Servanthood And What It Is
Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi qs


5. Bersama Allah SWT

Jangan biarkan pikiran kalian disibukkan dengan urusan dunia. Tetaplah bersama Allah SWT. Pemikiran kalian dan segalanya dari diri kalian.Kalian adalah seorang manusia. Makhluk tertinggi dan yang paling berharga di antara semua makhluk. Kehormatan hanya bagi mereka yang mengabdi dan mereka akan banyak dikejar agar mereka berpaling dan melenceng dari arah yang dituju. Hanya itu yang dapat mereka lakukan. Mereka tidak dapat merenggut jiwa kalian. Mereka mungkin dapat meraih jasad ragawi kalian, lalu merenggutnya; namun mereka tidak dapat menyentuh Iman dalam hati kalian. Kalau tidak bersama Allah SWT, maka hati kalian bersama dunia.

Mereka tidak dapat mendekati kalian. Allah SWT akan melindungi kalian dan mereka tidak dapat menyentuh kalian. Bila hati kalian bersama Allah SWT, maka gerakan jasad ragawi kalian tidak pernah akan membahayakan kalian. Tidak pernah!Kita tidak dapat membayangkan diri kita secara fisik dekat dengan Allah SWT, tetapi bila kalian menjaga agar hati kalian selalu bersama Allah SWT, maka kalian akan dekat dengan Hadirat-Nya. Jiwa kalian akan membawa jasad kalian ke Hadirat Ilahi. Tetapi bila kalian menuruti hasrat fisik kalian, jiwa kalian tidak dapat membawa kalian ke Hadirat Ilahi.Mereka yang benar-benar hidup, hidup bersama Allah SWT. Paling tidak kalau kita shalat, kita harus mencoba dekat dengan Allah SWT. Lalu berkah akan menyebar setelah shalat dan berkah itu akan menemani semua amal kita selama 24 jam. Kehormatan itu adalah untuk orang yang hidup. Kita bersumpah pada hari perjanjian di hadapan Allah SWT, bahwa kita selalu akan bersama-Nya dan tidak meninggalkan-Nya. Tetapi begitu kita tiba di sini, kita meninggalkan-Nya.Kehormatan bagi orang yang beriman bergantung pada cahaya mereka. Tingkat dan kedekatan mereka dengan Allah SWT di dunia dan di akhirat nanti tergantung pada hal itu. Jadi kita hendaknya selalu mencari Nuur.Tidak sekejap pun Nabi Muhammad SAW tidak berada bersama Allah SWT. Bila bukan dengan Allah SWT, lalu harus dekat dengan siapa? Hal apa yang lebih penting daripada selalu bersama Allah SWT? Apakah ada kehormatan yang lebih tinggi daripada duduk bersama Allah SWT? Dan Dia berfirman, Hadits Qudsi:“Aku bersama (mereka) yang selalu ingat kepada-Ku”Bila kalian bersama Allah SWT, Allah SWT akan bersama kalian. Dan inilah yang Dia minta dari kalian. Katakanlah, “Wahai Tuhan kami, Engkaulah tujuan kami.”Seseorang yang berniat bepergian selalu mempunyai tujuan. Tujuan itu pastilah untuk mencapai Samudera Kesatuan. Semua kesukaran dan masalah muncul karena kita jauh dari Allah SWT. Orang yang jauh dari Allah SWT, tidaklah bersama Allah SWT. Sebab-sebab dari kesukaran, dosa, depresi, kecemasan, bahaya di dunia dan di akhirat terjadi karena kita jauh dari Allah SWT.

Barangsiapa yang mencapai Samudera Kesatuan, berarti dia telah bersama Allah SWT. Bagai setetes air yang jatuh makin mendekati samudera dan bila memasukinya tidak ada yang tersisa.Semua masalah dan keluhan disebabkan karena kita jauh dari Allah SWT.Semua jalan Sufi, terutama Thariqat Naqsybandi ingin menganjurkan agar manusia selalu memohon untuk bersama Allah SWT. Allah SWT bersama kalian, tetapi kalian tidak selalu bersama-Nya. Allah SWT tidak lupa pada kalian. Dia bersama kalian di manapun kalian berada. Juga di Alam Barzakh atau di Surga. Tak ada suatu tempat pun di mana Allah SWT tidak bersama hamba-hamba-Nya. Saat-saat bersama Allah SWT adalah saat yang paling berharga dan tak terkira nilainya. Selalu bersama Allah SWT. Di mana Allah SWT? Allah SWT Sang Pencipta. Keberadaan-Nya adalah abadi. Tak berawal dan tak berakhir. Tak ada yang dapat menyerupai-Nya.

Dia satu-satnya. “Di mana Dia?” Kalian tidak dapat bertanya. Tetapi kalian dapat menanyakan, “Di mana Dia tidak berada?” Apakah kalian dapat menemukan suatu tempat tanpa Allah SWT? Keberadaan mutlak hanyalah untuk Allah SWT semata. Keberadaan-Nya memenuhi semua ruang. Di mana saja. Apakah kalian mengetahuinya, atau tidak?Dia berada dalam bagian terkecil suatu benda. Walaupun lebih kecil daripada sebuah atom, Dia tetap bersamanya. Kalau tidak, itu berarti benda itu tidak ada. Allah SWT pastilah bersama apa yang telah Dia ciptakan. Oleh karena itu mohonlah pada-Nya.Dia tidak jauh dari kalian, mungkin kalian sendiri jauh dari diri kalian. Karena kalian tidak mengenal diri kalian sendiri secara fisik maupun spiritual. Tak seorang pun dapat mengetahui identitas pribadinya dan tak seorang pun tahu egonya seperti apa.

Dan sosok spiritual kalian pun bersembunyi dari diri kalian. Untuk menemukan identitas kalian yang tersembunyi merupakan suatu pekerjaan sulit dan memakan waktu; harus dilakukan dengan sabar, langkah demi langkah. Allah SWT bersuka cita bila hamba-Nya menangis, menjerit dan memohon pada-Nya selalu. Allah SWT senang bila kita seperti singa. Barangsiapa bersama Tuhannya akan seperti singa. Barangsiapa bersama egonya adalah ibarat serigala yang merupakan binatang kotor dan berbahaya. Singa adalah raja rimba. Bila dia mengaum semua makhluk takut. Singa tidak pernah takut. Semua binatang hidup berkelompok, tetapi singa hidup sendiri. Dia tidak mengizinkan makhluk lain berada di kawasannya. Aaaum!!


6. Kenalilah Allah SWT

Mohonlah diberi pengetahuan tentang Allah SWT. Hal tersebut adalah pengetahuan yang tersembunyi. Bukan tentang dunia dan segala isinya, bukan pula tentang kehidupan yang fana ini. Pengetahuan tentang Allah SWT yang diizinkan untuk kalian ketahui, bukanlah tentang Zat-Nya. Tidak, kalian tidak diizinkan untuk mengetahuinya dan kalian juga tidak dapat mendekatinya. Atau mengetahui tentang Sifat-Sifat Ilahiah-Nya. Semua yang ada adalah milik salah satu Asma itu. Setiap Asma suci adalah ibarat sebuah samudera dan dari sanalah kalian dapat mencapai Allah SWT. Kalian dapat menggunakan kekuatan kalian untuk memahami apa yang diciptakan oleh Allah SWT, lalu mewujudkannya. Dari ciptaan Allah SWT, kalian dapat mencoba mendekatinya sampai kalian menemukan jalan untuk memahami sesuatu. Dan apa yang kalian ketahui akan menjadi sebuah samudera yang dapat kalian arungi hingga mencapai keabadian.

Karenanya kita memohon ilmu yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Hadirat Ilahi. Tujuan utama dari keberadaan kita adalah untuk mencapai kehidupan sejati dan ke akar keberadaan kita. Untuk mengambil kekuatan dari rahasia-rahasia kehidupan abadi sehingga nampaklah daun-daun, bunga-bunga dan buah-buahan melalui diri kita. Merupakan suatu pengetahuan bahwa Allah SWT itu Subhan dan bahwa Dia Sulthan.Allah SWT berfirman bahwa tak sesuatu pun diciptakan tanpa alasan dan tujuan. Tidak ada yang sia-sia. Semuanya yang ada, sekecil apapun diketahui dan ada dalam jangkauan Sang Pencipta dan diberi makna. Adalah hal yang bodoh untuk menyangkalnya. Jadi bagaimana dengan kalian? Allah SWT memberi petunjuk pada segalanya, merancangnya dan mewujudkannya. Tidak terhitung rancangannya. Benak kalian tidak akan mampu memuatnya. Tidak mungkin mencapai kesempurnaan, kebijaksanaan, pengetahuan, kekuatan atau kemampuan Sang Pencipta. Laa ilaha illallaahSang Pencipta berfirman, “Datang dan Jadilah! Datang dan tunjukkan diri kalian dan ucapkanlah, Subhanallaah!” Atom terkecil mendengarnya dan patuh. Dan setiap atom atau elektron dianugerahi kemuliaan yang berbeda, karena masing-masing mempunyai kepribadian tersendiri yang khas. Kalian berbeda dengan yang lainnya, demikian pula sebaliknya. Cara mereka bertasbih terhadap Tuhan mereka juga unik. Allaahu Akbar! Merupakan suatu kebodohan tidak menggunakan pikiran kalian untuk memikirikan hal-hal seperti itu. Kita diperintahkan untuk menggunakan akal kita.

Semakin memperdalamnya, kalian akan menemukan samudera kebijaksanaan yang lebih besar, kekuatan yang tidak terbatas. Semoga Tuhan kita memberikan kesempatan pada kita untuk merenungkan hal-hal tersebut. Ini dapat membimbing kita menuju kemegahan yang tidak terbatas dan samudera kekuatan. Kasihanilah orang-orang yang hanya hidup dan memikirkan perutnya saja, tidak pernah memikirkan hal-hal yang lain. Jadi benak mereka tidak memberi kesempatan pada hatinya untuk mengabdi pada Tuhan mereka, Allah SWT.Kebanyakan orang setingkat dengan binatang, mungkin lebih rendah, karena binatang pun bertasbih pada Allah SWT.

Grandsyaikh mengatakan, “Sekecil apapun suatu materi pastilah mempunyai nama, kalau memang memiliki kepribadian.” Sama halnya bahwa setiap orang di kota mempunyai nomor telepon yang berbeda-beda. Setiap atom mempunyai nama tersendiri bagi sifat-sifatnya, yang mana digunakan untuk mengagungkan Penciptanya.Kita tertidur, mabuk dunia dan mabuk isi perut. Mana ada waktu bagi kita untuk merenungkan hal-hal tersebut. Allah SWT tetap sama, dahulu maupun sekarang. Tidak ada (istilah) sebelum bagi Allah SWT dan tidak pula setelah.Allah SWT memerintahkan kita, “Jangan memikirkan Aku. Kalian tidak sanggup. Kalian dilarang untuk mencoba atau memikirkan bagaimana wujud-Ku. Jangan! Hal tersebut terlarang. Kalian boleh memikirkan apa yang Aku ciptakan.” Paling tidak pikirkanlah tentang diri kalian sendiri.

Sekarang kalian bagaikan salah satu piramida batu di Mesir. Orang melihatnya dan berpikir bahwa piramida itu hanya bangunan yang dibangun dari batu tanpa pintu dan jendela. “Mustahil! Untuk apa? Tak ada pintu atau lubang!?” Tetapi akan tiba waktunya manusia akan berpikir keras dan mereka akan berkata, “Kita harus menelitinya untuk mengetahui maknanya.” Lalu bila mereka telah memperdalamnya, maka Tuhan Yang Mahakuasa akan membuka kesempatan untuk menemukan jalan masuknya. Sekarang kalian ibarat piramida tadi. Kalian beranggapan bahwa kalian tidak mempunyai gerbang, lubang atau jalan menuju ke Surga. Kalian menganggapnya hanya seperti bangunan batu di atas bumi. Berlari, datang, dan pergi; makan, minum dan setelah itu selesai. Tetapi Tuhan Yang Mahakuasa berfirman bahwa bila kalian dengan tekun mencari jalan dari diri kalian menuju diri kalian, kalian akan menemukannya.

Bila Allah SWT membukannya, kalian pasti akan menemui jalan Tuhan kalian. Tetapi bila kalian tidak membuka diri dan memahami, maka kalian tidak akan menemukan jalan menuju Tuhan kalian. (Atau mengenal-Nya).Gerbang menuju Tuhan kalian adalah melalui diri kalian sendiri. Kalianlah pintu yang harus kalian buka, lalu kalian akan menemukan Hadirat Ilahi Tuhan kalian. Berbahagialah dan berbangga hatilah dengan keberadaan kalian. Hal tersebut merupakan kesempatan yang paling besar. Bila Dia tidak menciptakan kita, maka kita tidak akan dapat memahami tentang keberadaan kita. Subhanallaah!Dia memerintahkan agar kita dibuat dari tanah. Kalian tidak dapat membayangkannya! Kalian dapat membuat patung atau gambar dari laki-laki, perempuan atau binatang. Mudah! Tetapi untuk memberi seekor singa ciri khasnya, mungkinkah? Hanya kalau diberi sifat itu kalian dapat mengatakan bahwa itu benar-benar seekor singa.

Kalian tidak dapat mengatakan bahwa itu keledai. Tuhan menciptakan ciri khas untuk bentuk seekor keledai. Sehingga kalian dapat mengatakan bahwa bentuk seperti itu memang seekor keledai, tidak dapat disebut harimau. Sang Pencipta menciptakan bentuk, lalu memberikan ciri khas pada bentuk itu. Kalian tidak dapat memberikan ciri khas seekor macan kepada keledai. Camkanlah hal penting ini. Semua itu terjadi karena Keagungan Allah SWT. Menciptakan dan memberi ciri khasnya. Sebagai singa, anjing, banteng, sebagai serigala, beruang atau sebagai macan. Dia memberikan ciri khas pada setiap makhluk yang diciptakannya. Bila ciri khas itu tidak diberikan kepada bentuk singa, maka bentuk itu bukan singa. Itu hanya merupakan bentukan saja, kumpulan materi. Kalian dapat melihat bentuk, tetapi bukan seekor singa. Untuk memberikan ciri khas pada singa hanya dapat dilakukan oleh-Nya, Sang Pencipta. Demikian pula Allah SWT menciptakan manusia. Allah SWT telah memberikan ciri khas kepada berjuta-juta makhluk.

Dia anugerahkan setiap manusia ciri khas yang berbeda-beda agar kalian bukan Jamaludin dan kalian tidak dapat berkata bahwa dia si Farhat atau si Nabil. Lalu Allah SWT memberi ciri khas kepada bangsa-bangsa: Jerman suatu ciri khas, pada bangsa Arab ciri khas yang lainnya. Orang dari Indonesia akan mengatakan, “Aku bukan orang Malaysia, aku orang Indonesia.” Dan orang Australia akan menolak kalau dikatakan bahwa mereka orang Selandia Baru. Setiap bangsa telah dianugerahi ciri khas mereka dan mereka bahagia akan hal tersebut. (Jadi renungkanlah Kebesaran Tuhan kita).Quran: Dia menciptakan setiap makhluk…Khaliqu kulli syay-inDan ketika semut berlarian ke kanan atau ke kiri, ketahuilah bahwa setiap semut telah diarahkan, pasti! Kalian tidak dapat melangkahkan kaki kalian selangkah pun tanpa diarahkan menuju suatu tujuan.

Oleh karena itu, seorang mukmin yang sempurna akan menyatakan, “Wahai Tuhan kami, Engkau demikian agung. Engkau tidak tertandingi. Hanya Engkau, tak ada yang seperti-Mu, segala Keesaan dan Kebesaran bagi-Mu.”Kalian tidak tahu berapa ciri khas yang dimiliki seekor semut. Dan kesemuanya menyatu dalam diri seekor semut. Dan kalian akan menemukan berbagai macam semut di berbagai belahan dunia. Dan setiap semut berbeda satu dengan yang lainnya. Ada sebuah seruan dari Rasulullah SAW: Kalian harus mencoba memahami ciptaan-ciptaan Tuhan kalian. Tentang sifat dan ciri khas mereka. Janganlah kalian mencoba memahami Zat Allah SWT.

Setiap Mahkluk dianugerahi ciri khas dan kemampuan yang akan menjadi kenyataan dalam dirinya. Allaahu Akbar! Semoga Allah SWT menganugerahkan kita sesuatu dari Cahaya-Nya. Karena bila seseorang jatuh ke dalam kegelapan, dia tidak mengetahui apa-apa yang mengelilinginya. Dengan cahaya, maka dia dapat melihat apa yang ada di sekelilingnya. Kalian harus menggunakan akal kalian untuk memahami Kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas, Kemampuan-Nya yang tidak terbatas dan Kehendak-Nya yang tidak terbatas untuk berbuat sesuai Kehendak-Nya. Ikutilah Dia melalui jalan hamba yang paling dicintai-Nya. Bilamana kita menuruti kehormatan kata-kata Sayyidina Muhammad SAW kita mungkin dapat memahami sesuatu dan hati kalian pasti dibukakan. Anugerah Allah SWT selalu bertambah. Bukan untuk-Nya, melainkan untuk hamba-hamba-Nya. Dan penciptaan berlangsung terus-menerus. Tetapi Kerajaan-Nya milik tunggal-Nya, merupakan harta karun yang tak mungkin dipahami. Allah SWT sekarang pun tetap seperti sedia kala.Yang diciptakan selalu bertanya, “Apakah masih ada lagi?” Dan Sang Pencipta akan menjawab, “Masih banyak lagi.”Bilamana kalian akan membagi sedetik menjadi 4 bagian atau menjadi ribuan atau jutaan bagian, maka di antara dua bagian selalu ada waktu.

Benak kalian dapat menerima bahwa kalian membaginya menjadi ratusan bagian atau juga dapat mencapai jutaan bagian. Hal ini berarti bahwa masih dapat dibagi dalam triliyun. Ada rahasia di sini. Dan tidak ada yang tahu sejak dahulu kala, jumlah setiap bagian yang ada di antara bagian-bagian lain yang di antaranya ada waktu. Dan setiap waktu itu mengandung suatu kewajiban yang satu dengan yang lainnya berbeda. Pikiran itu statis dan tidak dapat bergerak. Tetapi jiwa itu mengalir dan bergerak. Jiwa itu dapat masuk. Jiwa itu dapat dikemas tetapi tidak demikian dengan akal. Akal bekerja di muka bumi, bukan untuk alam malakut. Hanya sedikit orang yang dapat mencapai sisi jiwa di mana tidak ada kecemasan. Jangan beranggapan bahwa darah satu orang sama dengan darah orang lain. Tidak! Apa yang ada di dalam seseorang hanya satu.

Para dokter berkata, “mirip” dan “anda dapat menggunakannya.” Tetapi jangan beranggapan bahwa darah itu 100% cocok untuk orang lain. Tidak, tidak mungkin. Setiap orang hanya satu. Allah SWT tidak pernah membuat duplikat. Tidak! Salah satu Asma suci Allah SWT adalah al-Mubdi`u, yang berarti Dia menciptakan dan ciptaan itu hanya satu dan unik. Tidak ada dua yang sama. Nama yang suci itu memberikan ciri yang khas. Janganlah beranggapan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa menciptakan sesuatu seperti sebuah pabrik. Tidak!Pembuluh darah di dalam badan kita, dan sistem saraf kita, bagaimana dipertahankan? Dan siapa yang mengaturnya? Bagaimana aku ada dan hidup? Bagaimana sistem pernafasan bekerja? Dan sistem pencernaanya? Bagaimana mataku dapat melihat? Siapa yang merancang telinga kita pada tempatnya, dan bukan di atas kepala? Bagaimana kalian bertanya? Bagaimana Allah SWT? Lebih baik tanyakanlah, “Bagaimana aku?” Bagaimana organ luar dan organ dalamku dirancang? Ribuan pertanyaan, bagaimana? Setanlah yang membuat orang mengajukan pertanyaan yang tak patut seperti itu. Kalian tidak dapat membayangkan keabadian. Manusia menggunakan akal mereka dengan cara yang tidak selamat. Sadarlah akan keterbatasan kalian. Janganlah angkuh. Kalian di sini untuk belajar sesuatu yang termasuk keabadian. Janganlah mencoba mempelajari apa yang ada di sekeliling kalian.

Pelajarilah Sang Perancangnya. Perenungan satu jam sama nilainya dengan ibadah tujuh puluh tahun.Hadits: Pergilah ke negri Cina untuk menuntut ilmu. Dengan kata-kata ini, Rasulullah SAW tidak memaksudkan untuk mencari pengetahuan biasa yang dapat ditemukan di mana saja. Tidak! Yang Nabi e maksud adalah pengetahuan yang tersembunyi dan rahasia pengetahuan yang bukan untuk sembarang orang pula. (Pada waktu itu negeri Cina adalah negeri yang terjauh dan tidak dikenal).Untuk pengetahuan seperti itu kalian harus bertanya pada seseorang yang mengetahui. Pergilah kepada orang itu.Quran: Ikutilah dia yang telah mengorbankan hidupnya untuk-Ku.Wat-tabi` sabiila ansaaba ilayyaTanpa menemukan seorang `Arifbillah (seseorang yang mengenal Allah SWT), bagaimana kalian akan menemukan Ma`rifatullaah (Pengetahuan tentang Allah SWT).

7. Hanya Allah SWT

Janganlah berkata, “Aku dapat melakukannya.” Katakanlah, “Dengan kekuatan Tuhanku, mungkin aku dapat melakukannya. Bila Dia mendukungku, aku mungkin dapat berdiri. Dan bila Dia membantuku, aku akan berhasil.” Dalam segala-galanya. Ketahuilah bahwa kalian bukan apa-apa. Sama sekali bukan apa-apa. Bila kalian mengatakan, “Aku dapat melakukannya,” atau, “Aku mampu melakukannya,” kalian seharusnya merasa malu. Siapa kalian? Kalian bukan apa-apa. Bagaimana kalian dapat menyatakan hal itu, astaghfirullaah! Seandainya salah seorang di antara kalian dianugerahi semua kekuatan ummat manusia, tetap saja kalian bukan apa-apa. Atau seandainya pun dianugerahi kekuatan dari seluruh makhluk, termasuk makhluk surga, tetap saja kalian bukan apa-apa, dan tak dapat berkata, “Aku dapat melakukannya.” Andai kalian diberikan kekuasaan dari jutaan malaikat (yang salah satu di antaranya adalah Jibril u; yang mempunyai 600 sayap, dua di antaranya saja tidak cukup untuk dibentangkan dari Timur hingga ke Barat), tetap saja kalian seharusnya merasa malu untuk menyatakan, “Aku mempunyai kekuatan,” melalui samudera kekuatan-Nya yang tak bertepi. Semuanya tidak berarti.

Mengapa kalian sombong, dan karena apa kalian menyatakan bahwa kalian berkuasa, kuat? Apakah karena mempunyai pakaian atau mobil? Kekayaan kalian atau harta kalian? Mengapa kalian sombong? Kesombongan adalah ciri dari ego yang paling buruk.Kalian ingin bersaing dan berkata kepada Allah SWT, “Aku juga kuat.” Siapa kalian!? Menyadari bahwa kalian lemah dan bukan apa-apa itulah yang memberikan kehormatan pada kalian. Walaupun hanya menyatakan, “Wahai Tuhanku, aku tidak cukup kuat untuk memberikan kepatuhanku,” atau “Aku begitu lemah untuk menjadi hamba-Mu; wahai Tuhanku, ampunilah aku.” Hal itulah yang memberi kehormatan pada kalian. Tanpa melakukan apa-apa, hanya minta maaf dan mohon pengampunan, maka hal-hal tersebut akan memberikan lebih banyak kehormatan pada kalian, daripada menyatakan memuja Allah SWT dan berbangga atas ibadah dan penghambaan itu.

Hanya kerendahan hati yang akan menyelamatkan kalian dari kesukaran, kesengsaraan, masalah dan kesulitan. Bila kalian rendah hati, maka ampunan akan sampai pada kalian, dan demikian pula dengan berkah. Kalian tidak pernah akan menemui mata air di puncak gunung, tetapi kalian akan menemukannya di dasar lembah. Semua hal buruk datang dari kesombongan dan semua kebaikan tumbuh dari kerendahan hati. Kita begitu kecil, tidak saja secara perorangan, tetapi juga secara kolektif. Kalau kita membayangkan dimensi alam semesta, atau bahkan bila kita menggunakan kekuatan daya khayal kita dan membayangkannya jutaan kali lebih besar, tetap saja kecil karena tidak berarti dibandingkan dengan Keagungan Allah SWT yang memiliki Keagungan yang tak terukur. Tidak dapat dinyatakan dengan angka atau timbangan apapun. Ketika kita mengangkat tangan, kita harus mengatakan, “Wahai Tuhan kami, kami demikian kecilnya dan Engkau demikian agung. Engkaulah Yang Maha Agung dan Keagungan-Mu tidak terbatas.”

Kalau ada batasannya, berarti Dia setara dengan manusia biasa. Tidak ada ruang, jarak, ukuran ataupun titik terkecil yang tercipta dapat menyatakan diri bahwa mereka ada dan dapat mengatakan, “Aku di sini,” atau, “Aku mempunyai keagungan.” Tidak ada tempat untuk makhluk dan ciptaan dalam Keberadaan Allah SWT. Keberadaan-Nya meliputi semuanya. Jadi makhluk-makhluk, atom-atom, galaksi-galaksi, alam semesta, tidak dapat berkata bahwa mereka memiliki tempat, ruang, melalui Keberadaan Tuhan kita. Tidak! Tidak ada tempat untuk apapun yang tercipta melalui Keberadaan-Nya. Quran: Dialah yang Awal dan Dialah yang Akhir.Huwal awwalu wal aakhiruTidak ada sesuatu pun yang dapat memasukinya dan berkata, “Aku ada di sini.” Tuhan Mahakuasa. Grandsyaikh berkata, “Keberadaan kita bagaikan keberadaan kalian melalui cermin. Kalian dapat melihat dan melihat diri kalian sendiri di dalam cermin yang besar.

Tetapi apa yang kalian lihat tidak dapat mengatakan bahwa dia ada, demikianlah keberadaan kalian.”Keberadaan kalian tidak ada melalui cermin itu. Tidak mungkin! Karenanya kita mengatakan bahwa kita amat kecil. Hal ini berlaku untuk kalian karena kalian menyatakan keberadaan kalian. Tidak hanya itu, kalian juga menyatakan bahwa kalian orang besar. Kalian tidak hanya mengatakan, “Aku di sini,” tetapi kalian juga mengatakan bahwa kalian tuhan dan kalian tidak mau mengatakan bahwa kalian seorang hamba. Bergabunglah dalam penghambaan. Ketuhanan adalah bagi Dia yang keberadaan-Nya telah ada sejak zaman pra azali sampai zaman azali. Datanglah dan katakan bahwa kalian adalah hamba dari yang keberadaan-Nya abadi dan katakanlah, “Wahai Tuhan kami, kami adalah hamba-Mu.”Keberadaan Ilahiah-Nya adalah dari masa azali hingga pra azali; dan Kerajaan-Nya dan Kekuasaan-Nya tidak pernah berakhir hingga ke keabadian.

Allaahu Akbar! Apapun yang kalian lihat, sentuh dan meminta agar disimpan melalui keabadian tidak berarti apa-apa. Allaahu Akbar! Keagungan-Nya meliputi masa pra azali sampai masa azali dan Kebesaran-Nya adalah untuk Keabadian-Nya.Siapa kalian? Kalian bukan apa-apa. Janganlah anggap sebagai sesuatu. Sesuatu tidak berarti apa-apa. Jangan mengutarakannya. Akuilah ketidakberartian kalian dan berusahalah membuat ego kalian agar mengakui ketidakberartiannya. Sama sekali tidak berarti apa-apa. Kemudian kalian akan mencapai kesempurnaan dan kepuasan. Kesempurnaan yang sempurna dan kedamaian paripurna. Inilah hal terpenting yang dicoba diajarkan oleh Khatamul Anbiya Rasulullah SAW kepada manusia. Keberadaan-Nya dari masa azali hingga masa pra azali. Tidak ada yang lain kecuali Dia. Dalam keberadaan yang ada hanyalah Allah SWT. Tak ada yang lain. Wahidun Ahad (Yang Tunggal, Satu-satunya).

Tak ada yang eksis kecuali Dia. Apalah kita ini. Kita bukanlah apa-apa. Barangsiapa yang menyatakan keberadaan bagi dirinya sendiri, maka dia telah menyekutukan Allah SWT (syirik). Dan karena kita tidak termasuk dalam kelompok yang ada, Allah SWT tidak peduli bahwa kita akan menyekutukannya. Karena pada dasarnya tidak ada apa-apa. Tetapi Allah SWT suka bila hamba-Nya menjaga sopan-santun yang baik. Karena alasan itu, syari`ah dan thariqat datang untuk meniadakan pengakuan itu dari dunia ini. Sehingga orang tidak mengatakan, “Aku ada.” Karena kalian tidak ada. Seratus tahun yang lalu tak satu pun di antara kita yang ada. Dan setelah seratus tahun, tak seorang pun yang sekarang ada masih ada. Di sana tidak ada, di sini pun tidak ada. Dan apa yang muncul di antara dua ketiadaan juga tidak ada. Tinggalkan pikiran kalian, diri kalian, dan semuanya sampai tetesan kalian bersatu dengan samudera (fana` billaah).

Dengan kesediaan kalian, kalian dapat mengorbankan diri dan raga. Jangalah mohon agar menjadi sesuatu, tetapi sebaliknya mohonlah segala-galanya. Kebenaran muncul dan penciptaan menjadi kenyataan. Ini terjadi dalam waktu kurang dari sekejap mata. Dan di antara para Awliya, waktu untuk keberadaan ini laksana cahaya kilat. Dan pemunculan kita sekarang ini adalah seperti itu. Itu akan segera berakhir dan tidak ada lagi. Karena Allah SWT akan bertanya,Quran:Milik siapakah kerajaan itu sekarang?Limanil mulkul yawma?Tetapi tak ada yang menjawab. Allah SWT akan menjawabnya sendiri. Allah SWT, Yang Maha Esa, al-Qahhar (Sang Penguasa).Dan Dia yang menguasai hamba-Nya melampaui kematian akan menjawab sendiri melalui Dirinya sendiri, Kalian tidak menjawabnya. Karena orang yang biasanya berkata, “Aku seorang ini,” atau “itu,” tidak akan ada lagi. Mereka telah dikuasai. Mereka mendengar tetapi tidak dapat menjawab. Dan bahkan yang lebih agung adalah bahwa Dia tidak akan menjawab dengan berkata, “Itu milik-Ku.” Tetapi Dia berfirman, Quran:Milik Allah SWT, Yang Maha Esa, Sang Penguasa.Lillaahil waahidil qahhaar Juga ada suatu rahasia bahwa yang mewakili Dia, akan menjawab.


Dialah yang telah dijadikan wakil-Nya. Dialah yang kalau dia tidak ada, maka Allah SWT tidak akan menciptakan seluruh makhluk. Para ulama mengatakan bahwa Allah SWT yang memberikan jawaban tersebut, tetapi seolah-olah ada seseorang yang menjawab. Dan siapakah dia? Yang telah Allah SWT hiasi dengan Sifat-Sifat-Nya, dan mengangkatnya ke maqam al-mahmud. Dialah yang menjawab, pasti dan sudah sepantasnya begitu. Bila sesuatu, bahkan atom dibiarkan sendiri, dia tidak akan ada lagi. Bila diambil dari atom, maka pengamatan Allah SWT (muraqaba) akan hilang. Karena keberadaan sejati hanya bagi Allah SWT. Quran:Dan tak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.Wa lam Yakun lahu kufuwan ahad Tak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

Keberadaan mutlak adalah untuk Allah SWT. Siapa lagi kalau bukan Dia? Tak ada ruang untuk yang kedua. Hanya ada Allah SWT dan tak ada siapa pun bersama-Nya. Anggapan kalian bahwa kalian ada, adalah salah. Karena Allah SWT tidak menerima bahwa ada seseorang yang setara dengan-Nya.Manusia telah menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak perlu untuknya. Tanpa samudera, tak ada yang dapat berenang. Dan tanpa lautan takkan ada ikan. Dan mana di antara kedua ini yang lebih baik? Yang mempertanyakan (hal ini) adalah orang yang tidak berpikir! Sebuah samudera adalah samudera dengan segala isinya, dan jalan untuk mencapainya adalah melalui Kemurahan Allah SWT.

Berdiri di hadapan cermin keabadian, dihiasi dengan eksistensi sejati, menatap pada kenyataan diri, dalam Samudera Keesaan.Seekor ikan berkata, “Aku adalah samudera, “ dan untuk berkata, “Aku di sini,” tanpa samudera, adalah suatu pernyataan yang keliru. Astaghfirullaah!Semoga Allah SWT menganugerahi kita pemahaman yang baik. Ada beberapa hal penting yang harus dipahami. Bila kalian tidak memahaminya, kalian tidak dapat diselamatkan dari kejahatan ego kalian atau dari Setan

8. Mencapai Allah SWT,Dengan bimbingan hakiki yang mewakili Nabi Muhammad SAW

Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mengikuti jejak Sahabat-Nya dan berada bersama mereka. Karena itu kita perlu berdekatan secara fisik dengan orang-orang yang diberkahi, lalu hati kita akan dapat didekatkan. Bila kalian tidak memasang salurannya, maka keran tidak akan mengalir. Aliran mata air dapat mencapai kalian melalui saluran. Tanpa itu, air tidak akan mencapai kalian. Jadi harus ada salurannya. Semua Nabi termasuk Sayyidina Muhammad SAW membawa aliran surgawi dan rahmat ke dalam jiwa kita. Karena itu, kita hendaknya selalu memelihara hubungan dengan jiwa mereka yang suci dan murni (dari kebijakan surgawi).

Kalian dapat mencapai mereka dan memuaskan dahaga kalian dari aliran rahmat agungnya. Tanpa Awliya, kalian tidak dapat mencapainya. Allah SWT telah membuat Awliya menjadi mata air rahmat-Nya. Barangsiapa yang mencapainya akan hidup dan menjadi orang yang sungguh-sungguh hidup. Barangsiapa yang mencapai Awliya, mereka menggapai kehidupan yang abadi. Bagaimana kita mencapai Allah SWT? Begitu sulit! Tetapi bila kalian dapat menggapai Wakil-Nya, berarti kalian bersama Allah SWT. Bilamana tidak mencapai Awliya, sukar untuk mendapatkan berkah. Ada berkah biasa saja yang sampai pada semua orang (juga pada mereka yang bukan mukmin, kalau tidak mereka tidak akan ada), tetapi bila kalian ingin lebih dekat dengan Allah SWT kalian memerlukan berkah yang lain. Barangsiapa yang tidak patuh, akan kehilangan hidupnya yang mahal dan menyia-nyiakan waktunya yang berharga.Untuk orang yang diberi kuasa, hal tersebut tidak perlu ditunjukkan, karena pada dasarnya dia selalu bersama Syaikhnya.

Dia mempunyai hubungan semacam telepon dengan Syaikhnya untuk mengetahui apa yang bermanfaat bagi dirinya. Tidak ada hubungan dengan keinginan kita sendiri, tetapi semua itu adalah kemauan Sang Syaikh yang diambilnya dari hadirat Nabi e yang selalu bersama Allah SWT. Muraqaba (Pengamatan Penuh Perhatian atau Kewaspadaan)Hamba yang memohon mencapai Hadirat Ilahiah Allah SWT atau Rasulullah SAW dan Syaikh hendaknya selalu memelihara perhatiannya yang ditujukan kepada Syaikh. Perhatikan selalu Syaikh kalian, karena dia selalu memelihara kalian.

Dia tidak pernah meninggalkan kalian. Menunjukkan perhatian berarti kalian memahami bahwa Syaikh selalu bersama kalian da bahwa dia selalu memperhatikan kalian. Murid tidak pernah sendirian. Katakan, “Ya Allah SWT, jangan tinggalkan aku sendirian dengan egoku.” Bila murid tidak bersama Syaikhnya, maka dia bersama egonya dan Setan. Dan ego itu penuh dengan tipu muslihat. Bila murid tetap memperhatikan Syaikhnya (satu menit, beberapa lama atau selama mungkin), Syaikh akan bersamanya dan dalam setiap situasi, Syaikh akan mendukungnya. Perhatian akan mendatangkan Madad (pertolongan) dan bila kalian memutuskannya maka dukungan Syaikh akan terputus pula.

Syaikh mendukung orang yang berjalan menuju Allah SWT (sama seperti mobil mengisi tangkinya pada pompa bensin sebelum meneruskan perjalanannya). Dan orang yang benar-benar yang telah diberi kuasa mempunyai maqam sedemikian hingga kalian dapat mencapai Allah SWT. Orang itu mengambil sesuatu dari Syaikh yang mengambilnya dari hadirat Nabi Muhammad SAW yang menerimanya dari Hadirat Allah SWT. Jika kalian memutuskannya, kalian akan ditinggalkan sendirian dan kalian seperti sebuah rekorder yang kehabisan baterai. Tetapi bila kalian didukung oleh sebuah kabel, maka kalian tidak pernah akan terputus atau berkurang dukungannya. Selalu akan berjalan. Untuk berapa lama kalian ingin memelihara ego kalian?Memperhatikan Syaikh adalah salah satu di antara hal yang paling penting sehingga kalian selalu bersama Syaikh dan agar kalian dapat mendekati hadirat Nabi Muhammad SAW. Kemudian kalian dapat memperhatikan Nabi Muhammad SAW dan kalian dapat melihat bahwa Nabi Muhammad SAW memperhatikan kalian dan kalian memahami makna ayat Quran,Dan Rasulullah SAW berada di antara kalian.

Fiikum rasuulallaahBeliau selalu ada.Bila tidak ada kewaspadaan (muraqaba), kalian tidak akan melihat atau merasakan sesuatu. Muraqaba membuat murid dapat mendengar sesuatu dari Syaikhnya dan dia dapat melihat dan memperhatikan. Dan kalian dapat melihat realitas Syaikh yang kekuasaannya meliputi seluruh dunia (bila dia adalah Syaikh sejati). Tidak ada batasan. Tidak! Tidak, bila kekuasaan yang diberikan kepadanya secara resmi berasal dari Nabi Muhammad SAW. Kekuasaannya selalu ada, di setiap tempat. Di daratan maupun di lautan. Ke mana pun kalian pergi, dia selalu ada. Dan bila kalian mempunyai hubungan yang baik, pertama-tama kalian akan mendengar (seperti semacam telepon ilahiah kepada Syaikh) dan dia akan menunjukkan jalan dengan cara yang akan dia tunjukkan. Setelah itu bila muridnya meningkat maqamnya, murid itu akan juga melihat siapa yang akan menuntunnya dengan kata-kata. Ini adalah tingkat tertinggi (dari muraqaba murid) sampai dia meningkat ke perhatian Nabi Muhammad SAW, bila dia dapat mendengar sampai murid itu meningkat lebih tinggi dan dia dapat menemui Nabi Muhammad SAW.

Pada tingkat ini, yang termulia dari semua yang suci biasanya berkata, “Bila kita tidak memandang Nabi Muhammad SAW walau hanya sekejap mata pun dan bila beliau terputus dari hadapan kita, maka anggaplah bahwa kita bukan seorang Muslim lagi.” Karena kalau manusia bersama egonya (lebih mementingkan egonya) maka dia bukanlah seorang Mukmin (tidak beriman). Kecuali dia mendekati Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Nabi-Nabi lainnya, hubungan akan diputuskan dan yang diabadikan hanyalah egonya sendiri. Dia telah membuat dirinya menjadi budak dari egonya sampai mereka akan mengatakan tentang dirinya,Quran:Apakah kalian melihat orang yang telah menjadikan egonya sebagai Tuhannya? Ara-ayta manit-takhadza ilahahu hawaahuDan dia tidak lagi akan memisahkan apa yang halal atau haram dan dia berkata, “Aku bebas. Semua yang ingin kulakukan, akan dapat kulakukan.”Oleh sebab itu, perhatian murid terhadap Syaikh adalah suatu hal yang terpenting untuk memperbaiki diri dalam perjalanannya ke jalan yang benar. Kalau tidak mesinnya mati dan dia akan berhenti di tengah jalan tanpa bergerak. Dan bila dia bersikeras tidak mau memikirkan Syaikhnya maka dia akan dibiarkan di tempat itu. Ada beberapa titik yang peka yang telah diintervensi oleh Setan dan kaki tangannya untuk menipu orang-orang yang sedang dalam perjalanan ke jalan yang benar. Mereka mengatakan bahwa apa yang dilakukan orang tersebut adalah syirik.

Tidak mungkin hal ini syirik atau kufur. Orang ini memiliki pemahaman tentang bagaimana mencapai jalan yang benar. Muraqaba adalah untuk orang yang sedang dalam perjalanan dan harus selalu dilakukan. Sampai dia mencapai Hadirat Ilahi. Setelah itu dia akan menjadi orang yang mencapai jalan itu dan di sana tidak tersisa lagi kecemasan akan duniawi atau tentang akhirat kelak. Dia akan berada dalam kekekalan. Ini adalah ceramah yang terperinci dan berat dan tidak ada seorang pun pada saat ini di antara orang-orang yang mempunyai wewenang yang boleh membicarakan hal ini, kecuali dari perwakilan Grandsyaikh. Thariqat mempunyai adab dan ditujukan untuk menuntun orang ke tingkat adab tertinggi. Menjadi murid sejati berarti menjadi orang yang diterima dalam hadirat Nabi Muhammad SAW dan dalam Hadirat Ilahi yang suci. “Ya Allah SWT, anugerahilah lebih banyak kemuliaan dan kehormatan kepada Kekasih-Mu.”Barangsiapa yang tidak berdzikir, tidak memiliki cahaya. Dan yang tidak memiliki cahaya adalah buta. (Jadi tabir tidak dapat disingkirkan).FanaBila seorang murid ingi mewakili Syaikhnya, dia harus menghilangkan kepribadiannya dan memasuki kepribadian Syaikhnya. Jika masih ada yang tersisa dari dirinya maka dia tidak mewakili Syaikhnya. Selesai!Barangsiapa yang menyatakan keberadaan di samping keberadaan Syaikh, tidak dapat mewakili Syaikh tersebut dan Syaikh pun tidak dapat mewakilinya. Tidak mungkin!Di samping itu, bila seseorang berkata bahwa dia mewakili Nabi Muhammad SAW, hal itu tidak mungkin; kecuali dia telah menyatu (fana) ke dalam kepribadian Nabi Muhammad SAW.Hanya ada satu Muhammad SAW. Saya Muhammad SAW, kalian adalah Muhammad SAW. Dia menjadi satu. Bila kalian menjadi Muhammad SAW, berarti kepribadian kalian menjadi hilang. Kalian membuat kepribadian kalian hilang agar Nabi Muhammad SAW muncul.

Rasulullah SAW adalah penjelmaan kebenaran dan bila Rasulullah SAW tidak melenyapkan kepribadiannya, maka Allah SWT tidak akan menjelma dalam dirinya. Al-Awwalu, al-Akhiru, az-Zhaahiru, al-Baathinu, Yang Pertama, Yang Terakhir, Yang Nampak dan Yang Tersembunyi.Dia adalah Yang Maha Mewujud. Dan melalui siapa Dia termanifestasi? (atau dengan siapa?) Melalui matahari atau bintangkah? Melalui dunia? Atau melalui binatang? Para malaikat? Para jin? Dengan atau melalui siapa Dia termanifestasi? Dia termanifestasi melalui Nabi Muhammad SAW, lalu Nabi Muhammad SAW menghilang sehingga Allah SWT menjelma dalam dirinya. Nabi Muhammad SAW telah melenyapkan dirinya sehingga tidak ada yang tersisa darinya. Lalu Allah SWT termanifestasi dalam diri Nabi Muhammad SAW.Dan bila tidak ada cermin untuk memantulkan gambaran kalian, maka kalian tidak akan nampak. Contohnya, bila kalian dalam rumah di mana tidak ada cermin maka kalian tidak akan kelihatan. Alam semesta, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi tidak akan nampak kalau tidak ada cermin Rasulullah SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW sampai di Sidratul Muntaha (Pohon Lote terjauh, batas Surga ketujuh) terdengarlah suara yang berseru kepada beliau, “Wahai Muhammad SAW, masuklah…”Dan Nabi Muhammad SAW berseru kepada Jibril u, “Ikutlah bersamaku.” Dan Jibril u berkata, “Ya Muhammad SAW, bila aku melewati perbatasan ini, walau hanya sehelai rambut, aku akan terbakar karena cahayanya.”Lalu ada pertanyaan, “Siapa kamu?” dan beliau menjawab, “Engkau Ya Tuhanku.” Selesailah. Tidak ada lagi dua. Hanya satu. Yang tinggal hanya Allah SWT dan Muhammad SAW menjadi cermin untuk penampakkan semua makhluk. Dari yang terkecil hingga yang terbesar. Pada kenyataannya, mi’raj (perjalanan) adalah kekal (Quran mengatakan demikian). Tidak terjadi dalam kurun waktu tertentu, tetapi terjadi sepanjang hidup Nabi Muhammad SAW. Semua itu terjadi sebelum terciptanya waktu dan ruang dan keberadaan seluruh dunia muncul melalui cermin tersebut. Dan seandainya cermin ini diselubungi oleh sesuatu, maka semuanya akan lenyap. Menjadi satu dengan ciptaan harus melalui tahapan.

Pada tingkat yang terakhir tidak akan tersisa identitas pribadi dan kalian akan menjadi cermin dan menjadi pewaris Nabi Muhammad SAW. Jadi inilah penuntun sejati. Yang lainnya menipu orang. Dia mengatakan, “Pandanglah dinding. Tetapi tidak ada cermin di situ, hanya sebuah dinding.” Dia adalah seorang pembohong!Kita memohon kepada Allah SWT agar kita dapat lebih dekat dengan orang yang diberkati, sehingga mereka dapat menembus diri kita. Berkat dari Allah SWT tergantung pada kedekatan kalian pada seorang Wali. Bila hati kalian sibuk padanya selama 24 jam, maka kalian akan diberkati selama 24 jam. Bila kalian setengah-setengah maka kalian hanya mendapat berkah selama setengah hari dan selebihnya akan terputus. Kita hendaknya memohon dari para Awliya suatu benteng kekuatan. Melihat dengan bijaksana. Bila kalian tidak hati-hati, maka Setan dan teman-temannya akan membawa kalian ke kedudukan yang lebih buruk. Selalu berada bersama sahabat-sahabat Allah SWT, bukan dengan ego kalian. Dengan berkah mereka, kalian dapat mencapai Tuhan kalian dan Pertolongan-Nya memang diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya.

0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.