Nama ini (Muhammad) adalah nama beliau SAW paling masyhur. Secara etimologis, berakar pada asal kata al hamdu dengan kondisi bentuk kata isim Maf’ul, mengandung makna:
"Pujian atas yang terpuji, mencintainya, meninggikannya, dan mengagungkannya".
Inilah sebenamya hakikat pujian.
Maka Muhammad, artinya : Orang yang banyak mendapat pujaan orang orang yang memuji. Atau berarti: Orang yang berhak dipuji terus menerus.
Di dalam hadis Jubair bin Muth'im ra, dari Nabi SAW bersabda:

"Saya mempunyai beberapa nama: Saya Muhammad (yang terpuji), nama saya juga Ahmad (yang paling terpuji) dan nama saya juga Al Mahie (Penyirna) karena dengan nama ini Allah menyirnakan kekufuran".'

Nabi SAW terpuji di sisi Allah SWT, terpuji di sisi para Malaikat, terpuji di sisi saudara saudaranya para nabi dan terpuji di kalangan penduduk bumi semua, dan semua sifat sifat beliau sempurna dan terpuji di mata orang orang berakal.

Terbukti Tuhannya, Allah SWT telah memujinya bahkan menganugerahkan Asma dan Sifat-Nya, raufur-rahiim disematkan kepada sifat Baginda Nabi SAW ;

“sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At-Taubah ayat 128)

Nama beliau adalah Muhammad dan Ahmad. Ummat beliau adalah al Hammaaduun, orang orang yang banyak dan terus menerus memuji, mereka memuji Allah SWT dikala senang dan susah.
Khutbah beliau selalu diawali dengan al hamd (pujian), demikian pula surat surat beliau, di tangan beliau pula kelak di hari kiamat akan berkibar bendera pujian (liwaa' al hamd).
Setelah beliau bersujud di sisi Tuhannya untuk mendapatkan syafa'at , dan memperoleh izin kemudahan memberi syafa'at Allah memuji beliau dengan pujian kemenangan bahwa beliau adalah Shahibul Maqaam al Mahmuud (Pemilik Singgasana Terpuji) yang menjadi dambaan para terdahulu dan orang orang kemudian.

Beliau Mahmud SAW, karena telah memenuhi bumi dengan petunjuk, iman, ilmu nafi' dan amal saleh, membuka hati, menyingkap kegelapan penduduk bumi, menyelamatkan mereka dari perangkap syetan, dari kemusyrikan, kekufuran dan kebodohan.
Karena beliau, para pengikutnya meraih kemuliaan dunia dan akhirat. Beliau telah mengenalkan mereka pada jalan menuju keridlaan Tuhannya dan surga keramat tempat tinggalnya, tiada suatu yang baik kecuali beliau telah memerintahkannya dan tidak ada suatu yang jelek kecuali beliau telah melarangnya, tegasnya SAW:
"Segala suatu yang dapat menghantar kalian ke surga telah kami perintahkan kalian untuk mengerjakannya, dan setiap sesuatu yang menghantar kalian ke neraka telah kami larang kalian mengerjakannya".


Allah SWT pun berfirman :

"Muhammad adalah hambaku, Rasulku.
Saya beri nama dia Al Mutawakkil (yang pasrah)
la tidak keras dan tidak berhati kasar
Tidak suka cekcok menarik suara di pasar
Tidak membalas keburukan dengan keburukan
la sangat pemberi maaf
Dan saya tidak akan mencabut ruhnya sebelum
tugas dia meluruskan agama bengkok selesai
Saya perintahkan dia membuka mata mata yang buta
Telinga telinga tuli, hati hati yang tertutup
Hingga mereka menyatakan "Laa Ilaaha Illallaah"
Tiada Tuhan selain Allah.”

• la adalah wujud makhluk paling pengasih dan paling penyayang, paling besar memberi manfaat untuk mereka dalam masalah agama dan dunia.
• Beliau makhluk Allah paling fashih.
• Untaian katanya paling indah, simpel tapi penuh arti dan tepat sasaran,
• Paling sabar dalam hal-hal yang menuntut kesabaran
• Paling tepat waktu dalam berbagai pertemuan
• Paling tepat pada janji dan tanggung jawab
• Paling banyak menanggung kebaikan dalam ganda besar
• Paling tawadlu'
• Paling banyak mendahulukan orang lain atas dirinya
• Paling gigih membela dan melidungi sahabatnya
• Paling tepat melakukan apa yang diperintahkan kepadanya
• Paling cepat meninggalkan apa yang dilarang
• Dan paling setia menyambung silaturrahim Ali ra berkata : "Rasulullah SAW adalah: Paling baik memiliki dada
• Paling benar tutur katanya
• Paling lembut punya temperamen
• Paling mulia punya pergaulan
• Dalam sepintas beliau dilihat menakutkan
• Dan siapapun yang bergaul dengan arif ia mencintainya
• Yang memperhatikan akan berkata: Belum pemah aku melihat sebelum ini atau setelah ini orang seperti beliau SAW."

Diriwayatkan oleh Turmidzi didalam As Syama'il Maksud dari Ucapan Sayidina Ali ra bahwa:
• Beliau paling baik punya dada, artinya: Dada beliau penuh kebaikan meliputi semua makhluk dan semua kebaikan.
• Paling benar punya tutur kata, artinya: Tidak pernah ada seorangpun yang mendapatkan beliau berbohong walaupun sekali. Tidak terkecuali para pencinta beliau, para musuh beliaupun mengakui kebenaran beliau.

• Paling lembut punya temperamen, artinya: Beliau pemurah, lembut, dekat dengan siapa saja, menghadiri undangan orang yang mengundangnya, me-laksanakan kebutuhan orang yang memerlukannya, menarik hati orang yang bertanya, tidak mengelak atau menolak dengan merta, menerima kebaikan setiap orang yang berbuat baik kepada beliau dan memaafkan setiap orang yang berbuat jahat kepada beliau.

• Dalam sepintas beliau dilihat menakutkan, dan setiap orang yang bergaul dengan arif ia mencintainya, artinya:
Dua karekter ini adalah prioritas Allah bagi setiap hamba yang loyal Shidiq (benar) dan Ikhlas: Adalah dua sifat keagungan dan cinta yang membiaskan wibawa besar dan rasa cinta, membuat setiap orang yang memandangnya hormat dan takut, hatinya penuh ta'dhiem dan ijlal hingga lawanpun.

Tapi bila bergaul dan bersahabat ia akan mencintai beliau melebihi makhluk lain, beliau akan ditinggikan, diagungkan, dicintai dan dihormati. Demikianlah cinta yang sempurna, akan senantiasa membiaskan keagungan dan wibawa, maka cinta tanpa ta'dhiem dan wibawa, atau ta'dhiem dan wibawa tanpa cinta tanpa ta'dhiem yang wibawa, atau ta'dhiem dan wibawa atau ta'dhiem dan wibawa tanpa cinta akan ganjil, seperti penipu dhalim.

Suatu kesempurnaan: muatannya sejatinya adalah cinta, kasih sayang rasa ta' dhiem dan ijlal. Sifat ini tidak akan didapati kecuali pada yang dicintai telah memiliki sifat sifat tersebut.
Dan hanya Allah SWT jua yang berhak memiliki sifat sifat ini, maka Dialah semata yang berhak diagungkan, dibesarkan, ditakuti dan dicintai, sepenuh hati tanpa sekutu, karena dosa menyekutukan Allah dengan memberikan porsi cinta yang sama antara Allah dan lainNya adalah dosa syirik yang tak terampuni, Allah sendiri menegaskan:

165. dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Al-Baqarah ayat 165)
[106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.

Dan yang paling tepat dalam hal ini adalah pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud Ijlal, artinya ialah Ta'dhiem (mengagungkan), dan Al Ikraam, artinya : Al Hubb (cinta).
Maka segala bentuk cinta dan ta'dhiem terhadap manusia tak lebih dari sekedar efek atau konsekwensi cinta dan ta'dhiem kepada Allah, seperti:
Cinta dan ta' dhiem kepada Rasul Allah, adalah konsekwensi mencapai kesempurnaan cinta dan ta'dhiem kepada Yang Mengutusnya. Semen- tara cinta ummat kepada beliau SAW adalah konsekwensi (taba'un) cinta Allah kepada beliau SAW, dan ta'dhiem mereka kepada beliau SAW adalah konsekwensi Ijlal Allah kepada beliau SAW.
Dengan demikian, maka:
• Cinta kepada Rasulullah merupakan manifestasi cinta milik Allah dan wujud konsekwensi dari cinta Allah.
• Cinta kepada para Ulama (Ahlul Ilmi) dan Orang orang Beriman (Ahlul Iman), dan
• Cinta kepada para Sahabat Rasulullah SAW radliyallaahu' anhum dan hormat kepada mereka, merupakan konsekwensi dari cinta Allah dan RasulNya kepada mereka.
Artinya, bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kepada nabi Muhammad SAW wibawa (Al Mahabah), dan cinta (Al Mahabbah) setiap orang Mukmin yang Ikhlash akan mendapat bagian dari wibawa dan cinta itu.

Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: Sesungguhnya setiap orang Mukmin telah mendapat anugerah wibawa dan manisnya cinta, artinya: dia dicinta, ditakuti dan dihormati karena anugerah tersebut.

Sebelum masuk Islam Amru bin Al 'Ash pernah berkata:
Tidak ada seorang yang paling saya benci melebihi Rasulullah, setelah saya masuk Islam beliau adalah orang yang paling saya cintai dan paling mulia dimataku. Andaikan saya diminta untuk menggambarkan beliau, saya tidak akan mampu karena mataku tidak pernah puas memandang dan menghormati beliau SAW.

Kepada orang orang Quraisy, Urwah bin Masud ra pernah berkata:
Wahai kaumkui Demi Allah, saya telah datang diutus menghadap kaisar, kisra dan para raja. Saya belum pernah melihat seorang raja dihormati oleh para sahabatnya seperti apa yang di- lakukan sahabat sahabat Muhammad kepada Muhammad SAW.
Wallaahi, mereka tidak pernah memandang tajam kepada beliau karena hormat.
Setiap kali meludah, Judah meliau jatuh ke telapak tangan sebahagian mereka sebelum jatuh ke tanah lalu is kurapkan ke wajah dan dadanya.
Bila berwudlu', mereka berebut berusaha mendapatkan yang jatuh dari air wudlu 'nya.







0 komentar:

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/

Isi Blog

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.