Nabi Musa dan Bani Israil akhirnya selamat dari kejaran Fir'aun setelah mereka berhasil melewati laut merah.
Untuk menyeberangi laut merah, Nabi Musa as memukulkan tongkatnya ke laut.
Dengan izin Allah, pukulan tongkat itu membuat laut merah terbelah sehingga menciptakan jalan bagi Nabi Musa dan pengikutnya untuk dapat menghindari kejaran Fir'aun dan tentaranya.
Menurut sebuah perhitungan untuk membelah laut itu diperlukan tekanan atau gaya sebesar 2.800.000 newton per meter persegi atau setara dengan tekanan yang diterima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter.
Atau jika dikaitkan dengan kecepatan angin, akan melebihi kecepatan angin pada saat terjadi hurricane.
Atau jika mengacu kepada perhitungan seorang pakar dari Rusia yang bernama Volzinger, diperlukan embusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter per detik atau 108 km per jam sepanjang malam.
Sungguh sangat dahsyat dan kerasnya pukulan itu.
Bisa dibayangkan, Fir'aun yang melihat laut merah terbelah memutuskan mengejar Nabi Musa melalui jalur tersebut.
Saat Nabi Musa telah menyeberang dan tentara Fir'aun masih berada di tengah laut, atas perintah Allah laut yang terbelah itu menyatu kembali sehingga Fir'aun dan tentaranya tewas tenggelam di laut merah.
Sungguh besar kekuasaan Allah yang telah memberi kekuatan dahsyat pada Nabi Musa.
"Sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa:"Pergilah kamu dengan hamba-hambaKu (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tidak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)."
(QS 20:77).
"Maka Fir'aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka."
(QS 20:78).
Lalu Kami wahyukan kepada Musa:
"Pukullah lautan itu dengan tongkatmu."
Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar."
(QS 26:63).
Sabtu, 05 Juni 2010
0 komentar:
Posting Komentar