Ini adalah sebuah film yang sedang berputar di bioskop dalam awal november ini dijakarta. Film ini cukup bagus untuk dilihat karena didalamnya terdapat beberapa pencerahan yang mungkin bisa jadi di indonesia akan terjadi hal yg sama
Ada beberapa hikmah yg bisa dilihat dr film ini
- Kita bersyukur di Indonesia tidak ada extreemis sebesar taliban yang cukup meresahkan dipakistan, akan tetapi tetap harus slalu waspada akan gerakan2 ini
- Kita tidak boleh terlalu gampang menerima pendapat seorang guru.. kita harus tahu betul sumber keilmuan guru itu drmana, jgn sampai tercuci otak dgn mengikuti padahal itu adalah menyimpang dr islam yg sebenar2nya, seperti mengharamkan musik, lukisan, mewajibkan jenggot, melakukan paksaan dalam pernikahan, menghalalkan membunuh saudara muslim atas nama tuhan dll sebagaimana yg biasa dilakukan kaum wahabi, ini point besar yg ingin disampaikan didalam film ini.
Adapun History Film tersebut :
Dua musisi bersaudara berasal dari Lahore, Pakistan, terjebak situasi paska peristiwa 11 September. Sang kakak, Mansoor (Shan) yang melanjutkan sekolah Musik di Amerika kemudian menikah dengan teman sekelasnya, warga Amerika, (Austin Marie Sayre), dituduh terlibat jaringan terorist Al-Qaeda, walaupun akhirnya tak terbukti tapi terpaksa harus mengalami interogasi dari aparat berwenang
Sang adik, Sarmad (Fawad Khan) yang terpengaruh oleh Islam Fundamentalist, meninggalkan karirnya sebagi musisi dan memilih bergabung dengan jaringan teroris. Karena alasan agama, Sarmad menikahi paksa anak dari pamannya, Mary (Iman Ali) seorang gadis warganegara Inggris keturunan Pakistan yang semenjak lahir hidup di London dengan budaya Barat
Ayah Mary yang tidak tahan dengan gunjingan komunitas Pakistan di London karena Marry menjalin hubungan dengan pria kulit putih akhirnya mengajak putrinya ke Pakistan, untuk secara diam-diam menikahkan putrinya dengan Sarmad. Mary pun terpaksa harus tinggal di daerah terpencil di perbatasan Pakistan- Afganistan sampai pemerintah Inggris menyelamatkannya
Salah satu Box Office di Pakistan dan film yang mendapat apresiasi hangat pada Jiffest 2008
Senin, 08 November 2010
0 komentar:
Posting Komentar