal seseorang, kadang bermakna harta benda dunia jika ia berdiri di atasnya. Jika ia jatuh darinya mengandung maksud ia berubah hal ihwalnya atau bisa dita’biri kebinasaan.

Rumah yang dikapur dan belum diketahui menunjukkan ia seorang yang fakir. Karenanya jika ia mimpi ditahan di rumah yang terkapur lagi yang baru, maka ta’birnya adalah kuburnya. Jika rumah itu tidak berkapur, dan tidak diketahui menunjukkan ta’bir yang menyangkut dengan perempuan.

Mimpi bahwasanya ia memasuki rumah dan naik di atasnya, sedang rumah itupun belum dikenal maka ta’birnya adalah ia akan mengawini wanita yang membawa kebaikan dan faedah. Rumah yang dikenal jika dimiliki mengandung maksud isteri. Kadang ta’birnya harta dunia.

Mimpi menyapu rumahnya maka sesungguhnya ia akan menjadi fakir. Namun jika mimpi menyapu rumah orang lain boleh ditakwilkan ia akan mendapat harta dari pemilik rumah itu. Mimpi menggali kubur takwilnya ia akan membina rumah.

Kota

Barang siapa mimpi seakan-akan ada bangunan kota atau sebagiannya telah tumbang ta’birnya ialah penduduk kota itu agamanya telah binasa dan kadang harta benda mereka telah hilang sebab sesuatu bencana atau malapetaka.

Tangga 
 
Barang siapa mimpi memiliki tangga atau jenjang maksudnya adalah agama Islam yang menyampaikannya ke negeri akherat.

Berbeda dengan mimpi menaiki tangga dari batu bata yang bermakna hartanya akan melambung dengan jalan bersedekah dan membelanjakannya.

Jika tangganya berkapur atau batu bata yang belum dibakar atau dari kayu maka jenjang naiknya dalam harta dunianya akan berhasil dengan berangsur-angsur, apabila mimpinya itu menunjukkan hal yang seperti itu.

Pintu rumah
Yaitu benda yang berdiri tegak (yang menjadi kekuatan) pada rumah yang biasa kita lihat. Maka setiap sesuatu yang terjadi pada pintu, seperti ada yang pecah, tercabut, terbakar. Yang disukai maupun tidak, maka semuanya mengandung maksud tentang kekuatan rumah, yaitu pintu rumah ta’birnya adalah isterinya. Sedemikian pula bendul bagian atas ta’birnya adalah suami, bendul bawah ta’birnya isteri.

Mimpi seakan-akan rumahnya terbakar mengandung ta’bir bahwasanya ia akan menerima malapetaka dari penguasa atau bahaya dari wabah penyakit.

Mimpi bahwasanya pintu rumah (orang lain) tercabut atau tumbang maka pemiliknya akan mati. Jika ia mencabutnya pemilik wanitalah yang akan meninggal.

Namun jika mimpi pintu rumahnya sendiri tercabut dan dinaiki orang lain ta’birnya ialah ia akan menjual rumahnya dan menunjukkan pula bahwa isterinya akan dikawini lelaki lain. Lain halnya jika mimpi pintu rumahnya tumbang bermakna ia akan sakit lalu ia akan sembuh.

Daun-daun pintu mengandung ta’bir anak-anak.

Jika mimpi bahwa dua daun pintunya tumbang, maka ta’birnya dua orang anak perempuannya mati, jika ia punya dua anak perempuan. Jika punya lebih dari dua anak perempuan maka mereka akan segera menikah lalu keluar dari rumahnya.

Mimpi mengunci pintu rumah yang terbuka ta’birnya ialah ia akan menceraikan isterinya.

Mimpi membuka pintu yang terkunci, jika rumah itu sudah dikenal maka ta’birnya ialah ia akan menikah, jika belum dikenal ta’birnya do’anya akan diperkenankan(dikabulkan).

Paku

Ta’birnya adalah lelaki yang dapat menjadi penghubung manusia. Sama halnya dengan ta’bir mimpi tentang titian dan jembatan dari batu.

Gempa

Adalah suatu bencana alam. Barang siapa mimpi melihat gunung bergoncang maka ta’birnya ialah kejahatan yang timbul dari tindakan para ‘ulama. Jika mimpi bahwasanya dirinya berguncang maka ta’birnya tidak baik

Dan jika rumahnya berguncang sebagai pertanda penghuni rumah itu ada yang melakukan perzinaan. Dan jika mimpi melihat sesuatu dari bagian rumahnya tumbang maka dapat sebagai tanda suatu kematian bagi orang yang ada hubungan dengan takwil mimpi itu. WaAllohu ‘Alam.

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.