Dunia islam hari ini menampakkan rentak rentak tari kebangkitan yang sangat jelas. Ttanpa ada bedanya apakah mereka itu pecinta islam atau musuh-musuhnya. Berita apa saja yang ada kaitannya dengan islam selalu menjadi sorotan mediamasa dan menarik jutaan peminat.
Segala bentuk aktivitas keislaman yang bisa menyadarkan existensi pribadi ummat islam selalu menakutkan lawan. Karena kebangkitan islam yang telah ditiupkan rohnya akan semakin menampakkan kemajuannya dan menerjang segala bentuk aliran dan isme yang menghalanginya.
Dari gedung putih hingga ke warung-warung kopi, berita -berita tentang islam selalu menjadi bahan utama dalam obrolan.Mereka yang berkedokkan nasionalisme, sekulerisme, sosialisme, kapitalisme, komunisme, dan isme-isme yang lain sanggup untuk duduk semeja rela untuk mengesampingkan prinsip masing-masing hanya ingin menyaksikan hancurnya islam.
Berbagi strategi dirancang dan ribuan resolusi siap dilaksanakan untuk membendung arus kebangkitan islam. segala Tehnik diplomasi diexsploitir sebaik mungkin agar ummat islam saling becakaran. Bahkan kekuatan militer sering kali berbicara.
Ribuan da'i menjadi syahid, ribuan anak menjadi yatim, ribuan istri menjadi janda dan hampir kering air mata ibu menangisi kematian anak-anaknya, tapi islam terus bangkit dan sedang menuju era yang akan mengembalikan keaggungannya. era yang meniupkan semangat jihad dan surga dibuka luas melambai para syuhada
Walaupun berbagai ancaman bahkan kekejaman diarahkan kepada islam sebagaimana telah tercatat sejarah namun islam terus bangkit. Mengingat tantangan yang semakin besar dan tuntutan jihad yang telah memuncak, maka islam memerlukan generasi dan kader yang akan meneruskan perjuangan dan mengisi barisan kosong karena kepergian para pejuang.
Tuntutan dakwah yang makin meningkat saat ini, menuntut para wanita memainkan peran aktif dengan lebih efektif dalam mengambil bagian dalam perjuangan islam. Wanita muslimah menjadi tulang belakang dakwah harus menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab mereka sama beratnya dengan laki-laki. Sirah perjalanan dakwah Rasulullah SAW cukup menjadi bukti bagaimana seharusnya wanita berperanan dalam mensukseskan misi da'wah Rasululloh. Mereka telah mencapai derajat yang dimuliakan oleh Allah. Mampu mendo'akan agar para suami mereka syahid, menangis lantaran tak ada lagi anak yang diantar untuk kemedan jihad.
Wanita hari ini perlu memahami bahwa masa depan dan kemajuan islam ada ditangan mereka. Zaman ini para suami lebiih banyak dituntut untuk bermandikan keringat dan darah menjalankan dakwah diluar rumah. Disaat inilah para istri harus melaksanakan tugas sebaik mungkin dan mengemban amanat suami. Anak-anak yang berada dalam penjagaan mereka perlu dididik dengan menanamkan aqidah dan keimanan yang mantap dalam dada mereka. Karena suami tidak lagi banyak mempunyai waktu untuk bisa mendidik anak, maka peranan ini perlu diambil oleh oleh para istri guna membentuk generasi yang tangguh sebagai penerus dakwah. Kemampuan para istri mendidik dan membentuk personalitas anak-anak mereka turut diakui oleh musuh-musuh islam.
Napoleon pernah mengatakan" Perempuan yang mengayun buaian dengan tangan kanannya akan menggoncangkan dunia dengan tangan kirinya. Dan ketika ditanya mengenai kubu terpenting untuk mempertahankan perancis yang' ditakuti musuh, Napoleon menjawab: mereka adalah ibu ibu yang baik, yang mendidik anak anak mereka untuk menjadi prajurit mempertahankan agama yang dianuti dan mempertahank negaranya." Begitu juga apa yang dikatakan oleh Adolf Hitler kepada para wanita mengenai peranan mereka dalam perang ," Khidmat kamu yang terbaik untuk negara ialah dengan duduk dirumah dan mendidik generasi baru."
Kaum wanita hari ini perlu mencontoh istri para sahabat yang bukan saja telah membakar ruhul jihad dan mendorong para suami memburu syahid tapijuga mempunyai keimanan yang mantap turut terjun ke medan jihad. Para istri perlu mengikuti jejak langkah Asma' binti Abu Bakar RA ketika berhadapan dengan kepungan Al Hajaj As Saqafi katanya," hiduplah sebagai seorang muslim yang mulia. Dan ketika anaknya bimbang jika disalib oleh Al hajaj, kata Asma': " Jika kambing telah disembelih apakah akan kesakitan ketika dikuliti?. Islam memerlukan para istri yang bukan saja bisa menghibur suami tapi juga mampu mendidik anak anak menyiapkan mereka menjadi generasi penerus dakwah.
Keberhasilan para istri dalam mendidik anak anak mereka akan menjadi sumbangan besar bagi masa depan dakwah Islam. Anak anak yang menjadi generasi penerus ini tak perlu lagi membuang buang masa menjalani proses pendidikan dalam memantapkan Aqidah, keimanan dan keilmuwan karena ibu ibu mereka telah memberikan bekal yang cukup. Mereka akan mampu terjun kemedan perjuangan pada saat usia muda. Jika bapak bapak mereka dalam usia itu masih perlu menjalani pendidikan keimanan dan keilmuan, mereka telah mampu untuk menempatkan diri untuk tampil sebagai penggerak perjuangan. Jika bapak bapak mereka dalam usia itu masih berlatih mengenali kitab kitab haraki mereka telah mampu menghidupkan ruhul jihad di dada umat
Untuk melahirkan generasi penerus yang tangguh bukanlah perkara yang mudah. Untuk itu semenjak dini Islam sudah mengajarkan sebelum mendirikan rumah tangga agar memilih para wanita yang sholihah yang memahami masalah dan kebutuhan umat masa kini. Wanita yang mampu mengutamakan kepentingan Islam dan ummat nya daripada mengikut hawa nafsunya stinya.Wanita yang memahami peranannya sebagai barisan kedua dalam perjuangan dakwah. Wanita yang tidak tertipu dan hanyut dalam keduniaan. Wanita yang mampu mendorong suami dan anak anak melibatkan diri dalam perjuangan Islam secara serius.
Selayaknya para wanita juga melengkapi diri dengan bekal keilmuan, keimanan serta ketaqwaan agar segala kekurangan yang terdapat dalam diri suami mereka dapat dipenuhi, dan menjadi pasangan yang saling melengkapi.
Para wanita hari ini perlu menghayati perjuangan istri para sahabat generasi pertama Islam yang menolak gemerlapnya keduniaan dan hati mereka yang senantiasa merindukan keharuman Syurga. Keteguhan iman Istri para sahabat perlu diikuti oleh para muslimah yang menginginkan tegaknya daulah Islamiyah dan kembalinya kegemilangan Islam. Mereka perlu mencontoh ketabahan Sumaiyah RA wanita pertama yang menemui syahid dengan suaminya Yaser RA. Mereka juga perlu menghayati perjuangan Nasibah binti Kaab RA (Ummu Imaroh) Yang bukan saja meniupkan ruhul jihad kepada suami dan anaknya tetapi turut terjun menghadapi kaum kafir.
Pada saat kaum muslimin berada dalam masa kritis diperang Uhud, Ummu Imaroh bersama Istri dan anaknya melindungi Rasululloh dari serangan musuh. Keberanian Ummu Imaroh diakui oleh Rasululloh dalam sabdanya,: Tidak kulihat ke kiri dan kekanan kecuali kulihat Ummu Imaroh berperang melindungiku'. Begitu juga dalam peperangan Yamamah memerangi Musallamah AL Kadzdzab, Ummu Imaroh turut berjuang hingga mengalani dua belas goresan luka dan kehilangan salah satu tagannya.kegentaran tidak terlintas dihatinya walaupun Musailamah telah membunuh anaknya Habib bin zaid Ra ketika menyampaikan risalah Rasululoh SAW kepada Musailamah Al Kadzdzab.
Ciri ciri keimanan yang beginilah yang perlu dimiliki oleh para wanita yang ingin menampilkan dirinya didalam perjuangan Islam.
0 komentar:
Posting Komentar